25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

2012, Penjualan Ruko Stabil

MEDAN- Selama tahun 2012, penjualanan ruko atau rumah toko stabil. Dengan kata lain tidak ada kenaikan apalagi penurunan. Hal berbeda terjadi pada rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan rumah komersil yang mengalami kenaikan sebesar 20 persen bila dibandingkan tahun 2011.

“Selama tahun 2012, penjualanan ruko di Sumatera Utara, terutama di Medan tidak sebaik tahun 2011. Walaupun pembangunannya tetap tersedia,” ujar Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumut, Tommi Wistan.

Dijelaskannya, walaupun tidak ada peningkatan dalam penjualan, tetapi permintaan akan bangunan yang berbentuk bujur sangkar ini tidak menurun. Karena itu, pengembang yang membangun ruko ini tidak akan merugi.
Pada tahun 2011 yang lalu, dijelaskannya ruko mengalami masa puncak permintaan dan pembelian. Sehingga, wajar rasanya bila tahun ini penjualanannya masih stabil. “Masa puncak ruko itu sendiri, pada tahun 2010. Banyak pengembang yang membangun. Dan penjualanan tertinggi pada tahun 2011. Jadi, tidak masalah bila tahun ini tidak ada peningkatan, yang penting stabil, tidak menurun,” lanjutnya.

Hal berbeda terjadi pada pengembang yang membangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan rumah komersil. Bahkan mengalami kenaikan sebesar 20 persen. Dimana, selama tahun 2012 sudah sekitar 5 ribuan rumah yang terjual, sedangkan untuk tahun 2011 hanya sekitar 4 ribuan. “Angka pastinya saya kurang tahu ya. Karena tidak semua pengembang merupakan anggota REI. Tetapi, kalau melihat data dari bank ada kenaikan transaksi untuk rumah tersebut,” tambahnya.
Untuk penjualanan rumah yang memakai subsidi dari pemerintah seperti FLPP (F) tidak mencapai target. Tetapi, target dari pengembang itu sendiri tercapai.
“Karena pengembang memiliki strategi sendiri untuk menjual produknya. Misalnya menggantinya dengan bunga komersil dan lainnya,” tambahnya.

Prediksinya, untuk tahun 2013, akan mengalami peningkatan permintaan dan penjualanan untuk rumah MBR ini. Selain karena peraturan FLPP sudah lebih baik, juga akan banyak pencairan dana PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas) untuk pengembang.

“Dengan adanya modal segar ini, akan memudahkan pengembang untuk membangun proyek rumahnya,” lanjutnya. (ram)

MEDAN- Selama tahun 2012, penjualanan ruko atau rumah toko stabil. Dengan kata lain tidak ada kenaikan apalagi penurunan. Hal berbeda terjadi pada rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan rumah komersil yang mengalami kenaikan sebesar 20 persen bila dibandingkan tahun 2011.

“Selama tahun 2012, penjualanan ruko di Sumatera Utara, terutama di Medan tidak sebaik tahun 2011. Walaupun pembangunannya tetap tersedia,” ujar Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumut, Tommi Wistan.

Dijelaskannya, walaupun tidak ada peningkatan dalam penjualan, tetapi permintaan akan bangunan yang berbentuk bujur sangkar ini tidak menurun. Karena itu, pengembang yang membangun ruko ini tidak akan merugi.
Pada tahun 2011 yang lalu, dijelaskannya ruko mengalami masa puncak permintaan dan pembelian. Sehingga, wajar rasanya bila tahun ini penjualanannya masih stabil. “Masa puncak ruko itu sendiri, pada tahun 2010. Banyak pengembang yang membangun. Dan penjualanan tertinggi pada tahun 2011. Jadi, tidak masalah bila tahun ini tidak ada peningkatan, yang penting stabil, tidak menurun,” lanjutnya.

Hal berbeda terjadi pada pengembang yang membangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan rumah komersil. Bahkan mengalami kenaikan sebesar 20 persen. Dimana, selama tahun 2012 sudah sekitar 5 ribuan rumah yang terjual, sedangkan untuk tahun 2011 hanya sekitar 4 ribuan. “Angka pastinya saya kurang tahu ya. Karena tidak semua pengembang merupakan anggota REI. Tetapi, kalau melihat data dari bank ada kenaikan transaksi untuk rumah tersebut,” tambahnya.
Untuk penjualanan rumah yang memakai subsidi dari pemerintah seperti FLPP (F) tidak mencapai target. Tetapi, target dari pengembang itu sendiri tercapai.
“Karena pengembang memiliki strategi sendiri untuk menjual produknya. Misalnya menggantinya dengan bunga komersil dan lainnya,” tambahnya.

Prediksinya, untuk tahun 2013, akan mengalami peningkatan permintaan dan penjualanan untuk rumah MBR ini. Selain karena peraturan FLPP sudah lebih baik, juga akan banyak pencairan dana PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas) untuk pengembang.

“Dengan adanya modal segar ini, akan memudahkan pengembang untuk membangun proyek rumahnya,” lanjutnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/