30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Taman Jadi Sumber Udara Alami

Tips Rumah Sehat

Salah satu ciri rumah yang sehat adalah memiliki sistem sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Rumah pada lahan yang sempit, seringkali memiliki ruang-ruang yang tidak mendapatkan pencahayaan dan udara alami. Akibatnya, ruangan menjadi terasa pengap dan gelap. Lampu pun harus dinyalakan di siang hari. Selain tidak sehat, pemakaian energi listrik pun menjadi boros.

Sistem sirkulasi udara dapat diciptakan dengan menggunakan lubang angin atau ventilasi udara. Ada juga yang menyebutnya bouvenlicht. Agar udara dapat mengalir harus dibuat ventilasi pada dua sisi ruang (dinding). Udara akan bergerak dari lubang di sisi yang satu ke lubang di sisi yang lain. Posisi kedua dinding idealnya berseberangan, agar semakin banyak udara di dalam ruangan yang bertukar dengan udara baru. Tetapi jika tidak memungkinkan, lubang angin dapat diletakkan pada dinding yang bersebelahan. Minimal satu dinding yang ada lubang anginnya berhubungan langsung dengan ruang luar.

Pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Cahaya alami (matahari) yang masuk ke ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.

Dalam mendesain rumah sehat, sedapat mungkin setiap ruangan memiliki jendela dan lubang angin yang berhubungan dengan ruang luar, sebagai sumber udara dan cahaya alami. Jendela yang dapat dibuka akan membantu lancarnya sirkulasi udara terutama di siang hari.

Cara lain mengatasinya adalah dengan membuat taman terbuka yang berada di antara ruang-ruang yang tidak memiliki hubungan langsung dengan ruang luar. Sehingga taman menjadi sumber udara alami (“paru-paru” rumah) dan sumber cahaya alami di siang hari.

Ukuran taman tidak harus besar. Bahkan lebar satu meter pun dapat Anda kreasikan. Kalau bisa lebih besar akan lebih baik. Yang perlu diperhatikan adalah taman tersebut tidak beratap. Kalau pun beratap untuk melindungi ruangan dari hujan, sebaiknya menggunakan atap fiber dan memiliki ventilasi udara. Taman dapat berupa taman yang tidak terlalu hijau, yang lebih menonjolkan permainan batu-batuan atau pun air dengan sedikit tanaman. Pada ruangan yang berdekatan dengan taman tersebut dibuat bukaan yang semaksimal mungkin, apakah berupa pintu, jendela yang dapat dibuka.(net/jpnn)

Tips Rumah Sehat

Salah satu ciri rumah yang sehat adalah memiliki sistem sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Rumah pada lahan yang sempit, seringkali memiliki ruang-ruang yang tidak mendapatkan pencahayaan dan udara alami. Akibatnya, ruangan menjadi terasa pengap dan gelap. Lampu pun harus dinyalakan di siang hari. Selain tidak sehat, pemakaian energi listrik pun menjadi boros.

Sistem sirkulasi udara dapat diciptakan dengan menggunakan lubang angin atau ventilasi udara. Ada juga yang menyebutnya bouvenlicht. Agar udara dapat mengalir harus dibuat ventilasi pada dua sisi ruang (dinding). Udara akan bergerak dari lubang di sisi yang satu ke lubang di sisi yang lain. Posisi kedua dinding idealnya berseberangan, agar semakin banyak udara di dalam ruangan yang bertukar dengan udara baru. Tetapi jika tidak memungkinkan, lubang angin dapat diletakkan pada dinding yang bersebelahan. Minimal satu dinding yang ada lubang anginnya berhubungan langsung dengan ruang luar.

Pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Cahaya alami (matahari) yang masuk ke ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.

Dalam mendesain rumah sehat, sedapat mungkin setiap ruangan memiliki jendela dan lubang angin yang berhubungan dengan ruang luar, sebagai sumber udara dan cahaya alami. Jendela yang dapat dibuka akan membantu lancarnya sirkulasi udara terutama di siang hari.

Cara lain mengatasinya adalah dengan membuat taman terbuka yang berada di antara ruang-ruang yang tidak memiliki hubungan langsung dengan ruang luar. Sehingga taman menjadi sumber udara alami (“paru-paru” rumah) dan sumber cahaya alami di siang hari.

Ukuran taman tidak harus besar. Bahkan lebar satu meter pun dapat Anda kreasikan. Kalau bisa lebih besar akan lebih baik. Yang perlu diperhatikan adalah taman tersebut tidak beratap. Kalau pun beratap untuk melindungi ruangan dari hujan, sebaiknya menggunakan atap fiber dan memiliki ventilasi udara. Taman dapat berupa taman yang tidak terlalu hijau, yang lebih menonjolkan permainan batu-batuan atau pun air dengan sedikit tanaman. Pada ruangan yang berdekatan dengan taman tersebut dibuat bukaan yang semaksimal mungkin, apakah berupa pintu, jendela yang dapat dibuka.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/