30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

KPU Gunungsitoli dan KPU Asahan Evaluasi Fasilitas Kampanye Pemilu 2019

ist PEMBUKAAN: Ketua KPU Kota Gunungsitoli , Firman Novrianus Gea didampingi Komisioner lainnya, saat membuka rapat evaluasi fasilitas kampanye pada pemilu 17 April 2019 lalu, di De Pakar Resto, Jalan Gomo, Kota Gunungsitoli, Kamis (8/8).

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gunungsitoli melaksanakan evaluasi fasilitas kampanye pada pemilu 17 April 2019 yang lalu. Rapat evaluasi yang turut dihadiri oleh mewakili Wali Kota Gunungsitoli, Badan Pengawas Pemilu, para pimpinan partai dan seluruh komisioner KPU Kota Gunungsitoli itu digelar di De Pakar Resto, Jalan Gomo, Kota Gunungsitoli, Kamis (8/8).

Ketua KPU Kota Gunungsitoli , Firman Novrianus Gea saat membuka rapat mengatakan dalam pemilu, kampanye merupakan hal yang sangat penting. Dia pun yakin bahwa pada 17 April 2019 yang lalu semua peserta pemilu telah mengalami sejumlah kendala, serta mendapat nilai positif maupun negatif.

“Rapat evaluasi ini untuk membahas kendala yang dialami selama pelaksanaan kampanye pada pemilu sebelumnya, serta untuk membahas isu-isu penting, guna mengevaluasi kelemahan-kelemahan kampanye yang selanjutnya disampaikan kepada KPU provinsi,”papar Firman.

Firman menjelaskan, dalam waktu dekat Kota Gunungsitoli kembali menghadapi pemilihan kepala daerah,seingga penting dilakukan pembahasan kembali titik-titik penempatan alat peraga kampanye. Menurutnya Alat Peraga Kampanye (APK) pada pemilu sebelumnya kerap ditempatkan di tempat yang kurang tepat,seperti di lokasi pendidikan, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.

“Penempatan APK, yang telah ditetapkan pada pemilu sebelumnya belum memadai dan memiliki sejumlah kelemahan. Namun sebagian masih bisa dipertahankan, seyogianya penempatan APK harus tetap menjaga keindahan Kota Gunungsitoli,” terangnya.

Pada penyampaian materi yang dipandu oleh komisioner KPU Kota Gunungsitoli, Happy Suryani Harefa menyampaikan selama pelaksanaan Pemilu yang lalu banyak ditemukan pelanggaran kampanye terutama iklan para Caleg di media social facebook.

“Hampir seluruhnya para caleg melanggar, terutama yang beriklan di medsos. Seharusnya jika bapak-ibu beriklan di medsos, akunnya itu wajib dilaporkan kami,” bilang Suryani.

Namun demikian menurutnya partisipasi pemilih pada pelaksanaan Pemilu di wilayah Kota Gunungsitoli pada tahun ini merupakan yang tertinggi yakni sebesar 76,75 persen, dibanding tahun-tahun sebelumnya pada Pilgubsu tahun 2018 yang lalu, partisipasi pemilih hanya 54 persen. Begitu juga pada pemilihan kepala daerah tahun 2015 yang lalu sebesar : 63 persen, dan Pilpres 2014 partisipasi pemilih sebesar 67 persen.

“Hasil ini patut disyukuri, untuk itu kepada semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan Pemilu, baik pemerintah daerah, penyelenggara, para relawan pemilu maupun pers yang telah membantu mensosialisasikan kegiatan KPU Kota Gunungsitoli, kami ucapkan terima kasih,”ucapnya.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kota Gunungsitoli, Goozatulo Zega mengakui jika Pemilu kali ini merupakan yang tersulit, selama menjadi penyelenggara. Namun demikian dirinya mengapresiasi peserta pemilu pada saat masa tenang menurunkan APK, berjalan tanpa hambatan.

Hal yang sama dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Asahan. Mereka menggelar rapat kerja evaluasi fasilitas kampanye pemilihan umum tahun 2019 yang berlangsung di Aula Kantor KPU Asahan Jalan Sisingamangaraja, Sabtu (10/8).

Komisioner KPU Asahan, Ali Sofyan Hasibuan mengatakan bahwa rapat kerja evaluasi fasilitas kampanye pemilu tersebut bertujuan untuk menerima masukan atau kekurangan pemilu yang digelar kemarin di Asahan. “Di sini juga kita membahas mengenai regulasi yang berhubungan dengan pelanggaran kampanye, pasalnya sanksi untuk APK dinilai masih belum maksimal,”bilang Ali.(adl/omi/azw)

ist PEMBUKAAN: Ketua KPU Kota Gunungsitoli , Firman Novrianus Gea didampingi Komisioner lainnya, saat membuka rapat evaluasi fasilitas kampanye pada pemilu 17 April 2019 lalu, di De Pakar Resto, Jalan Gomo, Kota Gunungsitoli, Kamis (8/8).

