29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

AHY Menolak Disambut Gubsu, Edy: Itu Sikap Menghargai Senioritas

MEDAN, SUMUTPOS.COM – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak untuk disambut oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi saat tiba di Sumut untuk melantik pengurus DPD Partai Demokrat di Hotel Santika, Kota Medan, Kamis (12/5) sore. Menurut Edy, hal tersebut karena AHY sangat menghargai senior sesama mantan prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

Bukan cuma saat tiba di Bandara, AHY juga menolak untuk disambut Gubsu saat di lokasi acara pelantikan. Sebaliknya, AHY lebih dulu hadir di lokasi acara untuk menyambut kehadiran Edy Rahmayadi.

“Ketum Demokrat ini, letting 2000 di Taruna, saya letting 85, berarti (beda) 15 (tahun). 2005-2006 pangkat saya kolonel, beliau letnan. Berangkat ke Lebanon, saya yang menginsfeksi itu. Dari tadi saya tidak boleh jemput. Oh, berarti itu jawabannya (menghargai senior di TNI AD),” ucap Gubernur Edy disambut tepuk tangan.

Mantan Pangkostrad itu menyebutkan, setiap ketua umum partai berkunjung ke Sumatera Utara, dirinya pasti akan menyambut langsung di Bandara Internasional Kualanamu. Namun, hal itu berbeda saat AHY berkunjung ke Sumut untuk melantik pengurus DPD Demokrat Sumut. “Biasanya, saya diundang untuk menjemput (Ketua Umum Partai). Tapi, bapak datang jam setengah dua. Kenapa? tidak ada yang jawab. Semua tutup mulut dan saya susah diatur,” sebutnya.

Edy menjelaskan, senioritas di TNI tidak bisa dilupakan dan ada ikatan yang kokoh. Meski sudah menjadi mantan atau pensiunan sebagai prajurit. “Yang ingin saya sampaikan bukan karena saya senior. Beliau ini tahun 2000 di Taruna tapi The Best Adhi Makayasa, saya di nomor 12. Jadi wajar kalau nomor 12 itu gubernur, kalau nomor 1, kita doakan dia jadi,” jelas Gubernur Edy.

Edy menegaskan, untuk mendapatkan ranking di Adhi Makayasa tidaklah mudah. Mereka yang terpilih adalah orang-orang yang memiliki prestasi dan mampu seimbang dalam tiga aspek akademis, jasmani, dan kepribadian (mental). “Begitu sulitlah cerita ranking ini, mudah diucapkan sulit untuk didapatkan. Tangguh, tanggung jawab, trengginas itu yang dijawab oleh beliau. Tuntutan untuk dapat nomor 1 sulit, sehingga wajarlah kalau ke depan demokrasi dijadikan acuan untuk majunya bangsa yang kita cintai,” sebut Gubernur Edy.

Kepada Lokot Nasution, Edy mengingatkan untuk tidak banyak bicara melainkan berbuat untuk membangun Demokrat di Sumut. “Saya bukan tukang ulok (membual), tapi saya rajanya ulok,” ujarnya disambut tawa semua orang.

Edy memberi gambaran tentang partai-partai pesaing Demokrat di DPRD Sumut. Dimana, PDIP dengan 19 kursi, Gerindra dengan 15 kursi, Golkar 15 kursi, Nasdem 12 kursi, PKS 11 kursi dan Demokrat. Dia berharap Demokrat bisa meraih 20 kursi di Pemilu mendatang. “Ada 20 kursi sayapun tenang,” sebut Gurbernur Edy.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi melantik pengurus DPD Demokrat Sumatera Utara periode 2022-2027. Dimana, susunan pengurus DPD Partai Demokrat Sumut, Ketua, Muhammad Lokot Nasution, Sekretaris, Yudha Johansyah dan Bendahara, Tondi Roni Tua dan pengurus lainnya.

