31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

“Amin” Bakal Deklarasi Hari Ini

SUMUTPOS.CO – PKB resmi menerima lamaran Partai Nasdem yang meminta sang Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. Keputusan tersebut diambil dalam pleno finalisasi yang berlangsung tertutup di kantor DPW PKB Jatim di Surabaya, kemarin sore.

“Keputusannya, kami menerima tawaran dengan baik lamaran Nasdem itu untuk memasangkan duet Saudara Anies Baswedan bersama Gus Muhaimin Iskandar,’’ kata Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid kepada wartawan seusai pleno.

Rapat pleno yang dipimpin Hasanuddin Wahid tersebut dihadiri seluruh pimpinan DPW PKB se-Indonesia. Hadir juga sebagian anggota Fraksi PKB di DPR RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota. Itu merupakan rapat pleno lanjutan yang berlangsung pagi di DPP PKB di Jakarta.

Cak Imin sendiri tak tampak. Di kantor PKB di Jakarta, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut alumnus Universitas Gadjah Mada yang sebelumnya santer dijodohkan sebagai cawapres Prabowo Subianto tersebut memang sedang “dipingit”.

Dalam rapat itu, Hasanuddin menyampaikan ihwal ajakan koalisi oleh Partai Nasdem. Pihaknya setuju dengan komposisi yang ditawarkan Nasdem. Yaitu, Anies sebagai bakal capres dan Cak Imin sebagai cawapres. Hasanuddin memastikan komposisi tersebut sudah disetujui bukan hanya oleh struktur PKB, tapi juga mendapatkan restu dari kiai-kiai NU. “Ini sudah fixed,’’ ujarnya.

Pihaknya sudah sowan kepada para kiai NU. Dan, para kiai, sambung dia, mendukung penuh n

keputusan tersebut serta siap memberi dukungan. “Itulah hasilnya. Bismillah budhal, Gus. Berangkat (sebagai pasangan capres-cawapres, Red),’’ paparnya.

Pihaknya pun sudah menyiapkan nama pasangan tersebut menjadi “Amin”. Akronim dari nama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Deklarasi resmi rencananya dihelat di salah satu hotel di Surabaya siang ini sekitar pukul 14.00. Kabar yang didapat Jawa Pos, rombongan Nasdem bakal berangkat pagi ini dari Jakarta. Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dijadwalkan hadir. “Waktunya (deklarasi, Red) pasti akan segera dikabarkan ke masyarakat. Mungkin besok (hari ini, Red) sudah ada kepastian,” ujarnya.

Adapun dua capres lainnya, Prabowo dan Ganjar, belum mengumumkan siapa cawapres mereka. Sejumlah nama pun berseliweran. Di antaranya, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Yenny Wahid di pihak Prabowo serta Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Nasaruddin Umar di kubu Ganjar.

Nama-nama lain seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, dan Agus Harimurti Yudhoyono juga ramai disebut dalam bursa cawapres. Segalanya memang masih cair dan dinamis.

Masih ada waktu lebih dari sebulan setengah lagi sebelum pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober. Durasi pendaftaran pun akan berlangsung sampai 25 November. Jadi, berbagai kemungkinan masih bisa terjadi.

Apalagi sidang gugatan batasan usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi juga masih berlangsung. Jika gugatan dikabulkan, Ganjar Rakabuming Raka otomatis masuk bursa dan peta politik bisa berubah lagi.

Terkait keinginan Prabowo untuk bertemu Muhaimin, Hasanudin menyampaikan tidak ada hambatan bagi Ketua Umum Gerindra itu untuk bertemu Cak Imin. Termasuk dengan anggota Koalisi Indonesia Maju yang lain, Golkar dan Partai Amanat Nasional.

PKB sebelumnya berkoalisi dengan Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo sebagai capres. Golkar dan PAN kemudian merapat. Prabowo lantas mengubah nama koalisi menjadi Indonesia Maju, langkah yang ternyata tidak dikoordinasikan dulu dengan PKB.