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gunungsitoli melaksanakan evaluasi fasilitas kampanye pada pemilu 17 April 2019 yang lalu. Rapat evaluasi yang turut dihadiri oleh mewakili Wali Kota Gunungsitoli, Badan Pengawas Pemilu, para pimpinan partai dan seluruh komisioner KPU Kota Gunungsitoli itu digelar di De Pakar Resto, Jalan Gomo, Kota Gunungsitoli, Kamis (8/8).

Ketua KPU Kota Gunungsitoli , Firman Novrianus Gea saat membuka rapat mengatakan dalam pemilu, kampanye merupakan hal yang sangat penting. Dia pun yakin bahwa pada 17 April 2019 yang lalu semua peserta pemilu telah mengalami sejumlah kendala, serta mendapat nilai positif maupun negatif.

“Rapat evaluasi ini untuk membahas kendala yang dialami selama pelaksanaan kampanye pada pemilu sebelumnya, serta untuk membahas isu-isu penting, guna mengevaluasi kelemahan-kelemahan kampanye yang selanjutnya disampaikan kepada KPU provinsi,”papar Firman.

Firman menjelaskan, dalam waktu dekat Kota Gunungsitoli kembali menghadapi pemilihan kepala daerah,seingga penting dilakukan pembahasan kembali titik-titik penempatan alat peraga kampanye. Menurutnya Alat Peraga Kampanye (APK) pada pemilu sebelumnya kerap ditempatkan di tempat yang kurang tepat,seperti di lokasi pendidikan, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya.

“Penempatan APK, yang telah ditetapkan pada pemilu sebelumnya belum memadai dan memiliki sejumlah kelemahan. Namun sebagian masih bisa dipertahankan, seyogianya penempatan APK harus tetap menjaga keindahan Kota Gunungsitoli,” terangnya.

Pada penyampaian materi yang dipandu oleh komisioner KPU Kota Gunungsitoli, Happy Suryani Harefa menyampaikan selama pelaksanaan Pemilu yang lalu banyak ditemukan pelanggaran kampanye terutama iklan para Caleg di media social facebook.

“Hampir seluruhnya para caleg melanggar, terutama yang beriklan di medsos. Seharusnya jika bapak-ibu beriklan di medsos, akunnya itu wajib dilaporkan kami,” bilang Suryani.

Namun demikian menurutnya partisipasi pemilih pada pelaksanaan Pemilu di wilayah Kota Gunungsitoli pada tahun ini merupakan yang tertinggi yakni sebesar 76,75 persen, dibanding tahun-tahun sebelumnya pada Pilgubsu tahun 2018 yang lalu, partisipasi pemilih hanya 54 persen. Begitu juga pada pemilihan kepala daerah tahun 2015 yang lalu sebesar : 63 persen, dan Pilpres 2014 partisipasi pemilih sebesar 67 persen.

“Hasil ini patut disyukuri, untuk itu kepada semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan Pemilu, baik pemerintah daerah, penyelenggara, para relawan pemilu maupun pers yang telah membantu mensosialisasikan kegiatan KPU Kota Gunungsitoli, kami ucapkan terima kasih,”ucapnya.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kota Gunungsitoli, Goozatulo Zega mengakui jika Pemilu kali ini merupakan yang tersulit, selama menjadi penyelenggara. Namun demikian dirinya mengapresiasi peserta pemilu pada saat masa tenang menurunkan APK, berjalan tanpa hambatan.

Hal yang sama dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Asahan. Mereka menggelar rapat kerja evaluasi fasilitas kampanye pemilihan umum tahun 2019 yang berlangsung di Aula Kantor KPU Asahan Jalan Sisingamangaraja, Sabtu (10/8).

Komisioner KPU Asahan, Ali Sofyan Hasibuan mengatakan bahwa rapat kerja evaluasi fasilitas kampanye pemilu tersebut bertujuan untuk menerima masukan atau kekurangan pemilu yang digelar kemarin di Asahan. “Di sini juga kita membahas mengenai regulasi yang berhubungan dengan pelanggaran kampanye, pasalnya sanksi untuk APK dinilai masih belum maksimal,”bilang Ali.(adl/omi/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/