30 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

LPPM USU Gelar Workshop Relawan Kebakaran dan Kesehatan

LEMBAGA Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) menggelar workshop dengan 73 peserta yang merupakan utusan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), kantor camat dan UPT Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan se-Kota Medan.

Workshop relawan kebakaran dan kesehatan yang digelar di Pusdiklat LPPM USU Jalan Dr Mansyur Medan baru-baru ini akan ditindaklanjuti dengan pembentukan Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) di Kota Medan.

KREKI adalah wadah perkumpulan bagi para relawan emergensi kesehatan yang berbasis aplikasi teknologi informasi. KREKI bertujuan mendukung program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dalam meningkatkan mutu dan kecepatan pertolongan pertama terhadap penanganan gawat darurat oleh masyarakat atau orang yang terdekat berbasis aplikasi teknologi informasi.

Anggota KREKI terdiri dari berbagai unsur antara lain masyarakat umum (individu/komunitas) yang peduli dengan masalah emergensi kesehatan termasuk di dalamnya tenaga kesehatan. KREKI didirikan bertepatan dengan Hari Relawan Sedunia pada tanggal 5 Desember 2018 di Jakarta.

Pada Juli 2019, KREKI meluncurkan aplikasi HELP-119. Ini buah hasil kolaborasi KREKI dengan berbagai pihak untuk melengkapi kebutuhan kegawat-daruratan dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh di Playstore.

KREKI juga telah melaunching Buku Pedoman Bantuan Hidup Dasar & Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan Sehari-hari. Workshop LPPM USU yang dilaksanakan Destanul Aulia SKM MBA PhD bersama panitia tersebut dibuka oleh Ketua Umum KREKI Dr dr Supriyantoro SpP MARS. Turut menyampaikan sambutan Kepala Dinas P2K Kota Medan Drs Albon Sidauruk, Kebid Yanmas Dinas Kesehatan Kota Medan dr Surya Pulungan SKM MKes dan Sekretaris LPPM USU Meutia Nauly SPsi MPsi Psikolog.

Pemateri workshop terdiri dari Dr dr Tauhid Nur Azhar MSi Med (presentasi terkait relawan dan aplikasi HELP 119) serta Meutia Nauly SPsi MPsi Psikolog, Sri Fajar Ayu SP MM DBA dan Drs Eddy Syahrial MS (memaknai arti relawan dan perlunya komunitas).

Pemateri berikutnya Sukarelawan Peduli Medan yang juga dokter RSUP H Adam Malik Medan dr Ferry Adhibrata (triase, stabilisasi dan Bantuan Hidup Dasar/BHD). Kemudian pembicara dari BPBD Kota Medan (potensi dan mitigasi bencana di Kota Medan).

Sedangkan pemateri dari Dinas P2K Kota Medan menyampaikan materi teori api dan APAR. Lalu materi sistem ketahanan kebakaran lingkungan (Redkar) serta simulasi penanggulangan kebakaran.

Destanul Aulia SKM MBA PhD selaku penyelenggara workshop melaporkan kegiatan diikuti 73 relawan. ”Kota Medan semakin padat dan banyak muncul fenomena baru. Diantaranya pertambahan penduduk, kemacetan dan perubahan iklim yang dapat menimbulkan potensi bencana,” katanya

Medan sebagai kota metropolitan dan kota kolaborasi membutuhkan sinergenitas. Untuk itu LPPM USU mendorong dosen melakukan Tridarma Perguruan Tinggi termasuk pengabdian pada masyarakat dengan menggelar workshop relawan kebakaran dan kesehatan.

”Kami ingin memformulasikan kolaborasi bersama sehingga kerja kita yang mulia ini akan memberi manfaat bagi masyarakat Kota Medan,” kata Destanul Aulia seraya mengajak semua peserta masuk dalam wadah KREKI. (dmp)

LEMBAGA Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) menggelar workshop dengan 73 peserta yang merupakan utusan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), kantor camat dan UPT Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan se-Kota Medan.

Workshop relawan kebakaran dan kesehatan yang digelar di Pusdiklat LPPM USU Jalan Dr Mansyur Medan baru-baru ini akan ditindaklanjuti dengan pembentukan Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) di Kota Medan.

KREKI adalah wadah perkumpulan bagi para relawan emergensi kesehatan yang berbasis aplikasi teknologi informasi. KREKI bertujuan mendukung program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), dalam meningkatkan mutu dan kecepatan pertolongan pertama terhadap penanganan gawat darurat oleh masyarakat atau orang yang terdekat berbasis aplikasi teknologi informasi.

Anggota KREKI terdiri dari berbagai unsur antara lain masyarakat umum (individu/komunitas) yang peduli dengan masalah emergensi kesehatan termasuk di dalamnya tenaga kesehatan. KREKI didirikan bertepatan dengan Hari Relawan Sedunia pada tanggal 5 Desember 2018 di Jakarta.

Pada Juli 2019, KREKI meluncurkan aplikasi HELP-119. Ini buah hasil kolaborasi KREKI dengan berbagai pihak untuk melengkapi kebutuhan kegawat-daruratan dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh di Playstore.

KREKI juga telah melaunching Buku Pedoman Bantuan Hidup Dasar & Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan Sehari-hari. Workshop LPPM USU yang dilaksanakan Destanul Aulia SKM MBA PhD bersama panitia tersebut dibuka oleh Ketua Umum KREKI Dr dr Supriyantoro SpP MARS. Turut menyampaikan sambutan Kepala Dinas P2K Kota Medan Drs Albon Sidauruk, Kebid Yanmas Dinas Kesehatan Kota Medan dr Surya Pulungan SKM MKes dan Sekretaris LPPM USU Meutia Nauly SPsi MPsi Psikolog.

Pemateri workshop terdiri dari Dr dr Tauhid Nur Azhar MSi Med (presentasi terkait relawan dan aplikasi HELP 119) serta Meutia Nauly SPsi MPsi Psikolog, Sri Fajar Ayu SP MM DBA dan Drs Eddy Syahrial MS (memaknai arti relawan dan perlunya komunitas).

Pemateri berikutnya Sukarelawan Peduli Medan yang juga dokter RSUP H Adam Malik Medan dr Ferry Adhibrata (triase, stabilisasi dan Bantuan Hidup Dasar/BHD). Kemudian pembicara dari BPBD Kota Medan (potensi dan mitigasi bencana di Kota Medan).

Sedangkan pemateri dari Dinas P2K Kota Medan menyampaikan materi teori api dan APAR. Lalu materi sistem ketahanan kebakaran lingkungan (Redkar) serta simulasi penanggulangan kebakaran.

Destanul Aulia SKM MBA PhD selaku penyelenggara workshop melaporkan kegiatan diikuti 73 relawan. ”Kota Medan semakin padat dan banyak muncul fenomena baru. Diantaranya pertambahan penduduk, kemacetan dan perubahan iklim yang dapat menimbulkan potensi bencana,” katanya

Medan sebagai kota metropolitan dan kota kolaborasi membutuhkan sinergenitas. Untuk itu LPPM USU mendorong dosen melakukan Tridarma Perguruan Tinggi termasuk pengabdian pada masyarakat dengan menggelar workshop relawan kebakaran dan kesehatan.

”Kami ingin memformulasikan kolaborasi bersama sehingga kerja kita yang mulia ini akan memberi manfaat bagi masyarakat Kota Medan,” kata Destanul Aulia seraya mengajak semua peserta masuk dalam wadah KREKI. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/