27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Fasilitas Informasi KPU Sumut Buruk

MEDAN- Akses informasi yang biasanya dapat dengan mudah diperoleh dari lembaga publik, ternyata tidak demikian di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut. Pasalnya, halaman website KPU Sumut masih belum bisa diakses sebagaimana mestinya.

AMINOER RASYID/SUMUT POS KAMPANYE: Seorang warga duduk di samping jorgen Pemilu 2014 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (15/3).  Jorgen Pemilu ini hadir di Lapangan Merdeka Medan saat mengikuti kampanye damai yang digelar serentak di Indonesia.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
KAMPANYE: Seorang warga duduk di samping jorgen Pemilu 2014 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (15/3). Jorgen Pemilu ini hadir di Lapangan Merdeka Medan saat mengikuti kampanye damai yang digelar serentak di Indonesia.

Hal ini membuat Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) merasa prihatin. Sebab informasi tahapan pemilihan umum (pemilu) sulit diakses masyarakat. Selain itu, minimnya fasilitas dan konten informasi juga menjadi perhatian lembaga tersebut.

“Belum ada fasilitas memadai untuk mengakses informasi di KPU Sumut,” kata Ria Wulandari, utusan Perludem Pusat saat melakukan evaluasi kunjungan ke KPU Sumut, Rabu (19/3).

Ria menjelaskan, akses yang sulit pada sebuah lembaga penyelenggara pemilu merupakan hal yang tidak boleh terjadi. Sebab, seluruh informasi yang berkaitan dengan tahapan pemilu terkait kepentingan masyarakat, terutama dalam mensukseskan pemilu 2014 harus dipublis demi kepentingan umum.

“Bagaimana masyarakat bisa tahu informasi soal pemilu, kalau aksesnya tidak disediakan dengan baik. Padahal ini KPU Provinsi,” ujarnya.

Atas kondisi ini, pihaknya mengaku akan membantu KPU Sumut untuk memperbaiki sejumlah fasilitas penunjang guna mempermudah publik memperoleh informasi yang ada di KPU Sumut. Salah satu fasilitas tersebut yakni media center dan akses internet yang menjadi andalan masyarakat untuk mendapatkan informasi.

“Kami berharap fasilitas penunjang nantinya bisa seimbang dengan kecepatan informasi dari KPU Sumut sendiri,” sebutnya.

Menurut Parludem, KPU Sumut menjadi salah satu lembaga penyelenggara tingkat provinsi dengan akses informasi terburuk. Ini dapat dilihat dari fasilitas ruangan media center, website dan papan informasi. Ketiganya seperti tidak mendapatkan perhatian serius dari pihak KPU Sumut.

Masyarakat yang ingin mengakses informasi, harus mendatangi kantor KPU Sumut. Kondisi ini diharapkannya segera dapat diperbaiki mengingat waktu pelaksanaan pemungutan suara semakin dekat. Kemudian dilanjutkan lagi dengan Pilpres Juli mendatang.

Sementara itu, Komisioner KPU Sumut Yulhasni menyambut baik bantuan diberikan Parludem kepada pihaknya.  Soalnya, anggaran untuk akses informasi dimaksud memang tidak ada di sekretariat KPU Sumut. Sehingga pihaknya sampai saat ini masih bingung untuk memperbaiki fasilitas wibsite atau sejenisnya.

“Kita berterimakasih atas bantuan yang diberikan. KPU memang memiliki anggaran yang terbatas. Karena ini kan berasal dari dana APBN. Jadi tidak ada alokasi untuk itu,” ujarnya.

Yul berharap ke depan kerja sama ini dapat membantu KPU Sumut memaksimalkan sosialisasi Pemilu. Khusus untuk kebutuhan publikasi di media, dirinya juga akan mengupayakan untuk memperbaiki fasilitas akses informasi tersebut. Sebab untuk mensukseskan pemilu, dibutuhkan juga partisipasi dari masyarakat (mag-2/ndi)

MEDAN- Akses informasi yang biasanya dapat dengan mudah diperoleh dari lembaga publik, ternyata tidak demikian di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut. Pasalnya, halaman website KPU Sumut masih belum bisa diakses sebagaimana mestinya.

