25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

PDIP Ogah Bangun Koalisi Seperti Setgab

JAKARTA – PDI Perjuangan tidak mau gegabah dalam membentuk koalisi pascapemilu legislatif nanti. Pasalnya, partai berlambang banteng moncong putih itu menginginkan sebuah koalisi yang kokoh bertahan hingga akhir masa pemerintahan.

Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, sebuah koalisi adalah keniscayaan dalam politik Indonesia. Pasalnya, sulit mengharapkan pemerintahan yang berjalan efektif tanpa kerjasama berbagai pihak.

“Indonesia nggak bisa dibangun sendirian. Yang penting dasar koalisi apa, tujuannya apa,” kata Maruarar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (6/2).

Menurutnya, sebuah koalisi harus didasari oleh persamaan ideologi, agenda serta pemahamaan karakter antara anggota-anggotanya. Tanpa hal-hal tersebut, koalisi hanya akan menjadi alat untuk bagi-bagi kekuasaan yang tidak berkontribusi bagi jalannya pemerintahan.

Hal ini, lanjutnya, terbukti pada koalisi partai-partai pendukung pemerintah yang ada sekarang, yang tergabung dalam Setgab.

“Belajar dari Setgab yang sangat tidak efektif, sering berbeda. Hal mendasar itu menjadi penting, agenda sama harus jadi pertimbangan utama,” tegas anggota Komisi XI DPR RI ini.

Untuk saat ini, sambungnya, PDIP belum membahas secara formal tentang koalisi. Namun, komunikasi dengan semua partai tetap dibangun.

“Koalisi biasanya pada saat pilpres dan setelah pilpres. Tapi buat apa koalisi, kalo nggak efektif seperti sekarang ini,” tegasnya lagi. (dil/jpnn)

JAKARTA – PDI Perjuangan tidak mau gegabah dalam membentuk koalisi pascapemilu legislatif nanti. Pasalnya, partai berlambang banteng moncong putih itu menginginkan sebuah koalisi yang kokoh bertahan hingga akhir masa pemerintahan.

Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, sebuah koalisi adalah keniscayaan dalam politik Indonesia. Pasalnya, sulit mengharapkan pemerintahan yang berjalan efektif tanpa kerjasama berbagai pihak.

“Indonesia nggak bisa dibangun sendirian. Yang penting dasar koalisi apa, tujuannya apa,” kata Maruarar saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (6/2).

Menurutnya, sebuah koalisi harus didasari oleh persamaan ideologi, agenda serta pemahamaan karakter antara anggota-anggotanya. Tanpa hal-hal tersebut, koalisi hanya akan menjadi alat untuk bagi-bagi kekuasaan yang tidak berkontribusi bagi jalannya pemerintahan.

Hal ini, lanjutnya, terbukti pada koalisi partai-partai pendukung pemerintah yang ada sekarang, yang tergabung dalam Setgab.

“Belajar dari Setgab yang sangat tidak efektif, sering berbeda. Hal mendasar itu menjadi penting, agenda sama harus jadi pertimbangan utama,” tegas anggota Komisi XI DPR RI ini.

Untuk saat ini, sambungnya, PDIP belum membahas secara formal tentang koalisi. Namun, komunikasi dengan semua partai tetap dibangun.

“Koalisi biasanya pada saat pilpres dan setelah pilpres. Tapi buat apa koalisi, kalo nggak efektif seperti sekarang ini,” tegasnya lagi. (dil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/