MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai tindak lanjut kongkrit dalam mendukung penyaluran bantuan sosial (Bansos) yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), hingga akhir Agustus 2021, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah berhasil mencetak Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) lebih dari tiga juta lembar.
Selanjutnya, KKS tersebut digunakan sebagai sarana transaksi pemanfaatan dana Bantuan Sosial melalui jaringan layanan BRI baik berupa layanan kantor konvensional maupun e-Channel. Bantuan sosial tersebut disalurkan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako.
Tercatat hingga 23 Agustus 2021, BRI telah menyalurkan Rp9,56 triliyun untuk Program Sembako kepada 5,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sementara itu untuk PKH, BRI telah menyalurkan Rp7,97 triliyun kepada 3,8 juta keluarga. Angka penyaluran bansos yang disalurkan BRI tersebut disetiap tahap penyalurannya rata-rata diatas 95 persen.
Penyaluran bansos oleh BRI dilakukan ke seluruh wilayah Indonesia hingga pelosok sesuai penugasan kota/ kabupaten oleh Kemensos kepada BRI.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengambil contoh penyaluran bansos di Wilayah Aceh yang meskipun terhitung pada Juli 2021, penyaluran Provinsi Aceh telah dialihkan ke Bank Syariah Indonesia (BSI) karena kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat terkait penerapan prinsip Lembaga Keuangan Syariah.
Untuk penyaluran Provinsi Aceh hingga Juni 2021 tersebar di 21 Kota/Kabupaten, BRI telah menyalurkan bantuan untuk Program Sembako ke 389.887 KPM, sedangkan untuk PKH sebanyak 245.595 KPM. Tingkat pemanfaatan bantuan sosial melalui BRI di Provinsi Aceh sudah sangat baik dimana Sembako mencapai 98,68 persen dan PKH mencapai 99,67 persen.
“BRI akan terus berupaya menyalurkan bantuan sosial dengan cepat dan tepat. Hal ini mengingat bantuan tersebut merupakan salah satu upaya stimulus Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan sangat dibutuhkan masyarakat, terlebih di masa pandemi seperti saat ini,” kata Supari di Jakarta, Kamis (3/9).
Sebagaimana diketahui, masyarakat penerima bansos dapat mencairkan bantuan tersebut dengan membawa kartu sembako dan mendatangi agen e-Warong terdekat. Pada prosesnya BRI turut membantu melakukan distribusi kartu sembako dengan berkoordinasi lewat Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Perseroan selalu berupaya melakukan percepatan distribusi kartu baru. Dalam hal pemilihan E-Warong (Elektronik Warung Gotong Royong), BRI bersama dinas kabupaten/ kota memperhatikan jumlah dan sebaran KPM yang ada di daerah, mengacu pada aturan pedoman umum Bansos sembako perubahan 1, di mana aturan tersebut dikeluarkan pada Tahun 2020.
“BRI merupakan salah satu bank yang ditunjuk Pemerintah untuk menyalurkan bantuan tersebut. Kami akan terus mendukung implementasi program-progam Pemerintah, khususnya yang terkait langsung dengan penyaluran bantuan kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Supari juga menegaskan, bahwa seluruh proses penyaluran bansos lewat BRI, perseroan telah mengembalikan dana bansos 100 persen kepada kas negara sesuai dengan instruksi kementerian. Sehingga tidak ada dana bansos yang mengendap di BRI.
Berbagai penyaluran stimulus yang dilakukan oleh BRI (termasuk bansos) ini merupakan bentuk peran strategis BRI dalam implementasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Peran BRI terlihat dari besarnya realisasi dana bansos yang disalurkan kepada masyarakat. Dalam penyaluran berbagai program stimulus tersebut, juga telah dilakukan BRI secara optimal, transparan, dan cepat, didukung oleh kekuatan data, sistim dan ‘people’ yang dimiliki perseroan. BRI terus berupaya membantu Pemerintah dan juga masyarakat, khususnya dalam mengungkit daya beli masyarakat dan konsumsi masyarakat dalam kaitannnya mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Supari. (dwi)