Dalam pelantikan Pengurus DPD Demokrat Sumut ini. Selain, dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, jajaran pengurus DPP Demokrat dan DPC Demokrat se-Sumut. (gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.COM – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak untuk disambut oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi saat tiba di Sumut untuk melantik pengurus DPD Partai Demokrat di Hotel Santika, Kota Medan, Kamis (12/5) sore. Menurut Edy, hal tersebut karena AHY sangat menghargai senior sesama mantan prajurit TNI Angkatan Darat (AD).

Bukan cuma saat tiba di Bandara, AHY juga menolak untuk disambut Gubsu saat di lokasi acara pelantikan. Sebaliknya, AHY lebih dulu hadir di lokasi acara untuk menyambut kehadiran Edy Rahmayadi.

“Ketum Demokrat ini, letting 2000 di Taruna, saya letting 85, berarti (beda) 15 (tahun). 2005-2006 pangkat saya kolonel, beliau letnan. Berangkat ke Lebanon, saya yang menginsfeksi itu. Dari tadi saya tidak boleh jemput. Oh, berarti itu jawabannya (menghargai senior di TNI AD),” ucap Gubernur Edy disambut tepuk tangan.

Mantan Pangkostrad itu menyebutkan, setiap ketua umum partai berkunjung ke Sumatera Utara, dirinya pasti akan menyambut langsung di Bandara Internasional Kualanamu. Namun, hal itu berbeda saat AHY berkunjung ke Sumut untuk melantik pengurus DPD Demokrat Sumut. “Biasanya, saya diundang untuk menjemput (Ketua Umum Partai). Tapi, bapak datang jam setengah dua. Kenapa? tidak ada yang jawab. Semua tutup mulut dan saya susah diatur,” sebutnya.

Edy menjelaskan, senioritas di TNI tidak bisa dilupakan dan ada ikatan yang kokoh. Meski sudah menjadi mantan atau pensiunan sebagai prajurit. “Yang ingin saya sampaikan bukan karena saya senior. Beliau ini tahun 2000 di Taruna tapi The Best Adhi Makayasa, saya di nomor 12. Jadi wajar kalau nomor 12 itu gubernur, kalau nomor 1, kita doakan dia jadi,” jelas Gubernur Edy.

Edy menegaskan, untuk mendapatkan ranking di Adhi Makayasa tidaklah mudah. Mereka yang terpilih adalah orang-orang yang memiliki prestasi dan mampu seimbang dalam tiga aspek akademis, jasmani, dan kepribadian (mental). “Begitu sulitlah cerita ranking ini, mudah diucapkan sulit untuk didapatkan. Tangguh, tanggung jawab, trengginas itu yang dijawab oleh beliau. Tuntutan untuk dapat nomor 1 sulit, sehingga wajarlah kalau ke depan demokrasi dijadikan acuan untuk majunya bangsa yang kita cintai,” sebut Gubernur Edy.

Kepada Lokot Nasution, Edy mengingatkan untuk tidak banyak bicara melainkan berbuat untuk membangun Demokrat di Sumut. “Saya bukan tukang ulok (membual), tapi saya rajanya ulok,” ujarnya disambut tawa semua orang.

Edy memberi gambaran tentang partai-partai pesaing Demokrat di DPRD Sumut. Dimana, PDIP dengan 19 kursi, Gerindra dengan 15 kursi, Golkar 15 kursi, Nasdem 12 kursi, PKS 11 kursi dan Demokrat. Dia berharap Demokrat bisa meraih 20 kursi di Pemilu mendatang. “Ada 20 kursi sayapun tenang,” sebut Gurbernur Edy.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi melantik pengurus DPD Demokrat Sumatera Utara periode 2022-2027. Dimana, susunan pengurus DPD Partai Demokrat Sumut, Ketua, Muhammad Lokot Nasution, Sekretaris, Yudha Johansyah dan Bendahara, Tondi Roni Tua dan pengurus lainnya.

Dalam pelantikan Pengurus DPD Demokrat Sumut ini. Selain, dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, jajaran pengurus DPP Demokrat dan DPC Demokrat se-Sumut. (gus/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/