MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut) mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Minggu (14/5) sore.
Dengan iring-iringan tiga patung sigale-gale, kedatangan PSI Sumut bertujuan untuk mendaftarkan para Bacalegnya tersebut di hari terakhir pendaftaran. Patung tersebut menari-nari diiringi musik bersama para penarinya yang menggunakan pakaian adat Batak dan para Bacaleg PSI Sumut lengkap dengan almamater dan atributnya.
Selain itu, PSI juga membawa 30 becak motor (Betor) pendukung PSI dan spanduk besar bertuliskan dukungan kepada PSI. Aksi tersebut mengundang perhatian para pengendara yang melintas. Bahkan ada yang mengabadikan momen 5 tahun sekali itu, namun tidak menimbulkan kemacetan lalulintas. Para Bacaleg yang menjadi tokoh ditonjolkan di PSI juga ikut larut dalam kemeriahan itu dengan ikut menari-nari di jalan raya mengikuti gerakan sigale-gale.
Usai menyerahkan berkas calon dan pencalonan, Ketua DPW PSI Sumut, Nezar Djoeli mengatakan, pihaknya telah mendaftarkan Bacaleg PSI ke KPU Sumut. Ada sebanyak 65 laki-laki dan 35 perempuan. “Alhamdulillah seluruh dapil terisi, 30 persen keterwakilan perempuan juga terpenuhi. Totalnya ada 100 Bacaleg siap bertarung di Pemilu 2024. Mudah-mudahan PSI Sumut dapat membawa kemaslahatan yang baik bagi masyarakat Sumut khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Berkas kita sedang diproses, saya haqul yakin akan diterima pihak KPU,” ujar Nezar didampingi Sekretaris Delia Ulfa, Wakil Sekretaris Ahmad Prayuda, Bendahara Jere Fernando Halawa dan Bacaleg Muchri Fauzi Hafiz saat temu pers usai mendaftar berkas Bacaleg di Kantor KPU Sumut.
Untuk target di DPRD Sumut, Nezar mengungkapkan, minimal 5 kursi dan maksimal 8 kursi, di dapil 1, 2, 3, 8, 9, 10, 11 dan 12. Untuk di kabupaten/ kota minimal 30 kursi, maksimal 50 kursi. “Untuk saya sendiri, Insha Allah ke DPR RI, jika tidak bisa merebut 3 kursi, minimal 1 kursi dapat diraih,” tuturnya.
Sedangkan strategi PSI Sumut, lanjut Nezar, tetap merangkul pasar milenial karena memang jalurnya milenial dan kader-kader milenial. Sebab pangsa pasar milenial itu sebesar 60 persen, sehingga peluangnya cukup besar untuk diturunkan politikus-politikus ini ke generasi milenial yang akan datang.
Sementara itu, Ketua KPU Sumut, Herdensi Adnin menyebutkan, bahwa pihaknya menerima dua berkas secara umum, yakni berkas pencalonan dan berkas calon yang semuanya harus didruga ke dalam Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
“Kami terima berkas dari PSI Sumut dan akan kita verifikasi. Jika berkas pencalonan dan calonnya lengkap maka kami berikan tanda terima dan berita acara, tetapi jika belum lengkap maka harus dilakukan perbaikan hingga pukul 23.59 WIB,” katanya. (dwi/azw)
