26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Konsep Hijau Masih Menjual pada 2013

JAKARTA- Persaingan bisnis properti untuk memperebutkan pasar kelas menengah dan atas di Indonesia akan semakin keras pada 2013. Soalnya, pengembang ditantang untuk memberikan unique selling point yang nyata dalam produk propertinya termasuk konsep properti hijau.

Bisnis properti kerap dianggap konvensional, namun ini bisnis yang menarik. Menjadi salah satu lokomotif andalan perekonomian Indonesia, bisnis ini selalu berhasil menelurkan banyak ide, inovasi, dan kombinasi.
Berbisnis properti saat ini ditopang oleh kondisi positif antaralain pendapatan perkapita yang semakin meningkat, suku bunga yang kompetitif, serta harga tanah yang masih tergolong murah untuk kawasan Asia.

Misalnya, PT Pardika Wisthi Sarana (PWS), pengembang Woodland Park Residence dan Swiss-Bel Residence at Kalibata yang mendapatkan tantangan tahun 2013, bagaimana memberikan definisi yang jelas terhadap keunggulan proyek apartemen dan kondotelnya. Anak perusahaan Daniland Group ini secara serius menerapkan konsep hijau sebagai keuntungan jangka panjang yang dapat dinikmati pembeli dan investornya.

Komisaris Utama Daniland Group Emil Arifin mengatakan pelaksanaan prinsip Green Environment Development di Woodland Park Residence. Green Environment Development adalah komitmen untuk berbisnis dengan berorientasi pada lingkungan hijau.

“Ini keunikan usaha properti yang kami kembangkan. Siapa bilang berbisnis hijau akan selalu berujung pada kerugian? Ini prinsip yang kami pegang: pertama, jangan tergiur dengan keuntungan jangka pendek semata, dan kedua, bermitralah dengan alam, jangan merusaknya,” kata Emil dalam keterangannya, Jumat (21/12)

Sementara itu Direktur Utama PT Pardika Wisthi Sarana mengatakan ebagai pengembang, pihaknya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen dengan tetap berprinsip hijau.
“Tetapi kami sendiri tidak akan mampu mengubah persepsi publik tentang perlunya memulai strategi bisnis hijau dari sekarang,” katanya.(net/jpnn)

JAKARTA- Persaingan bisnis properti untuk memperebutkan pasar kelas menengah dan atas di Indonesia akan semakin keras pada 2013. Soalnya, pengembang ditantang untuk memberikan unique selling point yang nyata dalam produk propertinya termasuk konsep properti hijau.

Bisnis properti kerap dianggap konvensional, namun ini bisnis yang menarik. Menjadi salah satu lokomotif andalan perekonomian Indonesia, bisnis ini selalu berhasil menelurkan banyak ide, inovasi, dan kombinasi.
Berbisnis properti saat ini ditopang oleh kondisi positif antaralain pendapatan perkapita yang semakin meningkat, suku bunga yang kompetitif, serta harga tanah yang masih tergolong murah untuk kawasan Asia.

Misalnya, PT Pardika Wisthi Sarana (PWS), pengembang Woodland Park Residence dan Swiss-Bel Residence at Kalibata yang mendapatkan tantangan tahun 2013, bagaimana memberikan definisi yang jelas terhadap keunggulan proyek apartemen dan kondotelnya. Anak perusahaan Daniland Group ini secara serius menerapkan konsep hijau sebagai keuntungan jangka panjang yang dapat dinikmati pembeli dan investornya.

Komisaris Utama Daniland Group Emil Arifin mengatakan pelaksanaan prinsip Green Environment Development di Woodland Park Residence. Green Environment Development adalah komitmen untuk berbisnis dengan berorientasi pada lingkungan hijau.

“Ini keunikan usaha properti yang kami kembangkan. Siapa bilang berbisnis hijau akan selalu berujung pada kerugian? Ini prinsip yang kami pegang: pertama, jangan tergiur dengan keuntungan jangka pendek semata, dan kedua, bermitralah dengan alam, jangan merusaknya,” kata Emil dalam keterangannya, Jumat (21/12)

Sementara itu Direktur Utama PT Pardika Wisthi Sarana mengatakan ebagai pengembang, pihaknya berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen dengan tetap berprinsip hijau.
“Tetapi kami sendiri tidak akan mampu mengubah persepsi publik tentang perlunya memulai strategi bisnis hijau dari sekarang,” katanya.(net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/