30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Aria Bima tak Ngerti SBY Kecewa dan Marah

Aria Bima
Aria Bima, politikus PDIP.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politikus PDI Perjuangan Aria Bima bingung dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kecewa keputusan pada Sidang Paripurna membahas RUU Pemilihan Kepala Daerah.

SBY juga mengaku kecewa keputusan walkout Fraksi Partai Demokrat. Langkah itu diambil sebab opsi pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan ditolak.

“Cuma yang kita enggak ngerti kan Pak SBY kecewa, marah, bahkan mau mencari siapa dalang walkout itu. Kekagetan Pak SBY ini, saya juga terkaget-kaget,” kata Aria dalam diskusi “Drama Paripurna” di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/9).

Padahal saat itu, ucap Aria, kehadiran SBY di Paripurna sudah diwakilkan menteri dalam negeri, ketua fraksi Demokrat dan Edhie Baskoro Yudhono selaku Sekjen Demokrat dan putra SBY. “Tiga pilarnya hadir, legislatif ketua fraksi, struktural partai oleh sekjen partai, dan pilar pemerintahan yaitu mendagri,” ujarnya.

Aria menjelaskan ketika ada keputusan pilkada dilakukan secara tidak langsung, mendagri tidak memberikan tanggapan apapun. “Mendagri tidak ada komen apapun ketika diputuskan pilkada tidak langsung. Dia setuju-setuju saja,” tuturnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR itu menambahkan pilkada langsung merupakan salah satu kebehasilan pemerintahan SBY selama 10 tahun. Sebab tidak terjadi disintegrasi bangsa karena faktor pilkada langsung. “Ada disintegrasi sosial kecil-kecil tapi tidak terlalu berarti,” ucapnya.

Oleh karena itu, Aria mempertanyakan kekagetan SBY. “Ini Pak SBY yang enggak punya wibawa di depan pemerintah, partai, sekjennya. Atau sekjen, fraksi, dan wakil pemerintah yang tidak melakukan perintah SBY atau melawan,” tandasnya. (gil/jpnn)

Aria Bima
Aria Bima, politikus PDIP.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politikus PDI Perjuangan Aria Bima bingung dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kecewa keputusan pada Sidang Paripurna membahas RUU Pemilihan Kepala Daerah.

SBY juga mengaku kecewa keputusan walkout Fraksi Partai Demokrat. Langkah itu diambil sebab opsi pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan ditolak.

“Cuma yang kita enggak ngerti kan Pak SBY kecewa, marah, bahkan mau mencari siapa dalang walkout itu. Kekagetan Pak SBY ini, saya juga terkaget-kaget,” kata Aria dalam diskusi “Drama Paripurna” di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/9).

Padahal saat itu, ucap Aria, kehadiran SBY di Paripurna sudah diwakilkan menteri dalam negeri, ketua fraksi Demokrat dan Edhie Baskoro Yudhono selaku Sekjen Demokrat dan putra SBY. “Tiga pilarnya hadir, legislatif ketua fraksi, struktural partai oleh sekjen partai, dan pilar pemerintahan yaitu mendagri,” ujarnya.

Aria menjelaskan ketika ada keputusan pilkada dilakukan secara tidak langsung, mendagri tidak memberikan tanggapan apapun. “Mendagri tidak ada komen apapun ketika diputuskan pilkada tidak langsung. Dia setuju-setuju saja,” tuturnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR itu menambahkan pilkada langsung merupakan salah satu kebehasilan pemerintahan SBY selama 10 tahun. Sebab tidak terjadi disintegrasi bangsa karena faktor pilkada langsung. “Ada disintegrasi sosial kecil-kecil tapi tidak terlalu berarti,” ucapnya.

Oleh karena itu, Aria mempertanyakan kekagetan SBY. “Ini Pak SBY yang enggak punya wibawa di depan pemerintah, partai, sekjennya. Atau sekjen, fraksi, dan wakil pemerintah yang tidak melakukan perintah SBY atau melawan,” tandasnya. (gil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/