SUMUTPOS.CO – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri heran dengan masih banyaknya orang yang berminat menduduki kursi RI-1. Padahal, dia mengingatkan, menjalankan tugas dan peran sebagai seorang presiden tidaklah mudah.
“Begitu banyak yang mau jadi presiden. Saya bertanya-tanya, apa dalam pikiran mereka?” sindir Mega saat menjadi pembicara di seminar Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang di kampus UI Salemba, Jakarta, Sabtu (30/11).
Ketua umum DPP PDIP itu menilai, masih ada beberapa tokoh yang belum memenuhi kriteria sebagai presiden meski berambisi bisa maju sebagai capres pada 2014. Kriteria itu, misalnya, sebut dia, yang bersangkutan tidak pernah keliling Indonesia. “Nanti harus ada kriteria capres pernah keliling Indonesia,” ujar dia.
Dengan tidak pernah berkeliling Indonesia, lanjut Mega, calon tersebut otomatis tidak akan bisa mengetahui dan memahami permasalahan masyarakat secara utuh. “Untuk menjadi calon presiden itu harus diimbangi dengan pengetahuan tentang Indonesia. Tanpa itu, ya tidak bisa,” imbuhnya.
Selain itu, dia menuturkan, seorang capres juga harus memiliki cakrawala yang luas. Hal tersebut bisa terbentuk dengan, salah satunya, pengalaman mengunjungi negara-negara lain. “Sudah berapa banyak pula negeri yang didatangi? Sehingga dia tahu begitu beranekaragamnya,” ucapnya.
Dengan pengetahuan yang luas pula atas negara-negara lain, menurut Mega, seorang calon pemimpin juga tahu perbedaan Indonesia dengan negara lain di dunia. “Di antaranya, Indonesia itu selain indah, tapi powerful (juga),” tutur putri proklamator Bung Karno itu.
Pada kesempatan tersebut Mega hadir satu panel dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Keduanya didaulat untuk memberikan paparan tentang kepemimpinan dengan panelis sejumlah guru besar dan dosen UI.
Lebih lanjut Mega mengatakan, seorang capres harus pula punya komitmen memberikan pembangunan yang merata jika terpilih menjadi presiden. Salah satunya terkait dengan ketimpangan pembangunan di Indonesia Timur jika dibandingkan dengan wilayah lain. “Ke depan, pembangunan Indonesia Timur harus diprioritaskan. Saat ini pembangunan hanya fokus di Indonesia Barat,” ucap dia. (dyn/c11/kim/jpnn)