32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kredit Kepemilikan Apartemen Meningkat

MEDAN- Dari data Bank Indonesia Kantor Perwakilan IX, Sumut-Aceh, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) perbankan Sumatera Utara tahun lalu tumbuh 20,2 persen dengan peningkatan tertinggi untuk pembelian apartemen.

APARTEMEN: Bangunan Traveler Suites  Jalan Listrik Medan. Bangunan ini menyediakan apartemen. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
APARTEMEN: Bangunan Traveler Suites di Jalan Listrik Medan. Bangunan ini menyediakan apartemen. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pada 2012 yang lalu, nilai KPR perbankan Sumut mencapai Rp10,203 triliun. Sedangkan pada 2011 yang kredit konsumsi yang ditawarkan sebesar Rp8,489 triliun. “Dan yang paling besar kredit untuk kepemilikan flat atau apartemen,” ujar Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Kantor Bank Indonesia Wilayah IX, Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio, di Medan.

Dijelaskannya, untuk apartemen tipe 21 misalnya dari tahun 2011 yang masih sebesar Rp1,577 miliar, menjadi Rp10,965 miliar atau meningkat 595,31 persen di 2012. Sementara untuk apartemen tipe 22 sampai 70 mencapai Rp110,257 miliar dari 2011 yang masih Rp21,400 miliar dan tipe di atas 70 dengan kredit Rp128,480 miliar dari tahun 2011 sebesar Rp107,537 miliar. “Meningkatnya terus KPR menunjukkan sektor properti masih cukup bagus di Sumut,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Real Estate Indonesai (REI) Sumut, Tomi Wistan mengakui membaiknya bisnis properti dipicu masih tingginya kebutuhan rumah. Selain permintaan masih cukup tinggi, harga jual juga tren naik akibat banyak faktor mulai naiknya harga lahan, bahan bangunan hingga kenaikan upah pekerja.

“Jadi tidak heran kalau KPR perbankan naik terus, apalagi hingga dewasa ini pola masyarakat mendapatkan rumah memang masih terbesar melalui kredit,” katanya. Dia juga mengakui, mulai tingginya minat membeli apartemen di Sumut sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang semakin modern.
“Memang permintaan apartemen lagi meningkat di Sumut, tetapi kalau dibandingkan dengan daerah lain di Jawa masih belum terlalu besar,” katanya. Untuk Sumut sendiri, walau permintaan sudah ada, tetapi masyarakat belum terlalu berminat dengan apartemen. Karena, masih banyaknya lahan. “Kalau prediksi saya, masyarakat memilih apartemen untuk tempat tinggal, sekitar 4 hingga 5 tahun lagi,” tutupnya. (ram)

MEDAN- Dari data Bank Indonesia Kantor Perwakilan IX, Sumut-Aceh, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) perbankan Sumatera Utara tahun lalu tumbuh 20,2 persen dengan peningkatan tertinggi untuk pembelian apartemen.

APARTEMEN: Bangunan Traveler Suites  Jalan Listrik Medan. Bangunan ini menyediakan apartemen. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
APARTEMEN: Bangunan Traveler Suites di Jalan Listrik Medan. Bangunan ini menyediakan apartemen. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pada 2012 yang lalu, nilai KPR perbankan Sumut mencapai Rp10,203 triliun. Sedangkan pada 2011 yang kredit konsumsi yang ditawarkan sebesar Rp8,489 triliun. “Dan yang paling besar kredit untuk kepemilikan flat atau apartemen,” ujar Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Kantor Bank Indonesia Wilayah IX, Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio, di Medan.

Dijelaskannya, untuk apartemen tipe 21 misalnya dari tahun 2011 yang masih sebesar Rp1,577 miliar, menjadi Rp10,965 miliar atau meningkat 595,31 persen di 2012. Sementara untuk apartemen tipe 22 sampai 70 mencapai Rp110,257 miliar dari 2011 yang masih Rp21,400 miliar dan tipe di atas 70 dengan kredit Rp128,480 miliar dari tahun 2011 sebesar Rp107,537 miliar. “Meningkatnya terus KPR menunjukkan sektor properti masih cukup bagus di Sumut,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Real Estate Indonesai (REI) Sumut, Tomi Wistan mengakui membaiknya bisnis properti dipicu masih tingginya kebutuhan rumah. Selain permintaan masih cukup tinggi, harga jual juga tren naik akibat banyak faktor mulai naiknya harga lahan, bahan bangunan hingga kenaikan upah pekerja.

“Jadi tidak heran kalau KPR perbankan naik terus, apalagi hingga dewasa ini pola masyarakat mendapatkan rumah memang masih terbesar melalui kredit,” katanya. Dia juga mengakui, mulai tingginya minat membeli apartemen di Sumut sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang semakin modern.
“Memang permintaan apartemen lagi meningkat di Sumut, tetapi kalau dibandingkan dengan daerah lain di Jawa masih belum terlalu besar,” katanya. Untuk Sumut sendiri, walau permintaan sudah ada, tetapi masyarakat belum terlalu berminat dengan apartemen. Karena, masih banyaknya lahan. “Kalau prediksi saya, masyarakat memilih apartemen untuk tempat tinggal, sekitar 4 hingga 5 tahun lagi,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/