30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

27 DPD II Golkar Deklarasi Dukung Yasyir Ridho, Kubu Ijeck: Itu Hanya Kepentingan Sesaat

BERTARUNG: Musa Rajekshah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Sumut.
BERTARUNG: Musa Rajekshah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah X akhir Juli 2020, tensi tinggi semakin terasa di internal Partai Golongan Karya Sumatera Utara. Pertarungan dua tokoh, yakni Ahmad Yasyir Ridho Loebis dan Musa Rajekshah, memperebutkan kursi ketua DPD Golkar Sumut, membuat suasana memanas.

Para pendukung kedua tokoh saling klaim dukungan dari DPD tingkat II dan sayap partai, guna memuluskan jalan jagoannya menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Seperti pada Senin (13/7) di Le Polonia Hotel Medan ketua plus sekretaris 27 DPD Golkar kabupaten/kota di Sumut menggelar silaturahmi politik, untuk menegaskan deklarasi mendukung Ahmad Yasyir Ridho Loebis dalam Musda X Golkar Sumut. Ikut hadir Ketua MKGR Sumut Wagirin Arman dan Ketua SOKSI Sumut, Indra Alamsyah serta Ketua AMPI Sumut David Lubis dan Ketua AMPG Sumut Agung Sitepu yang hadir di sana.

Di antara DPD Golkar kabupaten/kota yang hadir yakni Ketua DPD Golkar Medan HM Syaf Lubis, Ketua Golkar Simalungun Timbul Jaya Sibarani, Ketua Golkar Binjai Zainuddin Purba, dan Ketua Golkar Labura Ali Tambunan. Sebanyak 27 DPD Golkar kabupaten/kota itu menyatakan dukungan untuk Yasyir Ridho Loebis menjadi Ketua Golkar Sumut pada Musda X Juli ini. Dukungan itu disampaikan lewat deklarasi bersama.

Deklarasi dukungan dipimpin Ketua Golkar Simalungun Timbul Jaya Sibarani. “Pimpinan Partai Golkar kabupaten/kota se Sumut menyatakan, ditambah dengan organisasi Hasta Karya, Sayap, dan AMPG dan AMPI, menyatakan sepenuhnya mendukung saudara Yasyir Ridho Loebis menjadi Ketua Partai Golkar Provinsi Sumut 2020-2025,” kata Timbul.

Di tempat yang sama, Yasyir Ridho dalam sambutan menyampaikan keyakinannya maju sebagai calon ketua Partai Golkar Sumut. Dia optimis bisa membangun Partai Golkar, karena senafas dan searah dengan pengurus Golkar kabupaten/kota.

“Ketua DPD Golkar kabupaten/kota se Sumut hampir seluruhnya hadir, ada 27. Kita masih sama-sama bersatu memperjuangkan keyakinan kita, bahwa apa yang kita lakukan saat ini adalah berangkat dari kekeluargaan dan harapan yang sama. Harapan kami apa yang kita lakukan saat ini dalam rangka membangun Partai Golkar Sumut,” katanya.

Ia juga berharap dukungan 27 kabupaten/kota ini tetap solid. Dia yakin solidnya dukungan ini bisa mengusung kader Golkar maju menjadi bakal calon Gubsu di periode yang akan datang. “Dengan kekuatan kita ini, saya yakin kita mampu melahirkan gubernur kader asli Partai Golkar. Gubernur kader asli, bukan nanti tiba-tiba jadi kader. Dengan kekuatan 27 ini, saya yakin gubernur Sumut ke depan asli orang Golkar,” pungkasnya.

Kubu Ijeck Tidak Goyah

Menyikapi deklarasi dukungan 27 DPD Golkar terhadap Yasyir Ridho, kubu Musa Rajekshah alias Ijeck, tidak goyah sedikit pun. Wakil Ketua Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, menyebut pertemuan para ketua dan sekretaris Golkar kabupaten/kota itu, hanya untuk kepentingan sesaat.

“Bertemunya sejumlah pimpinan PG kabupaten/kota, aku memahami bahwa hal tersebut karena kepentingan sesaat. Khususnya menghadapi tahapan pilkada di 23 kabupaten/kota,” katanya menjawab Sumut Pos, Selasa (14/7).

Ia menuturkan pelaksanaan Musda X Golkar Sumut adalah atas perintah Ketum DPP Golkar, Airlangga Hartanto, dengan memerhatikan amar putusan Mahkamah Partai. Menurut pihaknya, pengurus partai di kabupaten/kota juga paham akan diskresi yang diberikan ketum kepada Ijeck.

“Adalah demi kejayaan Partai Golkar khususnya di Sumut. Ijeck diamanahkan ketum karena diyakini mampu memberhasilkan kerja-kerja perjuangan Golkar di Pilkada serentak 2020, Pileg dan Pilpres 2024,” katanya.

Pihaknya menilai, sikap yang ditunjukkan Ahmad Doli Kurnia Tandjung selaku Plt Ketua Golkar Sumut saat ini sebagai bentuk melakukan perlawanan terbuka pada Ketum Airlangga Hartanto.

