26 C
Medan
Friday, September 27, 2024

PKB Tantang Mahfud, JK, dan Rhoma Tingkatkan Elektabilitas

PKB menantang tiga bakal capresnya, yakni Mahfud M.D, Jusuf Kalla, dan Rhoma Irama, untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing.

Ketua Umum DPP PKB A. Muhaimin Iskandar menegaskan, siapa yang diusung sebagai capres partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang itu akan ditentukan berdasar tingkat keterpilihan.

Menurut dia, tiga bakal capres yang digadang-gadang siap diusung memiliki kapabilitas sebagai calon pemimpin. Namun, imbuh dia, terkait dengan realitas mekanisme pemilihan presiden, faktor kapabilitas saja tidak cukup kalau tidak didukung elektabilitas yang memadai.

“Semua kapabel. Masalahnya, elektabilitasnya tinggi apa nggak? Kalau rendah, ya nggak bisa,” ujar Muhaimin setelah rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks parlemen Jakarta kemarin (25/11). Saat itu dia datang ke gedung wakil rakyat dalam kapasitas menteri tenaga kerja dan transmigrasi.

“Pasti nanti ada proses penilaian dari berbagai kalangan. Siapa yang paling diterima atau yang mempunyai elektabilitas tertinggi, itu nanti yang diusung,” tegasnya. Karena alasan itu pula, kata dia, partainya belum memastikan capres yang nanti diusung. Saat ini PKB masih menginventarisasi bakal-bakal capres yang potensial diusung.

Selain tiga bakal capres dari eksternal tersebut, sejumlah pimpinan wilayah PKB juga sempat mengutarakan bahwa Muhaimin termasuk yang layak diusung. Namun, hingga saat ini, yang benar-benar telah secara terbuka menyatakan siap maju sebagai capres baru Mahfud M.D, JK, dan Rhoma Irama.

Di tempat terpisah, Mahfud sempat mengutarakan, pihaknya bisa memahami bahwa partai-partai politik belum memastikan kandidat capres yang diusung pada 2014. “Partai memang harus melihat realitas politik juga. Jadi, tidak masalah,” katanya.

Karena itu, meski dirinya termasuk kader yang bisa otomatis ikut berkonsentrasi dulu membesarkan PKB, komunikasi politik dengan partai-partai lain tetap dibuka. “Namanya politik, kan tidak statis. Politik tidak bisa dikunci,” tegas mantan anggota DPR dari PKB tersebut.

Selain PKB, saat ini Mahfud juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping capres Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namanya masuk dalam sekian nama deretan bakal cawapres yang sempat muncul dalam arena rapimnas Golkar beberapa hari lalu. “Saya belum bisa ikat janji dengan partai lain, meski itu semua juga terbuka. Komunikasi politik tetap jalan terus,” kata Mahfud menguatkan. (dyn/c5/fat/jpnn)

PKB menantang tiga bakal capresnya, yakni Mahfud M.D, Jusuf Kalla, dan Rhoma Irama, untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing.

Ketua Umum DPP PKB A. Muhaimin Iskandar menegaskan, siapa yang diusung sebagai capres partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan bintang itu akan ditentukan berdasar tingkat keterpilihan.

Menurut dia, tiga bakal capres yang digadang-gadang siap diusung memiliki kapabilitas sebagai calon pemimpin. Namun, imbuh dia, terkait dengan realitas mekanisme pemilihan presiden, faktor kapabilitas saja tidak cukup kalau tidak didukung elektabilitas yang memadai.

“Semua kapabel. Masalahnya, elektabilitasnya tinggi apa nggak? Kalau rendah, ya nggak bisa,” ujar Muhaimin setelah rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks parlemen Jakarta kemarin (25/11). Saat itu dia datang ke gedung wakil rakyat dalam kapasitas menteri tenaga kerja dan transmigrasi.

“Pasti nanti ada proses penilaian dari berbagai kalangan. Siapa yang paling diterima atau yang mempunyai elektabilitas tertinggi, itu nanti yang diusung,” tegasnya. Karena alasan itu pula, kata dia, partainya belum memastikan capres yang nanti diusung. Saat ini PKB masih menginventarisasi bakal-bakal capres yang potensial diusung.

Selain tiga bakal capres dari eksternal tersebut, sejumlah pimpinan wilayah PKB juga sempat mengutarakan bahwa Muhaimin termasuk yang layak diusung. Namun, hingga saat ini, yang benar-benar telah secara terbuka menyatakan siap maju sebagai capres baru Mahfud M.D, JK, dan Rhoma Irama.

Di tempat terpisah, Mahfud sempat mengutarakan, pihaknya bisa memahami bahwa partai-partai politik belum memastikan kandidat capres yang diusung pada 2014. “Partai memang harus melihat realitas politik juga. Jadi, tidak masalah,” katanya.

Karena itu, meski dirinya termasuk kader yang bisa otomatis ikut berkonsentrasi dulu membesarkan PKB, komunikasi politik dengan partai-partai lain tetap dibuka. “Namanya politik, kan tidak statis. Politik tidak bisa dikunci,” tegas mantan anggota DPR dari PKB tersebut.

Selain PKB, saat ini Mahfud juga disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping capres Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namanya masuk dalam sekian nama deretan bakal cawapres yang sempat muncul dalam arena rapimnas Golkar beberapa hari lalu. “Saya belum bisa ikat janji dengan partai lain, meski itu semua juga terbuka. Komunikasi politik tetap jalan terus,” kata Mahfud menguatkan. (dyn/c5/fat/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/