Hasanuddin melanjutkan, meski sudah menerima pinangan Nasdem, PKB juga masih berupaya untuk menggelar dialog. Hasanuddin membantah bahwa pihaknya keluar dari koalisi secara mendadak. “Kan kami sudah dikasih tahu bahwa nama koalisinya bukan KKIR lagi. Otomatis dengan sendirinya cabut dari koalisi itu. Tapi, tetap ada komunikasi,’’ kata pria yang akrab disapa Cak Udin itu.

Gerindra memang menyatakan bakal berusaha tabayun tentang dicalonkannya mantan partner koalisi mereka sebagai cawapres Anies. Itu dilakukan sambil menunggu keputusan resmi partai.

“Kami telah mendengar kemarin terkait berita yang berseliweran itu,’’ ucap Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta kemarin.

Gerindra tidak ingin gegabah dalam merespons berita yang beredar. Klarifikasi dan pengecekan ke berbagai sumber mengenai diusungnya Cak Imin mendampingi Anies sedang dilakukan. “Semuanya akan lebih jelas setelah Pak Prabowo melakukan tabayun,’’ ucapnya.

Sempat ada kabar Prabowo bakal bertemu Muhaimin tadi malam. Tapi, pantauan Jawa Pos sampai dengan pukul 21.00, tidak tampak ada kegiatan atau tamu yang datang di kediaman Prabowo di kawasan Kertanegara, Jakarta.

Sebelumnya, pada Kamis (31/9) malam, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu banyak dikaitkan dengan urusan politik. Pasalnya, hampir bersamaan dengan momen riuhnya Koalisi Perubahan yang digawangi Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.

Namun, Jokowi menegaskan bahwa pertemuan itu sama sekali tidak menyinggung urusan capres-cawapres. “Sama sekali tidak ada. (Urusan capres-cawapres) itu urusan ketua partai. Urusan partai,’’ katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, presiden tidak mengurusi soal koalisi menghadapi Pilpres atau Pemilu 2024. Sebelumnya, posisi Jokowi kerap dikabarkan sangat lekat dengan pembentukan koalisi. Sampai dia disebut ikut cawe-cawe. (mar/elo/wan/c6/ttg/jpg)

SUMUTPOS.CO – PKB resmi menerima lamaran Partai Nasdem yang meminta sang Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. Keputusan tersebut diambil dalam pleno finalisasi yang berlangsung tertutup di kantor DPW PKB Jatim di Surabaya, kemarin sore.

“Keputusannya, kami menerima tawaran dengan baik lamaran Nasdem itu untuk memasangkan duet Saudara Anies Baswedan bersama Gus Muhaimin Iskandar,’’ kata Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid kepada wartawan seusai pleno.

Rapat pleno yang dipimpin Hasanuddin Wahid tersebut dihadiri seluruh pimpinan DPW PKB se-Indonesia. Hadir juga sebagian anggota Fraksi PKB di DPR RI, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota. Itu merupakan rapat pleno lanjutan yang berlangsung pagi di DPP PKB di Jakarta.

Cak Imin sendiri tak tampak. Di kantor PKB di Jakarta, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut alumnus Universitas Gadjah Mada yang sebelumnya santer dijodohkan sebagai cawapres Prabowo Subianto tersebut memang sedang “dipingit”.

Dalam rapat itu, Hasanuddin menyampaikan ihwal ajakan koalisi oleh Partai Nasdem. Pihaknya setuju dengan komposisi yang ditawarkan Nasdem. Yaitu, Anies sebagai bakal capres dan Cak Imin sebagai cawapres. Hasanuddin memastikan komposisi tersebut sudah disetujui bukan hanya oleh struktur PKB, tapi juga mendapatkan restu dari kiai-kiai NU. “Ini sudah fixed,’’ ujarnya.

Pihaknya sudah sowan kepada para kiai NU. Dan, para kiai, sambung dia, mendukung penuh n

keputusan tersebut serta siap memberi dukungan. “Itulah hasilnya. Bismillah budhal, Gus. Berangkat (sebagai pasangan capres-cawapres, Red),’’ paparnya.

