31.8 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Berita Hoaks Betebaran di Medsos, TKD Prabowo-Gibran Tetap Kampanyekan Politik Riang Gembira

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berita hoaks bertebaran di media sosial (Medsos). Berita hoaks tersebut tidak hanya menyerang satu pasangan calon saja, tapi juga semua kandidat yang maju dalam kontestasi tersebut.

Hal ini diakui Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo. Pria yang akrab disapa Jona ini mengkhawatirkan iklim perpolitikan Indonesia banyak melakukan black campaign.

Menurutnya, kampanye seperti itu tidaklah etis dan tidak dapat ditolerir, terlebih lagi menjelang pemilihan.

“Saya banyak mengakses informasi dari media sosial. Saya sering periksa website Kominfo, banyak sekali yang dicap mereka sebagai berita hoaks. Hoaks terhadap kami itu sangat banyak dan bukan Prabowo-Gibran saja, calon lain juga kena imbasnya,” ungkapnya, Jumat (26/1/2024).

Pria yang mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI Dapil Sumut 1, nomor urut 2 dari Partai Gerindra tersebut juga menilai bahwa tren ini harus segera dijegal. TKD Prabowo-Gibran Sumut dan para relawan menggagas kampanye digital dengan menyebarkan pesan-pesan positif. Narasi politik santun, riang dan gembira menjadi senjata untuk membangun politik yang damai di Indonesia.

“Itu komitmen. Di mana-mana saya katakan, itu komitmen kami. Tidak ada TKD Prabowo-Gibran Sumatera Utara dan para relawan yang menyebar fitnah untuk menjatuhkan calon lain. Daripada kami menjelekkan orang, lebih baik kami membanggakan calon kami. Sering juga kami kampanye dengan politik santun, riang dan gembira. Ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi,” jelas pria yang juga Ketua HIPMI Sumut ini.

Meskipun kampanye digital ini memiliki tujuan baik, lanjutnya, namun adapula beberapa oknum yang nyinyir terhadap upaya TKD Prabowo-Gibran Sumut. Meski demikian, hal ini bukan tantangan karena bagi TKD Prabowo-Gibran Sumut, tidak ada yang dapat menghalangi jalan mereka untuk menciptakan pemilu damai.

“Kami ini anak Sumut. Komitmen itu harga mati. Terserah mau dicaci tukang joget atau apalah, yang penting kami tidak mengganggu orang lain. Tidak menjelekkan orang lain dan pantang bagi kami menyebar hoaks. Sampai tanggal 14 Februari nanti, kami tidak akan berhenti kampanye politik damai. Sambil memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran. Kami akan tetap menyebarkan pesan politik santun, riang dan gembira,” tegasnya. (dwi/tri)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berita hoaks bertebaran di media sosial (Medsos). Berita hoaks tersebut tidak hanya menyerang satu pasangan calon saja, tapi juga semua kandidat yang maju dalam kontestasi tersebut.

Hal ini diakui Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo. Pria yang akrab disapa Jona ini mengkhawatirkan iklim perpolitikan Indonesia banyak melakukan black campaign.

Menurutnya, kampanye seperti itu tidaklah etis dan tidak dapat ditolerir, terlebih lagi menjelang pemilihan.

“Saya banyak mengakses informasi dari media sosial. Saya sering periksa website Kominfo, banyak sekali yang dicap mereka sebagai berita hoaks. Hoaks terhadap kami itu sangat banyak dan bukan Prabowo-Gibran saja, calon lain juga kena imbasnya,” ungkapnya, Jumat (26/1/2024).

Pria yang mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI Dapil Sumut 1, nomor urut 2 dari Partai Gerindra tersebut juga menilai bahwa tren ini harus segera dijegal. TKD Prabowo-Gibran Sumut dan para relawan menggagas kampanye digital dengan menyebarkan pesan-pesan positif. Narasi politik santun, riang dan gembira menjadi senjata untuk membangun politik yang damai di Indonesia.

“Itu komitmen. Di mana-mana saya katakan, itu komitmen kami. Tidak ada TKD Prabowo-Gibran Sumatera Utara dan para relawan yang menyebar fitnah untuk menjatuhkan calon lain. Daripada kami menjelekkan orang, lebih baik kami membanggakan calon kami. Sering juga kami kampanye dengan politik santun, riang dan gembira. Ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi,” jelas pria yang juga Ketua HIPMI Sumut ini.

Meskipun kampanye digital ini memiliki tujuan baik, lanjutnya, namun adapula beberapa oknum yang nyinyir terhadap upaya TKD Prabowo-Gibran Sumut. Meski demikian, hal ini bukan tantangan karena bagi TKD Prabowo-Gibran Sumut, tidak ada yang dapat menghalangi jalan mereka untuk menciptakan pemilu damai.

“Kami ini anak Sumut. Komitmen itu harga mati. Terserah mau dicaci tukang joget atau apalah, yang penting kami tidak mengganggu orang lain. Tidak menjelekkan orang lain dan pantang bagi kami menyebar hoaks. Sampai tanggal 14 Februari nanti, kami tidak akan berhenti kampanye politik damai. Sambil memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran. Kami akan tetap menyebarkan pesan politik santun, riang dan gembira,” tegasnya. (dwi/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/