MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pasca Pemilu tahun 2024, Partai politik akan kembali membangun koalisi dan strategi menghadapi Pilkada serentak tahun 2024. Sesuai dengan jadwal akan berlangsung pada November 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU), Faisal Riza mengungkapkan masing-masing partai politik di tingkat Provinsi Sumut dan Kabupaten/Kota mengamankan suara, untuk berkoalisi dan dapat mengusung calon Kepala Daerah.
Faisal Riza mengatakan termasuk Partai Golkar kantongi suara terbanyak sementara di DPRD Sumut ini. Dapat mengamankan suara agar dapat mengusung sendiri atau berkoalisi di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut tahun 2024.
“Emang nanti efeknya ke sana kan (Pilgub Sumut 2024), tergantung nanti keputusannya,” sebut Faisal Riza saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (19/2/2024).
Faisal Riza mengatakan jangan sampai dengan memperoleh suara terbanyak, Partai Golkar tidak mengusung dari kader sendiri. Malah melirik sosok Calon Gubernur Sumut dari luar partai politik atau non kader.
“Jangan-jangan Golkar nanti meski menang Pemilu, tapi tidak ada calon, yang lain nantinya,” jelas Faisal Riza.
Apa lagi, antara Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution sama-sama mendapatkan mandat bakal diusung oleh Partai Golkar di Pilkada Sumut 2024. Jadi, kondisi ini tidak membuat aman posisi pria yang akrab disapa dengan Ijeck selaku kader.
Di sisi lain, Ijeck berjuang keras bersama jajarannya membawa Partai Golkar memenangkan Pemilu 2024 di Sumut. Namun, hasil perjuangan tersebut, akan dinikmati menantu Presiden RI, Joko Widodo untuk maju sebagai Cagub Sumut nantinya.
“Bang Ijeck agak riskan juga dia, karena ada Bobby juga disitu (bakal diusung) karena direkomendasi dan mendapat mandat,” ucap Faisal Riza.
Ditambah lagi, Bobby Nasution sudah mendapatkan restu akan diusung di Pilgub Sumut 2024, oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Hal ini, membuat kans besar suami Kahiyang Ayu itu maju di Pilkada Sumut.
Lanjut Faisal Riza, mengungkapkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) berhasil mengantarkan kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres tahun 2024. Kemungkinan besar KIM tetap berkoalisi untuk membangun kekuasaan dimasing-masing daerah. Nah, disini akan diuntungkan Bobby Nasution kembali.
“Sangat memungkinkan, tapi mungkin trennya akan berubah. Misalnya begini, Koalisi 02 itu, akan menyusun koalisinya sampai ke bawah kemungkinan,” kata Faisal Riza.
Dengan kekuatan lampu hijau dari tiga partai besar dan ditambah lagi, abang ipar Bobby Nasution, Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden, membuat Wali Kota Medan itu, melenggang mulus maju di Pilgub Sumut.
“Tapi, dinamika daerah ini beda-beda. Karena, akan dibutuhkan koalisi yang lain, sangat mungkinkan,” jelas Faisal Riza.
Faisal Riza mengatakan Edy Rahmayadi memiliki kans besar diusung NasDem, PKS dan PKB di Pilgub Sumut kembali. Karena, berkontribusi pada pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi Ketua TPD Amin Sumut.
Tapi, Faisal Riza mengatakan semua itu, sangat dinamis. Karena, dipusat berkoalisi tapi di Pilkada serentak bergabung dengan partai politik lain. Sehingga belum bisa diprediksikan secara keseluruhan.
“Karena posisi di daerah, bisa dipindahkan untuk kepentingan partai politik nasional. Katakanlah NasDem, PKS dan PKB mendukung Edy, tapi belum menyatakan secara resmi. Karena dinamis, yang jauh bisa dekat, yang dekat bisa menjauh,” jelas Faisal Riza.
Faisal Riza mengatakan meski November 2024, berlangsung Pilkada serentak. Masih ada kekuatan kekuasaan dan politik dapat dikendalikan oleh Jokowi. Tapi, begitu juga Prabowo katakan sebagai Presiden terpilih, juga berkeinginan yang sama.
“Saya melihat pasti ada perubahan, ada patron perubahan dan pergeseran dari Jokowi ke Prabowo. Meski Jokowi masih Presiden saat itu, tapi pasti ada perkembangan dinamika politik di dalamnya,” ucapnya kembali.(gus/ram)