AMINOER RASYID/SUMUT POS KAMPANYE: Seorang warga duduk di samping jorgen Pemilu 2014 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (15/3).  Jorgen Pemilu ini hadir di Lapangan Merdeka Medan saat mengikuti kampanye damai yang digelar serentak di Indonesia.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
KAMPANYE: Seorang warga duduk di samping jorgen Pemilu 2014 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (15/3). Jorgen Pemilu ini hadir di Lapangan Merdeka Medan saat mengikuti kampanye damai yang digelar serentak di Indonesia.

Hal ini membuat Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) merasa prihatin. Sebab informasi tahapan pemilihan umum (pemilu) sulit diakses masyarakat. Selain itu, minimnya fasilitas dan konten informasi juga menjadi perhatian lembaga tersebut.

“Belum ada fasilitas memadai untuk mengakses informasi di KPU Sumut,” kata Ria Wulandari, utusan Perludem Pusat saat melakukan evaluasi kunjungan ke KPU Sumut, Rabu (19/3).

Ria menjelaskan, akses yang sulit pada sebuah lembaga penyelenggara pemilu merupakan hal yang tidak boleh terjadi. Sebab, seluruh informasi yang berkaitan dengan tahapan pemilu terkait kepentingan masyarakat, terutama dalam mensukseskan pemilu 2014 harus dipublis demi kepentingan umum.

“Bagaimana masyarakat bisa tahu informasi soal pemilu, kalau aksesnya tidak disediakan dengan baik. Padahal ini KPU Provinsi,” ujarnya.

Atas kondisi ini, pihaknya mengaku akan membantu KPU Sumut untuk memperbaiki sejumlah fasilitas penunjang guna mempermudah publik memperoleh informasi yang ada di KPU Sumut. Salah satu fasilitas tersebut yakni media center dan akses internet yang menjadi andalan masyarakat untuk mendapatkan informasi.

“Kami berharap fasilitas penunjang nantinya bisa seimbang dengan kecepatan informasi dari KPU Sumut sendiri,” sebutnya.

Menurut Parludem, KPU Sumut menjadi salah satu lembaga penyelenggara tingkat provinsi dengan akses informasi terburuk. Ini dapat dilihat dari fasilitas ruangan media center, website dan papan informasi. Ketiganya seperti tidak mendapatkan perhatian serius dari pihak KPU Sumut.

Masyarakat yang ingin mengakses informasi, harus mendatangi kantor KPU Sumut. Kondisi ini diharapkannya segera dapat diperbaiki mengingat waktu pelaksanaan pemungutan suara semakin dekat. Kemudian dilanjutkan lagi dengan Pilpres Juli mendatang.

Sementara itu, Komisioner KPU Sumut Yulhasni menyambut baik bantuan diberikan Parludem kepada pihaknya.  Soalnya, anggaran untuk akses informasi dimaksud memang tidak ada di sekretariat KPU Sumut. Sehingga pihaknya sampai saat ini masih bingung untuk memperbaiki fasilitas wibsite atau sejenisnya.

“Kita berterimakasih atas bantuan yang diberikan. KPU memang memiliki anggaran yang terbatas. Karena ini kan berasal dari dana APBN. Jadi tidak ada alokasi untuk itu,” ujarnya.

Yul berharap ke depan kerja sama ini dapat membantu KPU Sumut memaksimalkan sosialisasi Pemilu. Khusus untuk kebutuhan publikasi di media, dirinya juga akan mengupayakan untuk memperbaiki fasilitas akses informasi tersebut. Sebab untuk mensukseskan pemilu, dibutuhkan juga partisipasi dari masyarakat (mag-2/ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/