27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Airlangga Sebut Gibran Cocok Berbaju Kuning, Puan Pertanyakan Dukungan Jokowi

SUMUTPOS.CO – DPP PDI Perjuangan (PDIP) menunda pemanggilan kepada Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Penundaan itu dilakukan, karena partai banteng bersama partai pengusung Ganjar Pranowo harus mengumumkan nama cawapres Mahfud MD, kemarin (18/10).

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan, pihaknya sibuk dengan deklarasi Mahfud sebagai cawapres Ganjar. Setelah itu, hari ini pasangan capres – cawapres Ganjar Pranowo – Mahfud MD akan didaftarkan ke KPU. Karena kesibukan itu, pihaknya belum bisa mengundang Gibran ke kantor DPP PDIP.

Dalam pengumuman Cawapres kemarin, Gibran juga tidak hadir. Puan mengatakan, yang diundang dalam acara tersebut adalah para ketua umum partai politik pengusung dan para pengurusnya. Jadi, Gibran memang tidak diundang untuk hadir langsung di lokasi acara. Namun, pihaknya membuka zoom meeting untuk para kader yang ingin mengikuti deklarasi cawapres.

Setelah semua proses itu selesai, kata Puan, dia akan bertemu dengan Gibran di kantor DPP PDIP. Dia menegaskan, Gibran merupakan kader PDIP, dan wali kota dari PDIP. “Jadi, saya sudah biasa ketemu sama Mas Gibran. Nanti saya akan ketemu Mas Gibran,” ungkap Ketua DPR RI Itu.

Apakah Gibran akan diajak bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud? Puan mengatakan, nanti dia akan bertanya langsung kepada Gibran, apakah politisi muda itu mau masuk dalam tim pemenangan. “Iya atau enggaknya nanti tanya Mas Gibran. Kalau saya kan mengajak,” bebernya.

Terkait ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam deklarasi cawapres kemarin, Puan menjelaskan, Jokowi sedang melaksanakan tugas negara untuk hadir di Tiongkok, Beijing, dan akan melanjutkan lawatannya ke Riyadh. Jadi, pihaknya bisa memahami ketidakhadiran atau ketidakbisaan hadirnya Jokowi pada pengumuman capres-cawapres kemarin. Karena ada tugas yang lebih penting yang harus dikerjakan oleh presiden.

Sebelum deklarasi capres-cawapres, apakah PDIP sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Presiden Jokowi? Puan menegaskan, Presiden Jokowi tentu sudah mengetahui rencana pengumuman Mahfud sebagai Cawapres Ganjar. “Beliau itukan presiden, nggak diberitahu juga tahu,” tegasnya.

Saat ditanya soal kepastian dukungan Presiden Jokowi kepada Ganjar-Mahfud, Puan mengatakan, pertanyaan itu seharusnya ditanyakan langsung ke Jokowi, bukan kepada dirinya. “Jadi, nanti tanya ya kalau presiden sudah pulang, mendukung Pak Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain. Tolong ditanyakan, saya juga mau tau jawabannya,” ucap mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu.

Sementara itu, soal penundaan pemanggilan Gibran, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sebelum pengumuman cawapres Mahfud MD, pihaknya sudah menghubungi Gibran untuk memberitahukan bahwa pertemuan denganya ditunda, karena partai sedang sibuk melakukan deklarasi. “Saya kontak Mas Gibran, mas pertemunya izin ditunda,” ungkap Hasto.

Menurutnya, setelah ini, pertemuan dengan Gibran akan dilakukan. Bahkan, dia mengajak Puan dan Arsjad Rasjid, ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk bertemu dengan Gibran. Pertemuan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi.

Soal wacana perpindahan Gibran ke Partai Golkar, Hasto menegaskan bahwa kabar itu hanya isu yang beredar. Menurutnya, semua kader selalu berdisiplin dan terikat dengan emotional bonding, karena PDIP mengedepankan semangat gotong royong, sehingga semua merasa nyaman bersama dengan partai banteng.

Sementara itu, isu Gibran merapat ke Beringin semakin santer. Gibran disebut-sebut bakal mengisi slot Cawapres prabowo dari Partai Golkar. Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberi sinyal positif jika Gibran bergabung.

Dia menyebut sangat cocok. “Memang kalau orang muda itu cocok pake yang kuning,” ujarnya di DPP Golkar. Tapi, dia enggan berspekulasi terkait kepastiannya.

Sementara itu, adik Gibran, Kaesang Pangarep masih terus bersafari politik. Kemarin, Kaesang bersama jajaran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertandang ke salah satu partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Partai Golkar.

Dalam kesempatan itu, kedua partai menjalin silaturahmi untuk bekerjasama dalam pemenangan pileg. Soal apakah PSI akan merapat ke KIM, Airlangga meyakini akan segera diresmikan. “Otomatis. Wong udah pake kaos masa ga paham?,” kata Airlangga berseloroh.