Pihaknya pun sudah menyiapkan nama pasangan tersebut menjadi “Amin”. Akronim dari nama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Deklarasi resmi rencananya dihelat di salah satu hotel di Surabaya siang ini sekitar pukul 14.00. Kabar yang didapat Jawa Pos, rombongan Nasdem bakal berangkat pagi ini dari Jakarta. Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dijadwalkan hadir. “Waktunya (deklarasi, Red) pasti akan segera dikabarkan ke masyarakat. Mungkin besok (hari ini, Red) sudah ada kepastian,” ujarnya.

Adapun dua capres lainnya, Prabowo dan Ganjar, belum mengumumkan siapa cawapres mereka. Sejumlah nama pun berseliweran. Di antaranya, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Yenny Wahid di pihak Prabowo serta Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Nasaruddin Umar di kubu Ganjar.

Nama-nama lain seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, dan Agus Harimurti Yudhoyono juga ramai disebut dalam bursa cawapres. Segalanya memang masih cair dan dinamis.

Masih ada waktu lebih dari sebulan setengah lagi sebelum pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober. Durasi pendaftaran pun akan berlangsung sampai 25 November. Jadi, berbagai kemungkinan masih bisa terjadi.

Apalagi sidang gugatan batasan usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi juga masih berlangsung. Jika gugatan dikabulkan, Ganjar Rakabuming Raka otomatis masuk bursa dan peta politik bisa berubah lagi.

Terkait keinginan Prabowo untuk bertemu Muhaimin, Hasanudin menyampaikan tidak ada hambatan bagi Ketua Umum Gerindra itu untuk bertemu Cak Imin. Termasuk dengan anggota Koalisi Indonesia Maju yang lain, Golkar dan Partai Amanat Nasional.

PKB sebelumnya berkoalisi dengan Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo sebagai capres. Golkar dan PAN kemudian merapat. Prabowo lantas mengubah nama koalisi menjadi Indonesia Maju, langkah yang ternyata tidak dikoordinasikan dulu dengan PKB.

Hasanuddin melanjutkan, meski sudah menerima pinangan Nasdem, PKB juga masih berupaya untuk menggelar dialog. Hasanuddin membantah bahwa pihaknya keluar dari koalisi secara mendadak. “Kan kami sudah dikasih tahu bahwa nama koalisinya bukan KKIR lagi. Otomatis dengan sendirinya cabut dari koalisi itu. Tapi, tetap ada komunikasi,’’ kata pria yang akrab disapa Cak Udin itu.

Gerindra memang menyatakan bakal berusaha tabayun tentang dicalonkannya mantan partner koalisi mereka sebagai cawapres Anies. Itu dilakukan sambil menunggu keputusan resmi partai.

“Kami telah mendengar kemarin terkait berita yang berseliweran itu,’’ ucap Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di Jakarta kemarin.

Gerindra tidak ingin gegabah dalam merespons berita yang beredar. Klarifikasi dan pengecekan ke berbagai sumber mengenai diusungnya Cak Imin mendampingi Anies sedang dilakukan. “Semuanya akan lebih jelas setelah Pak Prabowo melakukan tabayun,’’ ucapnya.

Sempat ada kabar Prabowo bakal bertemu Muhaimin tadi malam. Tapi, pantauan Jawa Pos sampai dengan pukul 21.00, tidak tampak ada kegiatan atau tamu yang datang di kediaman Prabowo di kawasan Kertanegara, Jakarta.

Sebelumnya, pada Kamis (31/9) malam, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu banyak dikaitkan dengan urusan politik. Pasalnya, hampir bersamaan dengan momen riuhnya Koalisi Perubahan yang digawangi Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.

Namun, Jokowi menegaskan bahwa pertemuan itu sama sekali tidak menyinggung urusan capres-cawapres. “Sama sekali tidak ada. (Urusan capres-cawapres) itu urusan ketua partai. Urusan partai,’’ katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, presiden tidak mengurusi soal koalisi menghadapi Pilpres atau Pemilu 2024. Sebelumnya, posisi Jokowi kerap dikabarkan sangat lekat dengan pembentukan koalisi. Sampai dia disebut ikut cawe-cawe. (mar/elo/wan/c6/ttg/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/