26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perbankan Islam Diminati Semua Kalangan

Pakar Keuangan Islam Universiti Sains Malaysia (USM) Dr Zakaria bin Bahari menegaskan, pemahaman umat Islam Indonesia tentang perbankan syariah masih lemah. Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya  umat Islam Indonesia yang menggunakan perbankan konvensional.

“Sekitar 87 persen umat Islam Indonesia ternyata masih mempergunakan perbankan non muslim/konvensional,” ungkap Zakaria bin Bahari dalam diskusi publik di Pascasarjana Universitas Medan Area (UMA) Medan,  Rabu (27/7) lalu.

Diskusi publik tentang Pembangunan Keuangan Islam di Malaysia : Persoalan dan Tantangan dipandu Sekretaris MAP UMA Dr Warjio dan    dihadiri Direktur Pascasarjana UMA, Drs Heri Kusmanto, dosen dan mahasiswa di UMA.

Zakaria mengatakan, pandangan umat Islam tentang sistem keuangan Islam masih lemah disebabkan kurangnya sosialisasi pemahaman tentang sistem perbankan Islam. Hal lain karena adanya pemikiran dari umat Islam yang melihat perbankan konvensional lebih menguntungkan dari perbankan syariah.

Padahal masyarakat non muslim di Malaysia, kata dia, banyak memilih sistem perbankan Islam karena mereka melihat sistem keuangan Islam lebih transparan dan memberikan banyak keuntungan. “Hanya sekitar dua persen dari umat Islam di Malaysia yang masih mempergunakan perbankan konvensional,” ujarnya

Dr Zakarian menyatakan  non muslim di Malaysia meminati sistem keuangan Islam yang jauh dari riba itu  menyebabkan perbankan syariah berkembang pesat di Malaysia.

Ia mengakui pesat pertumbuhan perbankan Islam di Malaysia karena didukung pihak kerajaan, dan masyarakatnya. Kesadaran masyarakat Malaysia terhadap ajaran Islam, terutama menyangkut keuangan cukup tinggi.

Bahkan saat ini, lanjut dia, bank konvensional di Malaysia juga mendirikan perbankan syariah sama seperti di Indonesia, tapi kalau di Indonesia yang meminati kebanyakan umat non muslim.
Menurutnya, kondisi kurang diminati perbankan syariah oleh umat Islam di Indonesia,diperlukan kerja keras untuk merubah pemahaman tentang keuangan Islam/perbankan syariah  yang sebenarnya sangat menguntungkan. (*/sih)

Pakar Keuangan Islam Universiti Sains Malaysia (USM) Dr Zakaria bin Bahari menegaskan, pemahaman umat Islam Indonesia tentang perbankan syariah masih lemah. Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya  umat Islam Indonesia yang menggunakan perbankan konvensional.

“Sekitar 87 persen umat Islam Indonesia ternyata masih mempergunakan perbankan non muslim/konvensional,” ungkap Zakaria bin Bahari dalam diskusi publik di Pascasarjana Universitas Medan Area (UMA) Medan,  Rabu (27/7) lalu.

Diskusi publik tentang Pembangunan Keuangan Islam di Malaysia : Persoalan dan Tantangan dipandu Sekretaris MAP UMA Dr Warjio dan    dihadiri Direktur Pascasarjana UMA, Drs Heri Kusmanto, dosen dan mahasiswa di UMA.

Zakaria mengatakan, pandangan umat Islam tentang sistem keuangan Islam masih lemah disebabkan kurangnya sosialisasi pemahaman tentang sistem perbankan Islam. Hal lain karena adanya pemikiran dari umat Islam yang melihat perbankan konvensional lebih menguntungkan dari perbankan syariah.

Padahal masyarakat non muslim di Malaysia, kata dia, banyak memilih sistem perbankan Islam karena mereka melihat sistem keuangan Islam lebih transparan dan memberikan banyak keuntungan. “Hanya sekitar dua persen dari umat Islam di Malaysia yang masih mempergunakan perbankan konvensional,” ujarnya

Dr Zakarian menyatakan  non muslim di Malaysia meminati sistem keuangan Islam yang jauh dari riba itu  menyebabkan perbankan syariah berkembang pesat di Malaysia.

Ia mengakui pesat pertumbuhan perbankan Islam di Malaysia karena didukung pihak kerajaan, dan masyarakatnya. Kesadaran masyarakat Malaysia terhadap ajaran Islam, terutama menyangkut keuangan cukup tinggi.

Bahkan saat ini, lanjut dia, bank konvensional di Malaysia juga mendirikan perbankan syariah sama seperti di Indonesia, tapi kalau di Indonesia yang meminati kebanyakan umat non muslim.
Menurutnya, kondisi kurang diminati perbankan syariah oleh umat Islam di Indonesia,diperlukan kerja keras untuk merubah pemahaman tentang keuangan Islam/perbankan syariah  yang sebenarnya sangat menguntungkan. (*/sih)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/