29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Alumni FE UMSU Dukung Akhyar

Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), bersilaturahimdengan Calon Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi di Jalan Intertip, Komplek Wartawan, Selasa (29/9) pagi.

NOMOR URUT: Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan, Akhyar-Salman (kiri) memperoleh nomor urut satu, dan paslon Bobby-Aulia (kanan) memperoleh nomor urut dua di Pilkada Medan 2020.
NOMOR URUT: Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan, Akhyar-Salman (kiri) memperoleh nomor urut satu, dan paslon Bobby-Aulia (kanan) memperoleh nomor urut dua di Pilkada Medan 2020.

Rombongan ikatatan Alumni yang diketuai Fajar Pasaribu dan didampingi Ade Gunawan, Purwanto serta Rifa Ubar itu, untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada Medan, yakni Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang dikenal dengan Jargon AMAN. Harapannya, Akhyar Nasution dapat memenangkan Pilkada Kota Medan 2020 dengan melanjutkan kepemimpinannya menjadi Wali Kota Medan di periode mendatang.

Dalam kesempatan itu, para alumni fakultas ekonomi UMSU itu juga turut membahas dan memberi dukungan masukan dalam sektor pembangunan serta peningkatan ekonomi di Kota Medan.

“Kami di sini ingin bersilaturahim. Kami merasa kepemimpinan Pak Akhyar sebelumnya telah berjalan baik, semua merasa aman dan nyaman, kamo harap itu bisa terulang. Untuk itu, kami berharap ke depan Medan dipimpin Akhyar-Salman (AMAN),” harap Fajar.

Fajar pun menegaskan, jika kehadiran mereka murni dan ikhlas tanpa berharap imbalan apapun. “Kami hadir Lillahi Ta’la tanpa harapan apapun. Kami hanya ingin mendukung pak Akhyar maju lagi,” ucapnya.

Akhyar pun menyambut baik dukungan yang disampaikan alumni Fakultas Ekonomi UMSU kepada dirinya. Dalam kesempatan itu, Akhyar coba mengisahkan keinginannya untuk tetap maju di balik perlawanan berat yang harus dihadapi. “Awalnya saya tidak terlalu berambisi untuk maju, tapi saya merasa terpanggil untuk bisa membenahi Kota Medan,” tuturnya.

Akhyar juga menganggap, memperbaiki Kota Medan secara menyeluruh tentu tidak bisa dilakukan. Menurutnya, semua akan berjalan dengan bertahap dan terstruktur. “Yakin semua ada masanya, tinggal menunggu saja karena juga ada disebutkan dalam ayat Alquran, Wal Asri, Demi Masa,” paparnya.

Di sisi lain, Akhyar juga mengisahkan bagaimana pengorbanan yang telah dilakukan pasangannya Salman Alfarisi. Sebab, Salman Alfarisi rela melepaskan jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PKD. “Kalau secara jabatan publik, pengorbanan Salman luar biasa, karena periode jabatan sebagai dewan dan Wakil Wali Kota sama-sama akan berakhir pada tahun 2024,” kata Akhyar.

Akhyar juga menegaskan, dirinya bukan tidak yakin dengan yang muda, tetapi harusnya yang wajar. Sebab, belum tentu juga sosok yang baru dan masih begitu muda bisa memahami kondisi Medan yang begitu kompleks. Untuk itu, dengan pengalaman yang dimilikinya, Akhyar merasa terpanggil untuk memimpin Kota Medan sekalipun mendapatkan tawaran-tawaran dengan jabatan yang menarik dari berbagai pihak. “Setidaknya, ada oligarki dan keangkuhan yang akan kita lawan di sini. Itu alasan kuat kenapa saya maju dan menolak tawaran empuk dari sejumlah pihak,” ucapnya.

Menurutnya, tidak semua pembangunan bisa dilakukan secara mekanisme, melainkan ada yang harus dilakukan secara pendekatan kultur dan budaya. Untuk itu dirinya yakin, lewat dukungan semua pihak, AMAN akan berhasil merebut hati rakyat dan kembali memimpin Kota Medan. (map/ila)

Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), bersilaturahimdengan Calon Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi di Jalan Intertip, Komplek Wartawan, Selasa (29/9) pagi.

