32 C
Medan
Friday, September 27, 2024

PPP Berpotensi Terlempar dari Senayan

HASIL enam lembaga survei, menunjukkan hasil hitung cepat (Quick Count/QC) yang hampir sama untuk kategori Pileg. Dari rata-rata sampel yang masuk masih 30-50 persen, menempatkan PDI Perjuangan sebagai juara Pemilu. Sedangkan PPP berpotensi tidak lolos ke Senayan. Karena tidak memenuji ambang batas parlemen 4 persen.

Dari lembaga survei LSI Denny JA menyebutkan, PDI Perjuangan mendapatkan suara 18,24 persen. Suara yang masuk untuk QC Pileg di LSI Denny JA adalah 53,70 persen. Dari hasil QC LSI Denny JA itu hanya ada empat partai yang mendapatkan suara dua digit. Selain PDI Perjuangan, ada Golkar (15,17 persen), Gerindra (13,53), dan PKB (11,4).

Sementara itu untuk PPP yang sejak dulu tidak pernah absen dari kursi DPR, kali ini berpotensi tidak lolos ambang batas parlemen. Di QC Indikator, PPP mendapatkan 3,75 persen. Kemudian di LSI Denny JA mendapatkan 3,55 persen, di Charta Politika Indonesia mendapatkan 3,87 persen, dan di Poltracking memperoleh 3,48 persen.

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, terjadi lonjakan suara Gerindra pada periode akhir Januari 2024 lalu. Bahkan mereka sempat memprediksi suara Gerindra bisa menyalip PDI Perjuangan.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau mengomentari hasil quick count perolehan partainya. Baginya, hasil quick count masih belum bisa disimpulkan karena data yang masuk belum banyak. “Tunggu dulu, masih rendah (data masuk),” ujarnya di Istora Senayan tadi malam.

Dalam sejumlah quick count lembaga, Golkar sendiri mendapat perolehan beragam. Namun ada di range 13-15 persen. Saat ditanya apakah sudah puas dengan perolehan range 13-15 persen, Airlangga bergeming tidak mau berkomentar. “Kita tunggu hasil saja,” jelasnya.

Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supraktino mengatakan, kader PDIP sangat solid dan bekerja keras untuk memenangkan Pileg 2024. Mereka bekerja dan turun ke masyarakat. Ketika hari pencoblosan, para kader mengamankan suara partai.

Terkait perolehan suara PDIP yang menduduki peringkat paling atas, Hendrawan mengatakan, pihaknya masih terus memantau, karena proses quick count masih berjalan. “Ini kami sedang pantau terus,” ungkapnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Walaupun mendapatkan suara terbanyak, partai banteng masih akan tetap menunggu hasil rekapitulasi manual yang nantinya dilakukan KPU untuk pileg. Menurut dia, pihaknya menunggu keputusan akhir KPU RI.

Quick Qount Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menyebut suara pasangan Prabowo-Gibran mencapai 58,28 persen. Jauh mengungguli pasangan Anies-Muhaimin yang mencapai 25,14 persen dam Ganjar-Mahfud yang mencapai 16,58 persen. “Ini hasil hitung cepat yang masuk dengan 86,8 persen,” ucap Peneliti SMRC Saidiman Ahmad kepada Jawa Pos kemarin.

Suara unggul Prabowo-Gibran itu sudah mulai stabil saat data masuk di atas 60 persen. Dan hasil ini, kemungkinan tidak akan berubah banyak ketika data sudah mencapai 100 persen. Tak hanya itu, hampir di semua provinsi suara Prabowo-Gibran unggul. ”Di data sementara, pasangan Prabowo-Gibran hanya tidak unggul di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat,” katanya.

Namun, data ini belum bisa dipastikan karena masih ada margin errornya. Dengan hasil hitung cepat ini, Ahmad menyebut, kans kemenangan Prabowo-Gibran di satu putaran sudah di depan mata.