“Perlawanan tersebut dengan kerja-kerja dan mendorong berpihak pada saudara Ridho. Dibatalkannya musda lalu di jajaran Golkar di Indonesia adalah yang pertama sekali dan seharusnya Doli, dkk paham. Sebagai kader mereka harusnya taat dan patuh pada perintah pimpinan partai. So, pertemuan di Polonia kemarin saya anggap biasa-biasa saja,” pungkasnya. (prn)

BERTARUNG: Musa Rajekshah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Sumut.
BERTARUNG: Musa Rajekshah dan Ahmad Yasyir Ridho Loebis bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah X akhir Juli 2020, tensi tinggi semakin terasa di internal Partai Golongan Karya Sumatera Utara. Pertarungan dua tokoh, yakni Ahmad Yasyir Ridho Loebis dan Musa Rajekshah, memperebutkan kursi ketua DPD Golkar Sumut, membuat suasana memanas.

Para pendukung kedua tokoh saling klaim dukungan dari DPD tingkat II dan sayap partai, guna memuluskan jalan jagoannya menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Seperti pada Senin (13/7) di Le Polonia Hotel Medan ketua plus sekretaris 27 DPD Golkar kabupaten/kota di Sumut menggelar silaturahmi politik, untuk menegaskan deklarasi mendukung Ahmad Yasyir Ridho Loebis dalam Musda X Golkar Sumut. Ikut hadir Ketua MKGR Sumut Wagirin Arman dan Ketua SOKSI Sumut, Indra Alamsyah serta Ketua AMPI Sumut David Lubis dan Ketua AMPG Sumut Agung Sitepu yang hadir di sana.

Di antara DPD Golkar kabupaten/kota yang hadir yakni Ketua DPD Golkar Medan HM Syaf Lubis, Ketua Golkar Simalungun Timbul Jaya Sibarani, Ketua Golkar Binjai Zainuddin Purba, dan Ketua Golkar Labura Ali Tambunan. Sebanyak 27 DPD Golkar kabupaten/kota itu menyatakan dukungan untuk Yasyir Ridho Loebis menjadi Ketua Golkar Sumut pada Musda X Juli ini. Dukungan itu disampaikan lewat deklarasi bersama.

Deklarasi dukungan dipimpin Ketua Golkar Simalungun Timbul Jaya Sibarani. “Pimpinan Partai Golkar kabupaten/kota se Sumut menyatakan, ditambah dengan organisasi Hasta Karya, Sayap, dan AMPG dan AMPI, menyatakan sepenuhnya mendukung saudara Yasyir Ridho Loebis menjadi Ketua Partai Golkar Provinsi Sumut 2020-2025,” kata Timbul.

Di tempat yang sama, Yasyir Ridho dalam sambutan menyampaikan keyakinannya maju sebagai calon ketua Partai Golkar Sumut. Dia optimis bisa membangun Partai Golkar, karena senafas dan searah dengan pengurus Golkar kabupaten/kota.

“Ketua DPD Golkar kabupaten/kota se Sumut hampir seluruhnya hadir, ada 27. Kita masih sama-sama bersatu memperjuangkan keyakinan kita, bahwa apa yang kita lakukan saat ini adalah berangkat dari kekeluargaan dan harapan yang sama. Harapan kami apa yang kita lakukan saat ini dalam rangka membangun Partai Golkar Sumut,” katanya.

Ia juga berharap dukungan 27 kabupaten/kota ini tetap solid. Dia yakin solidnya dukungan ini bisa mengusung kader Golkar maju menjadi bakal calon Gubsu di periode yang akan datang. “Dengan kekuatan kita ini, saya yakin kita mampu melahirkan gubernur kader asli Partai Golkar. Gubernur kader asli, bukan nanti tiba-tiba jadi kader. Dengan kekuatan 27 ini, saya yakin gubernur Sumut ke depan asli orang Golkar,” pungkasnya.

Kubu Ijeck Tidak Goyah

Menyikapi deklarasi dukungan 27 DPD Golkar terhadap Yasyir Ridho, kubu Musa Rajekshah alias Ijeck, tidak goyah sedikit pun. Wakil Ketua Golkar Sumut, Hanafiah Harahap, menyebut pertemuan para ketua dan sekretaris Golkar kabupaten/kota itu, hanya untuk kepentingan sesaat.

“Bertemunya sejumlah pimpinan PG kabupaten/kota, aku memahami bahwa hal tersebut karena kepentingan sesaat. Khususnya menghadapi tahapan pilkada di 23 kabupaten/kota,” katanya menjawab Sumut Pos, Selasa (14/7).

Ia menuturkan pelaksanaan Musda X Golkar Sumut adalah atas perintah Ketum DPP Golkar, Airlangga Hartanto, dengan memerhatikan amar putusan Mahkamah Partai. Menurut pihaknya, pengurus partai di kabupaten/kota juga paham akan diskresi yang diberikan ketum kepada Ijeck.

“Adalah demi kejayaan Partai Golkar khususnya di Sumut. Ijeck diamanahkan ketum karena diyakini mampu memberhasilkan kerja-kerja perjuangan Golkar di Pilkada serentak 2020, Pileg dan Pilpres 2024,” katanya.

Pihaknya menilai, sikap yang ditunjukkan Ahmad Doli Kurnia Tandjung selaku Plt Ketua Golkar Sumut saat ini sebagai bentuk melakukan perlawanan terbuka pada Ketum Airlangga Hartanto.

“Perlawanan tersebut dengan kerja-kerja dan mendorong berpihak pada saudara Ridho. Dibatalkannya musda lalu di jajaran Golkar di Indonesia adalah yang pertama sekali dan seharusnya Doli, dkk paham. Sebagai kader mereka harusnya taat dan patuh pada perintah pimpinan partai. So, pertemuan di Polonia kemarin saya anggap biasa-biasa saja,” pungkasnya. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/