MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua hari terakhir, Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kota Medan Ihwan Ritonga bersama Fraksi Gerindra DPRD Medan, secara intens melakukan pertemuan dengan Fraksi PKS dan Fraksi PAN DPRD Medan. Dalam pertemuan bertajuk “makan siang” yang digelar di salah satu rumah makan di Kota Medan itu, Ihwan berharap dukungan dari PKS dan PAN di Pilkada Medan 2020.
PADA Senin (4/11) lalu, Ihwan Ritonga dan unsur Fraksi Gerindra DPRD Medan menggelar makan siang bersama unsur Fraksi PKS DPRD Medan di salah satu rumah makan di Jalan H Adam Malik Medan. Kemudian Selasa (5/11) kemarin, giliran Ihwan Ritonga dan Fraksi Gerindra makan siang bersama Fraksi PAN DPRD Medan di restoran Jalan T Amir Hamzah. Ihwan mengakui, pertemuan dengan Fraksi PKS dan PAN itu sebagai langkah awal dalam menjalin komunikasi politik dengan seluruh partai politik di Kota Medan menghadapi Pilkada Medan 2020.
“Iya, tadi memang kami sudah melakukan pertemuan dengan Fraksi PAN dan DPD PAN Kota Medan. Alhamdulillah, seluruh pengurus Fraksi Gerindra dan Fraksi PAN hadir, termasuk pengurus di DPD PAN Kota Medan. Respon PAN sangat positif ke kita,” kata Ihwan Ritonga, Selasa (5/11).
Tak hanya itu, pertemuan itu juga diakui Ihwan sebagai langkah nyata bagi Partai Gerindra dalam meminta dukungan dari sejumlah partai politik di Kota Medan untuk menyatukan persepsi dan mendukung dirinya di Pilkada Medan 2020. “Iya, tentu salah satunya untuk (dukungan) itu. Kita satukan persepsi dulu, kita bisa bersama-sama membangun Kota Medan ini menjadi lebih baik,” ujar Ihwan.
Ditanya terkait kesediaan PAN untuk mendukungnya di Pilkada Medan nanti, Ihwan mengaku optimis. Namun begitu, Ihwan juga menyadari betul bahwa keputusan dukungan itu bukan ada di tangan pengurus PAN atau PKS Kota Medan, melainkan ada di tangan DPP. “Kita optimislah, teman-teman di PAN dan di PKS kemarin mau merapat barisan dengan kita untuk membangun Kota Medan. Tapi kita juga sadar, keputusan kan ada di tangan DPP masing-masing partai,” katanya.
Namum begitu, terang Ihwan, hubungan dan komunikasi politik yang baik di tingkat Kota Medan dan Provinsi sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh positif bagi keputusan yang dilakukan oleh DPP. “Tapi semua kan bermula dari pengurus daerah dulu, nantinya kalau sudah terjalin komunikasi politik yang baik di antara kita, tentu teman-teman di daerah kan juga tidak akan ragu untuk merekomendasikan nama yang akan diusung. Itu sebabnya, Gerindra selalu terbuka dengan partai atau pihak manapun dalam menjalin komunikasi politik,” ujarnya.
Sekretaris DPD PAN Kota Medan, Agam S Ginting yang hadir dalam makan siang bersama Ihwan Ritonga dan Fraksi Gerindra DPRD Medan, mengamini kalau pertemuan dengan Ihwan Ritonga yang didampingi sejumlah anggota Fraksi Gerindra DPRD Medan terkait suksesi Pilkada Medan 2020 mendatang. “Ya, benar.Tadi memang ada pertemuan dengan melakukan makan siang bersama yang difasilitasi Ihwan Ritonga dengan pengurus DPD PAN Medan. Di kesempatan itu, Ihwan membawa sejumlah anggota Fraksi Gerindra, kami (PAN) juga bawa anggota fraksi. Intinya silaturahmi lah,” katanya.
Dari pertemuan itu, kata Agam, DPD PAN menyambut positif keinginan Ihwan Ritonga untuk maju di Pilkada Medan. “Sambut positiflah,” ucapnya.
