081269285***
Yth Bapak Rektor Unimed. Tolong dikaji kembali materi diklat PLPG Sertifikasi Guru. Agar lebih disesuaikan dengan guru-guru yang sudah relatif tua dan rata-rata tak mengecap pendidikan tinggi. Materi-materi tersebut tidak cocok dengan pengetahuan kami. Karena kami dididik pada pendidikan SPG dengan kurikulum 1960-1970. Sementara materi diklat yang sekarang ini cenderung memakai materi-materi perguruan tinggi. Akibatnya banyak yang gagal berulang-ulang. Hingga ada yang stres, sakit, bahkan meninggal dunia. Dan banyak tawaran-tawaran yang datang dari kalangan tim penguji untuk menawarkan kelulusan dengan imbalan uang berkisar Rp15 juta-Rp20 juta. Untuk itu tolong bagi tim penguji ke depan dipilih yang punya kredibilitas dan integritas yang baik, agar jangan sampai para guru menjadi korban mafia-mafia pendidikan. Terima kasih.
Sudah Sesuai Standar
Terima kasih atas pertanyaannya. Ketentuan kelulusan itu dari pusat di Jakarta, termasuk materi yang diberikan. Ini sudah sesuai standar dan menurut undang-undang. Ini memang dilema, di satu sisi pendidikan kita membutuhkan peningkatan kualitas. Tapi di satu sisi lagi, para guru seperti tidak ingin kualitas itu ditingkatkan, atau dengan kata lain guru ingin segala sesuatu dimudahkan. Tim penguji juga bersimpati kepada para guru dengan segala pengorbanan dan perjuangannya.
Namun, kegagalan demi kegagalan bukanlah satu bentuk yang harus disesalkan. Tapi indikasi untuk berjuang lebih keras lagi. Jangan ada indikasi para guru tak serius menghadapi PLPG, jangan salahkan sistem, tapi ikuti mekanismenya. Toh yang diuji tidak di luar apa yang selama ini dilakukan para guru. Masalah usia dan daya serapan juga kita maklumi, tapi sekali lagi yang diujikan adalah seputaran keseharian para guru di sekolah. Jika gagal, ini bisa diindikasikan guru tadi memang tidak serius dalam menjalankan tugasnya.
Prof Ibnu Hajar, Rektor
Universitas Negeri Medan