Melambungnya suara Prabowo-Gibran ini tidak dipungkiri lantaran efek dari Presiden Joko Widodo. Yang secara tidak langsung dekat dengan mendukung pasangan ini. Apalagi, sosok Prabowo beberapa kali intens bertemu dengan Joko Widodo menjelang masa coblosan. (far/wan/lum/elo/jpg)

HASIL enam lembaga survei, menunjukkan hasil hitung cepat (Quick Count/QC) yang hampir sama untuk kategori Pileg. Dari rata-rata sampel yang masuk masih 30-50 persen, menempatkan PDI Perjuangan sebagai juara Pemilu. Sedangkan PPP berpotensi tidak lolos ke Senayan. Karena tidak memenuji ambang batas parlemen 4 persen.

Dari lembaga survei LSI Denny JA menyebutkan, PDI Perjuangan mendapatkan suara 18,24 persen. Suara yang masuk untuk QC Pileg di LSI Denny JA adalah 53,70 persen. Dari hasil QC LSI Denny JA itu hanya ada empat partai yang mendapatkan suara dua digit. Selain PDI Perjuangan, ada Golkar (15,17 persen), Gerindra (13,53), dan PKB (11,4).

Sementara itu untuk PPP yang sejak dulu tidak pernah absen dari kursi DPR, kali ini berpotensi tidak lolos ambang batas parlemen. Di QC Indikator, PPP mendapatkan 3,75 persen. Kemudian di LSI Denny JA mendapatkan 3,55 persen, di Charta Politika Indonesia mendapatkan 3,87 persen, dan di Poltracking memperoleh 3,48 persen.

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, terjadi lonjakan suara Gerindra pada periode akhir Januari 2024 lalu. Bahkan mereka sempat memprediksi suara Gerindra bisa menyalip PDI Perjuangan.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau mengomentari hasil quick count perolehan partainya. Baginya, hasil quick count masih belum bisa disimpulkan karena data yang masuk belum banyak. “Tunggu dulu, masih rendah (data masuk),” ujarnya di Istora Senayan tadi malam.

Dalam sejumlah quick count lembaga, Golkar sendiri mendapat perolehan beragam. Namun ada di range 13-15 persen. Saat ditanya apakah sudah puas dengan perolehan range 13-15 persen, Airlangga bergeming tidak mau berkomentar. “Kita tunggu hasil saja,” jelasnya.

Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supraktino mengatakan, kader PDIP sangat solid dan bekerja keras untuk memenangkan Pileg 2024. Mereka bekerja dan turun ke masyarakat. Ketika hari pencoblosan, para kader mengamankan suara partai.

Terkait perolehan suara PDIP yang menduduki peringkat paling atas, Hendrawan mengatakan, pihaknya masih terus memantau, karena proses quick count masih berjalan. “Ini kami sedang pantau terus,” ungkapnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Walaupun mendapatkan suara terbanyak, partai banteng masih akan tetap menunggu hasil rekapitulasi manual yang nantinya dilakukan KPU untuk pileg. Menurut dia, pihaknya menunggu keputusan akhir KPU RI.

Quick Qount Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menyebut suara pasangan Prabowo-Gibran mencapai 58,28 persen. Jauh mengungguli pasangan Anies-Muhaimin yang mencapai 25,14 persen dam Ganjar-Mahfud yang mencapai 16,58 persen. “Ini hasil hitung cepat yang masuk dengan 86,8 persen,” ucap Peneliti SMRC Saidiman Ahmad kepada Jawa Pos kemarin.

Suara unggul Prabowo-Gibran itu sudah mulai stabil saat data masuk di atas 60 persen. Dan hasil ini, kemungkinan tidak akan berubah banyak ketika data sudah mencapai 100 persen. Tak hanya itu, hampir di semua provinsi suara Prabowo-Gibran unggul. ”Di data sementara, pasangan Prabowo-Gibran hanya tidak unggul di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat,” katanya.

Namun, data ini belum bisa dipastikan karena masih ada margin errornya. Dengan hasil hitung cepat ini, Ahmad menyebut, kans kemenangan Prabowo-Gibran di satu putaran sudah di depan mata.

Melambungnya suara Prabowo-Gibran ini tidak dipungkiri lantaran efek dari Presiden Joko Widodo. Yang secara tidak langsung dekat dengan mendukung pasangan ini. Apalagi, sosok Prabowo beberapa kali intens bertemu dengan Joko Widodo menjelang masa coblosan. (far/wan/lum/elo/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/