Disinggung apakah dalam pertemuan itu tercapai kesepakatan koalisi Gerindra-PAN di Pilkada Medan? Agam menyebutkan, PAN ada mekanisme dalam mengusung calon di Pilkada. “Harus sesuai instruksi DPP. Kami juga akan membuka penjaringan serentak di 23 kabupaten/kota pada Desember 2019 mendatang,” katanya.
Agam juga mengungkapkan, selain Ihwan Ritonga, sudah ada beberapa nama yang telah melakukan komunikasi dengan DPD PAN Medan, di antaranya, Sakhyan Asmara dan Sondakh. “Tapi hanya sebatas komunikasilah, karena nantinya semua harus melalui proses penjaringan,” tuturnya.
Sementara, Ketua DPC Gerindra Kota Medan, Bobby O Zulkarnain menyambut baik pertemuan Fraksi Gerindra dengan sejumlah Fraksi dan Pengurus Partai Politik di Kota Medan. “Itu sah-sah saja, tentu itu baik, dan memang salah satu tugas Fraksi Gerindra adalah melakukan komunikasi atau lobi-lobi politik dengan fraksi-fraksi di DPRD Medan. Dalam hal ini tentu DPC dan Fraksi Gerindra punya persepsi yang sama,” ujar Bobby kepada Sumut Pos, Selasa (5/11).
Terkait pertemuannya dengan Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih, Bobby mengatakan, tidak ada pengaruhnya dengan pertemuan yang dilakukan Fraksi Gerindra dengan Fraksi PKS dan PAN. Begitu juga soal kemungkinan berkoalisinya Gerindra dengan PDIP yang disebut berbagai pihak sulit untuk terjadi. Seperti diketahui, baik PDIP dan Gerindra sama-sama punya 10 kursi di DPRD Medan. Kondisi itu membuat keduanya berhak untuk mengusung kadernya masing-masing sebagai Calon Wali Kota Medan di Pilkada Medan 2020. Namun, hal itu justru dibantah oleh Bobby. Menurutnya politik itu cair, dinamis dan tidak seperti hitungan matematika.
“Tak bisa kita bilang begitu. Tugas pengurus di DPC dan DPD itukan sebatas membangun komunikasi politik yang seluas mungkin serta merekomendasikan sejumlah nama ke DPP. Nantinya DPP yang putuskan dan siapapun nantinya ‘pengantin’ yang ditentukan DPP untuk diusung di Pilkada Medan, tentu kita siap untuk memenangkannya,” ujarnya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Robert Lumban Tobing juga menyebutkan, soal koalisi itu nanti akan dibahas kemudian jikalau kandidat sudah ada putusan dari DPP. Dan pihaknya solid serta patuh dengan apa yang nantinya diputuskan oleh DPP partai. Di samping itu, kata Robert, saat ini pihaknya masih membuka penjaringan penerimaan calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2020.
“Pendaftaran calon kepala daerah ini masih berlangsung sampai tanggal 15 nanti. Dan setelah itu masih proses penelitian berkas di provinsi (DPD) dan kemudian ada tahapan fit and proper juga survey, jadi masih ada tahapan-tahapan prosesnya,” ujarnya.
Intervensi DPP Tentukan Peta Koalisi
Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara, Agus Suriadi meyakini, khusus Pilkada Medan intervensi DPP partai amat menentukan peta koalisi nantinya. Dia menyebut kemungkinan besar peta politik tingkat pusat, bisa saja terjadi di Kota Medan. Artinya, kemungkinan besar koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra akan terjadi.
“Kalau kita lihat struktur partai kita di Indonesia ini sifatnya kan sentralistis. Oleh karena riak-riak di daerah yang berkembang, ujung-ujungnya akan diputuskan di pusat. Termasuk riak-riak koalisi yang ingin dibangun di Medan dalam konteks Pilkada. Pasti ujung-ujungnya nanti arah koalisi Gerindra akan diputuskan oleh DPP,” katanya.
Konteslasi Pilkada di daerah, kata Agus, memang lebih parsial. Berbeda dengan dinamika yang ada di tingkat pusat. Namun untuk ukuran daerah besar seperti Medan, tentu saja kepentingan partai akan jauh lebih besar. “Oleh karenanya bisa saja secara politis koalisi di pusat sinergi juga di Medan. Kecuali kalau daerah-daerah kecil,” pungkasnya. (map/prn)