29 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Halaman Bergaya Rustic Lebih Nyentrik

Pada era Romawi hingga Renaisans, gaya rustic lebih fokus pada finishing fasad dengan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, lengkap dengan ornamen pendukung yang dapat mempercantik taman Anda.

Pada abad 18, permukaan kasar dan unfinished pada gaya rustic diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga menyerupai batu. Kini, gaya rustic identik dengan elemen yang bentuknya tidak sama, acak, dan anti-kemapanan, lewat material yang dibiarkan unfinished dan teksturnya yang kasar. Jika Anda aplikasikan pada area outdoor, gaya ini bisa menyatu dengan sangat mudah.

Arsitek lansekap Herlin Wibowo mengungkapkan, gaya rustic terlihat lebih tak teratur dibanding gaya natural pada umumnya. Jika hanya mengandalkan material alami, seperti kayu dan bebatuan, karakter rustic yang khas tidak akan muncul. Jadi, bagian outdoor pun bisa diberikan warna yang menambah hidup gaya rusticnya.

Gaya rustic memiliki karakter yang lebih alami dan cenderung apa adanya. Pada gaya natural, tentunya Anda sering melihat finishing yang dilakukan dengan teliti.

Hal ini sangat berbeda dengan gaya rustic yang idealnya tidak menggunakan finishing. “Seandainya ada finishing seperti cat atau coating, aplikasinya dilakukan dengan tidak sempurna. Biasanya, finishing dilakukan untuk melindungi material dari cuaca atau rayap,” tambah Herlin.
Tak jarang, jika material kayu dan batu yang digunakan terlihat berlubang, lubang tersebut tidak usah ditutupi dan dibiarkan saja terbuka.
Teknik penghalusan pada gaya rustic tidak dilakukan dengan teknik khusus. Ini bertujuan untuk menghindari kesan yang terlalu rapi dan lembut. Sebenarnya, berbagai jenis kayu dan bebatuan bisa Anda gunakan untuk menciptakan gaya rusticdi bagian outdoor. Mulai dari bongkahan batu, gelondongan kayu, batang pohon berbagai ukuran, hingga ranting dapat menjadi bahan utamanya.

Tanaman beranting dan berdaun bisa Anda gunakan untuk menambah kesan rustic di dalam taman. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menciptakan gaya rustic di dalam taman. “Pada dasarnya, hampir semua elemen yang kita temui di area outdoor bisa tampil dengan gaya ini. Dari mulai pagar, pintu taman, hingga pintu utama di teras,” saran Herlin.

Pada era Romawi hingga Renaisans, gaya rustic lebih fokus pada finishing fasad dengan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, lengkap dengan ornamen pendukung yang dapat mempercantik taman Anda.

Pada abad 18, permukaan kasar dan unfinished pada gaya rustic diaplikasikan melalui material kayu yang dilapisi pasir hingga menyerupai batu. Kini, gaya rustic identik dengan elemen yang bentuknya tidak sama, acak, dan anti-kemapanan, lewat material yang dibiarkan unfinished dan teksturnya yang kasar. Jika Anda aplikasikan pada area outdoor, gaya ini bisa menyatu dengan sangat mudah.

Arsitek lansekap Herlin Wibowo mengungkapkan, gaya rustic terlihat lebih tak teratur dibanding gaya natural pada umumnya. Jika hanya mengandalkan material alami, seperti kayu dan bebatuan, karakter rustic yang khas tidak akan muncul. Jadi, bagian outdoor pun bisa diberikan warna yang menambah hidup gaya rusticnya.

Gaya rustic memiliki karakter yang lebih alami dan cenderung apa adanya. Pada gaya natural, tentunya Anda sering melihat finishing yang dilakukan dengan teliti.

Hal ini sangat berbeda dengan gaya rustic yang idealnya tidak menggunakan finishing. “Seandainya ada finishing seperti cat atau coating, aplikasinya dilakukan dengan tidak sempurna. Biasanya, finishing dilakukan untuk melindungi material dari cuaca atau rayap,” tambah Herlin.
Tak jarang, jika material kayu dan batu yang digunakan terlihat berlubang, lubang tersebut tidak usah ditutupi dan dibiarkan saja terbuka.
Teknik penghalusan pada gaya rustic tidak dilakukan dengan teknik khusus. Ini bertujuan untuk menghindari kesan yang terlalu rapi dan lembut. Sebenarnya, berbagai jenis kayu dan bebatuan bisa Anda gunakan untuk menciptakan gaya rusticdi bagian outdoor. Mulai dari bongkahan batu, gelondongan kayu, batang pohon berbagai ukuran, hingga ranting dapat menjadi bahan utamanya.

Tanaman beranting dan berdaun bisa Anda gunakan untuk menambah kesan rustic di dalam taman. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menciptakan gaya rustic di dalam taman. “Pada dasarnya, hampir semua elemen yang kita temui di area outdoor bisa tampil dengan gaya ini. Dari mulai pagar, pintu taman, hingga pintu utama di teras,” saran Herlin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/