Sementara Kaesang masih belum bergeming dari pernyataan iritnya soal dukungan PSI dalam Pilpres. Dia berdalih, akan segera ditetapkan. “Ya kita lihat saja nanti, tapi balik lagi, besok kebetulan saya satu hari full cuti buat podcast saya, itu saja. Nonton ya,” kata Kaesang yang tampak tidak serius. (Lum/far/jpg)

SUMUTPOS.CO – DPP PDI Perjuangan (PDIP) menunda pemanggilan kepada Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Penundaan itu dilakukan, karena partai banteng bersama partai pengusung Ganjar Pranowo harus mengumumkan nama cawapres Mahfud MD, kemarin (18/10).

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan, pihaknya sibuk dengan deklarasi Mahfud sebagai cawapres Ganjar. Setelah itu, hari ini pasangan capres – cawapres Ganjar Pranowo – Mahfud MD akan didaftarkan ke KPU. Karena kesibukan itu, pihaknya belum bisa mengundang Gibran ke kantor DPP PDIP.

Dalam pengumuman Cawapres kemarin, Gibran juga tidak hadir. Puan mengatakan, yang diundang dalam acara tersebut adalah para ketua umum partai politik pengusung dan para pengurusnya. Jadi, Gibran memang tidak diundang untuk hadir langsung di lokasi acara. Namun, pihaknya membuka zoom meeting untuk para kader yang ingin mengikuti deklarasi cawapres.

Setelah semua proses itu selesai, kata Puan, dia akan bertemu dengan Gibran di kantor DPP PDIP. Dia menegaskan, Gibran merupakan kader PDIP, dan wali kota dari PDIP. “Jadi, saya sudah biasa ketemu sama Mas Gibran. Nanti saya akan ketemu Mas Gibran,” ungkap Ketua DPR RI Itu.

Apakah Gibran akan diajak bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud? Puan mengatakan, nanti dia akan bertanya langsung kepada Gibran, apakah politisi muda itu mau masuk dalam tim pemenangan. “Iya atau enggaknya nanti tanya Mas Gibran. Kalau saya kan mengajak,” bebernya.

Terkait ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam deklarasi cawapres kemarin, Puan menjelaskan, Jokowi sedang melaksanakan tugas negara untuk hadir di Tiongkok, Beijing, dan akan melanjutkan lawatannya ke Riyadh. Jadi, pihaknya bisa memahami ketidakhadiran atau ketidakbisaan hadirnya Jokowi pada pengumuman capres-cawapres kemarin. Karena ada tugas yang lebih penting yang harus dikerjakan oleh presiden.

Sebelum deklarasi capres-cawapres, apakah PDIP sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Presiden Jokowi? Puan menegaskan, Presiden Jokowi tentu sudah mengetahui rencana pengumuman Mahfud sebagai Cawapres Ganjar. “Beliau itukan presiden, nggak diberitahu juga tahu,” tegasnya.

Saat ditanya soal kepastian dukungan Presiden Jokowi kepada Ganjar-Mahfud, Puan mengatakan, pertanyaan itu seharusnya ditanyakan langsung ke Jokowi, bukan kepada dirinya. “Jadi, nanti tanya ya kalau presiden sudah pulang, mendukung Pak Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain. Tolong ditanyakan, saya juga mau tau jawabannya,” ucap mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu.

Sementara itu, soal penundaan pemanggilan Gibran, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sebelum pengumuman cawapres Mahfud MD, pihaknya sudah menghubungi Gibran untuk memberitahukan bahwa pertemuan denganya ditunda, karena partai sedang sibuk melakukan deklarasi. “Saya kontak Mas Gibran, mas pertemunya izin ditunda,” ungkap Hasto.

Menurutnya, setelah ini, pertemuan dengan Gibran akan dilakukan. Bahkan, dia mengajak Puan dan Arsjad Rasjid, ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk bertemu dengan Gibran. Pertemuan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi.

Soal wacana perpindahan Gibran ke Partai Golkar, Hasto menegaskan bahwa kabar itu hanya isu yang beredar. Menurutnya, semua kader selalu berdisiplin dan terikat dengan emotional bonding, karena PDIP mengedepankan semangat gotong royong, sehingga semua merasa nyaman bersama dengan partai banteng.

Sementara itu, isu Gibran merapat ke Beringin semakin santer. Gibran disebut-sebut bakal mengisi slot Cawapres prabowo dari Partai Golkar. Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberi sinyal positif jika Gibran bergabung.

Dia menyebut sangat cocok. “Memang kalau orang muda itu cocok pake yang kuning,” ujarnya di DPP Golkar. Tapi, dia enggan berspekulasi terkait kepastiannya.

Sementara itu, adik Gibran, Kaesang Pangarep masih terus bersafari politik. Kemarin, Kaesang bersama jajaran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertandang ke salah satu partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Partai Golkar.

Dalam kesempatan itu, kedua partai menjalin silaturahmi untuk bekerjasama dalam pemenangan pileg. Soal apakah PSI akan merapat ke KIM, Airlangga meyakini akan segera diresmikan. “Otomatis. Wong udah pake kaos masa ga paham?,” kata Airlangga berseloroh.

Sementara Kaesang masih belum bergeming dari pernyataan iritnya soal dukungan PSI dalam Pilpres. Dia berdalih, akan segera ditetapkan. “Ya kita lihat saja nanti, tapi balik lagi, besok kebetulan saya satu hari full cuti buat podcast saya, itu saja. Nonton ya,” kata Kaesang yang tampak tidak serius. (Lum/far/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/