JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politisi PDIP Guruh Sukarnoputra kembali mengutarakan sikap penolakannya jika partainya mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Alasannya, dia mengaku belum tahu arah ideologi yang dianut Jokowi.
“Dalam hal menata suatu daerah beliau berpengalaman di Solo, tapi kita belum tahu sejauh mana di bidang politik tata negara, dan itu, saya juga belum tahu persis ideologinya,” kata Guruh kepada wartawan di DPR, Senin (20/1).
Putra Presiden RI pertama Soekarno itu mengatakan, presiden yang ideal harus paham betul dan mengamalkan isi dari Pancasila. Pemahaman itu, lanjutnya, kemudian disandingkan dengan pemahaman terhadap Undang-undang Dasar 1945 dan ajaran Marhaenisme milik Soekarno.
Adik Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri itu meminta Jokowi membuktikan dirinya memenuhi syarat-syarat tersebut sebelum nyapres. Selain itu, kemampuan dan pengalaman Jokowi dalam memimpin juga harus ditingkatkan.
“Kalau saya pribadi sebagai warga negara, sekarang belum saatnya. Paling tidak dilihat dari progres beliau, mungkin nanti tahun 2019,” pungkas anggota Komisi X DPR RI itu. (dil/jpnn)
Guruh Sukarno Putra
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politisi PDIP Guruh Sukarnoputra kembali mengutarakan sikap penolakannya jika partainya mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. Alasannya, dia mengaku belum tahu arah ideologi yang dianut Jokowi.
“Dalam hal menata suatu daerah beliau berpengalaman di Solo, tapi kita belum tahu sejauh mana di bidang politik tata negara, dan itu, saya juga belum tahu persis ideologinya,” kata Guruh kepada wartawan di DPR, Senin (20/1).
Putra Presiden RI pertama Soekarno itu mengatakan, presiden yang ideal harus paham betul dan mengamalkan isi dari Pancasila. Pemahaman itu, lanjutnya, kemudian disandingkan dengan pemahaman terhadap Undang-undang Dasar 1945 dan ajaran Marhaenisme milik Soekarno.
Adik Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri itu meminta Jokowi membuktikan dirinya memenuhi syarat-syarat tersebut sebelum nyapres. Selain itu, kemampuan dan pengalaman Jokowi dalam memimpin juga harus ditingkatkan.
“Kalau saya pribadi sebagai warga negara, sekarang belum saatnya. Paling tidak dilihat dari progres beliau, mungkin nanti tahun 2019,” pungkas anggota Komisi X DPR RI itu. (dil/jpnn)
