MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara angkat bicara terkait benderanya berkibar di Posko Pemenangan Edy Rahmayadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, sejak Minggu (28/7) kemarin. Selain itu, juga berkibar bendera partai Hanura.
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya mengungkapkan, bahwa bendera berlambang banteng itu berkibar di mana-mana saja. Sehingga tidak mempersoalkan berkibar di Kantor Pemenangan Edy Rahmayadi tersebut.
“Kalau bendera PDIP berkibar dimana-mana, di KPU ada, di jalan jalan pun ada,” ucap Aswan Jaya kepada wartawan, di Kota Medan, Senin (29/7).
Atas bendera PDIP sudah berkibar di posko kemenangan Edy Rahmayadi. Dengan bangga dan senang hati, Aswan mengucapkan terima kasih kepada mantan Pangdam I Bukit Barisan dan tunggu saja pengumuman resmi dari DPP PDIP di Jakarta.
“Terima kasih buat pak Edy, yang sudah mengibarkan bendera PDIP di kantor pemenangannya. Apakah ini tanda-tanda baik, kita tunggu saja nanti keputusan DPP,” jelas Aswan.
Aswan menjelaskan, bahwa berkibarnya bendara berlambang banteng itu pasti dikoordinasikan antara pihak Edy Rahmayadi dengan DPP PDIP. Sehingga ia memperkirakan sudah mendapatkan izin.
“Pastinya, dengan berkibarnya bendera PDIP di kantor pemenangan. Pastinya beliau (Edy Rahmayadi) sudah koordinasi dengan DPP dan sudah mendapatkan izin untuk mengibarkan bendera PDIP,” kata Aswan.
Aswan mengatakan bahwa di Pilgub Sumut, sudah ada bakal diputuskan oleh DPP PDIP. Untuk itu, ia meminta masyarakat Sumut menunggu keputusan terbaik dari DPP PDIP.
“Dekat tidaknya kita tunggu saja pengumuman DPP nanti, kami yakin yang terbaiklah yang akan di sampaikan terkait dengan Pilgub Sumut ini, yang akan diperjuangkan PDIP,” kata Aswan.
Aswan menegaskan bahwa sebenarnya, tidak ada larangan bendera PDIP dikibarkan dimanapun dan oleh siapa pun, kader PDIP, simpatisan PDIP selayaknya mengibarkan bendera PDIP
“Tidak ada maslah disitu, kita senang kalau bendera PDIP berkibar, dimana mana, itu artinya PDIP diterima dimasyarakat sumut khususnya,” jelas Aswan.
Sementara, DPD Hanura Sumut meminta kepada tim pemenangan Edy Rahmayadi mencabut bendera mereka dari posko pemenangan tersebut. Dengan alasan tanpa ada kordinasi dan tanpa izin.
Hal itu, diungkapkan oleh Bendahara DPD Partai Hanura Sumut Syaiful Amri Sambas, kepada wartawan di Kota Medan. Ia menjelaskan bahwa Hanura belum ada secara resmi memberikan sikap arah dukungan tersebut.
“Tidak ada koordinasi ke Hanura. Dan lagipula sampai saat ini DPP Partai Hanura belum menentukan arah dukungan kepada siapapun di Pemilihan Gubernur Sumut,” kata Syaiful Amri.
Atas hal itu, Syaiful Amri mengungkapkan pihaknya, tidak mau Hanura diklaim telah mendukung Edy Rahmayadi, Syaiful kembali menegaskan bila mereka akan meminta bendera Hanura dicabut sampai adanya surat B1KWK atau form pendaftaran Pilkada.
“Intinya kita tidak mau diklaim, nanti kita akan konfirmasi sekaligus meminta agar Bendera Hanura dicabut dari halaman kantor pemenangan Edy sebelum B1KWK dikeluarkan,” tegas Syaiful Amri.
Terpisah, Sekretaris Pemenangan Edy Rahmayadi, Muchrid Nasution mengatakan bahwa berkibarnya bendara PDIP dan Hanura, pastinya pihaknya sudah mendapatkan izin kedua partai politik tersebut.
“Pertama yang harus teman-teman ketahui, berdirinya berdera ini berdasarkan izin dari partai. Jadi kita sudah mendapat izin untuk mengibarkan bendera partai, baik itu dari PDIP atau Hanura,” jelas pria yang akrab disapa dengan Coki saat diwawancarai di posko pemenangan Edy Rahmayadi di Medan.
Coki mengatakan bahwa pengibaran kedua bendera ini, merupakan sosialisasi partai yang akan mengusung Edy Rahmayadi nantinya di Pilgub Sumut 2024.
“Sejauh ini kita tetap berjalan sosialisasi, dan pematangan tetap di lakukan pak Edy hari ini, masih tetap di Jakarta,” kata Coki.
Disinggung apakah Edy Rahmayadi sudah mendapatkan rekomendasi dukungan kedua partai tersebut. Coki mengarahkan wartawan untuk mempertanyakan hal tersebut, kepada PDIP dan Hanura.
“Kalau jelas (mendapatkan dukungan), tidaknya itu hanya partai yang menjawab. Karena, sampai hari ini kita belum terima B1KWK,” ucap Coki.
Ditanyakan soal Hanura meminta cabut benderanya dari posko pemenangan Edy Rahmayadi. Coki mengatakan Syaiful Amri tidak mengetahui bahwa DPP Hanura memberikan izin.
“Kitakan sudah dapat izin, mungkin beliau (Syaiful Amri) mendapat informasi sama kita yang izin,” jelas Coki.
Coki mengungkapkan hingga saat ini, Edy Rahmayadi masih di Jakarta.Tapi, ia tidak tahu persis agendanya apa menerima surat rekomendasi atau tidak di DPP PDIP di Jakarta.
“Sampai hari ini, kita belum dapat kabar, kami masih sifatnya menunggu. Yang penting, (Sabtu) kemarin pak Edy datang ke PDIP bersilaturahmi,” tandas Coki.(gus/han)