NOMOR URUT: Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan, Akhyar-Salman (kiri) memperoleh nomor urut satu, dan paslon Bobby-Aulia (kanan) memperoleh nomor urut dua di Pilkada Medan 2020.
NOMOR URUT: Paslon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan, Akhyar-Salman (kiri) memperoleh nomor urut satu, dan paslon Bobby-Aulia (kanan) memperoleh nomor urut dua di Pilkada Medan 2020.

Rombongan ikatatan Alumni yang diketuai Fajar Pasaribu dan didampingi Ade Gunawan, Purwanto serta Rifa Ubar itu, untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada Medan, yakni Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang dikenal dengan Jargon AMAN. Harapannya, Akhyar Nasution dapat memenangkan Pilkada Kota Medan 2020 dengan melanjutkan kepemimpinannya menjadi Wali Kota Medan di periode mendatang.

Dalam kesempatan itu, para alumni fakultas ekonomi UMSU itu juga turut membahas dan memberi dukungan masukan dalam sektor pembangunan serta peningkatan ekonomi di Kota Medan.

“Kami di sini ingin bersilaturahim. Kami merasa kepemimpinan Pak Akhyar sebelumnya telah berjalan baik, semua merasa aman dan nyaman, kamo harap itu bisa terulang. Untuk itu, kami berharap ke depan Medan dipimpin Akhyar-Salman (AMAN),” harap Fajar.

Fajar pun menegaskan, jika kehadiran mereka murni dan ikhlas tanpa berharap imbalan apapun. “Kami hadir Lillahi Ta’la tanpa harapan apapun. Kami hanya ingin mendukung pak Akhyar maju lagi,” ucapnya.

Akhyar pun menyambut baik dukungan yang disampaikan alumni Fakultas Ekonomi UMSU kepada dirinya. Dalam kesempatan itu, Akhyar coba mengisahkan keinginannya untuk tetap maju di balik perlawanan berat yang harus dihadapi. “Awalnya saya tidak terlalu berambisi untuk maju, tapi saya merasa terpanggil untuk bisa membenahi Kota Medan,” tuturnya.

Akhyar juga menganggap, memperbaiki Kota Medan secara menyeluruh tentu tidak bisa dilakukan. Menurutnya, semua akan berjalan dengan bertahap dan terstruktur. “Yakin semua ada masanya, tinggal menunggu saja karena juga ada disebutkan dalam ayat Alquran, Wal Asri, Demi Masa,” paparnya.

Di sisi lain, Akhyar juga mengisahkan bagaimana pengorbanan yang telah dilakukan pasangannya Salman Alfarisi. Sebab, Salman Alfarisi rela melepaskan jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PKD. “Kalau secara jabatan publik, pengorbanan Salman luar biasa, karena periode jabatan sebagai dewan dan Wakil Wali Kota sama-sama akan berakhir pada tahun 2024,” kata Akhyar.

Akhyar juga menegaskan, dirinya bukan tidak yakin dengan yang muda, tetapi harusnya yang wajar. Sebab, belum tentu juga sosok yang baru dan masih begitu muda bisa memahami kondisi Medan yang begitu kompleks. Untuk itu, dengan pengalaman yang dimilikinya, Akhyar merasa terpanggil untuk memimpin Kota Medan sekalipun mendapatkan tawaran-tawaran dengan jabatan yang menarik dari berbagai pihak. “Setidaknya, ada oligarki dan keangkuhan yang akan kita lawan di sini. Itu alasan kuat kenapa saya maju dan menolak tawaran empuk dari sejumlah pihak,” ucapnya.

Menurutnya, tidak semua pembangunan bisa dilakukan secara mekanisme, melainkan ada yang harus dilakukan secara pendekatan kultur dan budaya. Untuk itu dirinya yakin, lewat dukungan semua pihak, AMAN akan berhasil merebut hati rakyat dan kembali memimpin Kota Medan. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/