MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPW NasDem Sumatera Utara siap memenangkan Bacalon Presiden dan Wakil Presiden, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, satu putaran di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan program untuk memenangkan Anies-Cak Imin di Pilpres tahun 2024.
“Salah satu program kerja yang akan dilaksanakan adalah, kami akan meluncurkan program, bagaimana pasangan presiden yang diusung ketiga partai ini menang dalam satu putaran di Sumut,” ucap Iskandar kepada wartawan di Kantor DPW NasDem Sumut, di Kota Medan, Sabtu (2/9) kemarin.
Untuk diketahui, deklarasi Anies dan Cak Imin digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pasangan tersebut, diusung Partai NasDem, PKB dan PKS bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Sedangkan, Demokrat memilih keluar dari koalisi tersebut, pasca Cak Imin ditunjuk sebagai pasangan menemani mantan Gubernur DKI itu, di Pilpres 2024.
Dalam jumpa pers tersebut, dihadiri Sekretaris DPW NasDem Sumut, H. Syarwani, SH, Bendahara Iqbal Panantuan Simangungsong, ST, Ketua Bappilu H. Salman Ginting, SH. M. AP, Wakil Ketua Suriadi Bahar, SH. MH, Wakil Ketua Elfiana, S.Kom, Wakil Ketua dr. Selly Gustika Zaman dan Wakil Sekretaris Anderson King Junior, M .TI
Iskandar menjelaskan, keinginan kuat itu didasari karena sistem Pilpres di tanah air melalui dua putaran. Jika hasil suara tidak melebihi 50+1, maka akan dilaksanakan pemilihan putaran kedua. Namun, NasDem Sumut tidak menginginkan hal itu terjadi.
Dengan itu, Iskandar mengatakan pihaknya akan berjuang keras turun bersama masyarakat untuk menjemput kemenangan Anies dan Cak Imin di Pilpres tahun 2024.
“Kami akan berjuang bersama partai koalisi, semua relawan, simpatisan dan seluruh masyarakat untuk memenangkan pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Muaimin Iskandar satu putaran di Sumut,” tutur Iskandar.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Iskandar, NasDem Sumut bergerak cepat melakukan konsolidasi di tingkat internal. Baik kepada seluruh kader, Caleg dan struktur partai maupun simpatisan.
Kemudian, NasDem Sumut akan melakukan konsolidasi dengan partai koalisi untuk menyusun program-program kerja. Terakhir NasDem akan bekerja sama dengan para relawan.
“Dalam waktu dekat ini kami segera melakukan konsolidasi. Jadi, semua tingkatan dan semua kekuatan yang ada akan kami satukan untuk memenangkan pasangan ini satu putaran di Sumut,” ucapnya dengan keyakinan kuat.
Menurut Iskandar, keyakinan NasDem bahwa pasangan Anies-Cak Imin menang dalam satu putaran bukan tanpa dasar. Pertama, NasDem merasakan denyut nadi masyarakat ingin akan perubahan, dan perubahan itu ada pada sosok Anies Rasyid Baswedan. Kemudian hari ini diperkuat lagi oleh Ketum PKB, Muhaimin Iskandar yang diketahui mempunya basis cukup kuat di Jawa Timur, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya.
“Kami yakin dengan kerja keras dan semua usaha yang dilakukan, kami yakin Sumut akan 50 persen + 1. Mudah-mudahan di daerah lain juga punya keyakinan dan keinginan yang sama untuk memenangkan pasangan ini satu putaran,” katanya.
Menanggapi bagaimana menghadapi tudingan-tudingan miring pascapendeklarasian pasangan ini, Iskandar menyebut bahwa seorang Anies Rasyid Baswedan sudah kenyang dengan ucapan atau kampanye yang memang memojokkannya. Namun dia tidak memberikan respon, sebab semua itu pada akhirnya akan menghilang karena rekam jejak Anies Baswedan sendiri.
Begitu juga dengan tuduhan seolah-olah Anies dan Partai NasDem disebut pengkhianat. Bagi Iskandar siapa sebenarnya yang berkhianat? Menurutnya seseorang bisa disebut pengkhianat jika dia meninggalkan koalisi dan komitmen.
Iskandar mengatakan sampai saat ini Anies dan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh justru masih tetap dalam komitmen, yaitu membawa pasangan yang diusung partai koalisi untuk menang.
“Artinya apa? Artinya NasDem sendiri tidak punya kepentingan apapun. Ketum kita juga tidak mau untuk dicalonkan sebagai Capres atau Cawapres. Malah Ketum kita tidak ingin masuk dalam kandidat wakil presiden mendampingi Anies,” ucap Iskandar.
Bukan sekadar mengikuti kontestasi Pilpres dan hanya untuk hura-hura atau melengkapi, tapi untuk menang. Dan untuk menang tentu perlu strategi. Perlu mencari pasangan yang sangat cocok untuk Anies Baswedan. Pasangan yang bisa memberi daya dorong atau kekuatan baru untuk menambah suara Anies. NasDem dan Anies melihat potensi itu ada pada Muhaimin Iskandar.
“Menurut kami, siapa yang meninggalkan koalisi itu sebenarnya yang layak disebut sebagai pengkhianat, kerena dia yang meninggalkan. Kalau memang ikhlas dan tulus, dia tidak akan tinggalkan koalisi ini. Sebab, koalisi ini mengusung Anies untuk membawa kebaikan kepada masyarakat Indonesia,” tandas Iskandar.(gus)