MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam doa dan zikir yang dipandu Buya Amiruddin MS di Masjid Agung Medan, Minggu (9/2) pagi, para jamaah terlihat khusuk saat bermunajat kepada Allah SWT dengan niatnya masing-masing serta mengaminkan doa yang dibawakan Buya Amiruddin agar niat Rusdi Sinuraya maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Medan dapat diijabah oleh Allah SWT.
“Beliau (Rusdi Sinuraya) ini adalah adik saya, saudara saya, sahabat saya dan jamaah kita juga di Majelis Zikir Tazkira. Beliau juga jamaah Tarekat di Jawa Timur. Mari kita doakan agar niat beliau maju di Pilkada Medan dapat diijabah Allah,” kata Buya Amiruddin sebelum zikir dan doa dilaksanakan.
Buya Amiruddin juga berharap kepada Rusdi Sinuraya, apabila diberi Allah kesempatan menjadi Wakil Wali Kota Medan, Rusdi harus dapat membawa perubahan-perubahan yang baik bagi Kota Medan.
“Kota Medan harus ada nilai-nilai agama, khususnya dengan mengembangkan majelis-majelis zikir. Lewat zikir, Insya Allah Kota Medan mendapat keberkahan dan dilindungi dari bencana. Mudah-mudahan langkah dan niat Rusdi mendapat ridho Allah,” pesan Buya Amiruddin yang diaminkan seluruh jamaah.
Sementara itu, Rusdi Sinuraya menegaskan dirinya akan mengembangkan konsep kota religius jika diberi amanah memimpin Kota Medan sebagai Wakil Wali Kota.
“Kota ini harus ada nilai-nilai agama. Kalau di Jawa ada Kota Wali, dan di Medan Kota Religi. Saya mohon doanya, semoga niat saya ini diridhoi Allah,” kata Rusdi yang diamini para jamaah.
Dijelaskannya, moto ‘Bekerja Untuk Investasi Akhirat’ juga bagian dari visi misi Rusdi Sinuraya dalam memimpin Kota Medan.
“Bekerja sebagai ladang amal sudah saya tanamkan di PD Pasar Medan. Setiap melangkah dari rumah untuk bekerja sebagai Dirut PD Pasar saya niatkan sebagai ibadah. Inilah yang saya maksud investasi akhirat,” jelasnya.
Rusdi Sinuraya tampak datang bersama istri dengan mengenakan pakaian serba putih, Rusdi pun berbaur di barisan saf jamaah pria. Sebelum doa dan zikir, Buya Amiruddin MS memberikan tausiah tentang konsep agama Islam dari sudut pandang ilmu Tarekat (Thareqat). Dalam tausiahnya, Buya Amiruddin memberikan pemahaman tentang konsep ketuhanan.
“Bahwa sesungguhnya yang ada itu Allah, kita manusia ini sebenarnya tiada,” sebut Buya Amiruddin sembari memberikan pemahaman-pemahaman tentang ilmu yang ditausiahkannya. (map/azw)