Anggota DPD RI, DR H Rahmat Shah, mengingatkan para generasi muda, khususnya mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.
Tugas mahasiswa sekarang bukan hanya sekadar menyelesaikan kurikulum yang menjadi beban akademis saja, namun dituntut untuk membekali diri dengan mental dan perilaku, cara berfikir dan cara hidup yang baik serta selalu peduli kondisi bangsa agar pada saatnya nanti benar-benar siap untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan masa depan.
Demikian disampaikan Rahmat Shah pada saat memberikan ceramah umum di depan mahasiswa Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Tunas Bangsa Pematang Siantar yang mengadakan lawatan ke Museum Rahmat Gallery, di bilangan S Parman, Medan, Sabtu (23/04). Kesempatan pertemuan ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan reses Rahmat sebagai anggota DPD RI.
Kegiatan pertemuan ini sendiri diawali dengan kesempatan mahasiswa untuk berkeliling di komplek museum untuk mengamati dan mempelajari objek-objek yang ada di dalamnya. Dari penjelasan yang diberikan, mereka mendapat informasi bahwa Rahmat International Wildlife Museum & Gallery merupakan satu-satunya museum yang ada di asia dengan koleksi lebih kurang 1000 species dari berbagai negara, mulai yang terkecil hingga yang terbesar sesuai dengan habitatnya.
Masih menurut Rahmat, Indonesia saat ini diliputi berbagai masalah, karena sebagian oknum pemimpinnya bermental dan bermoral rendah, yang hanya memikirkan dirinya, keluarganya dan kelompoknya saja. Sehinga selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. “Hampir tidak ada beda antara pejabat dan penjahat,” ujar Rahmat.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmat juga menjelaskan bahwa museum yang didirikannya didedikasikan untuk mengenalkan kepada masyarakat dari berbagai kalangan tentang keanekaragaman satwa liar yang ada di dunia agar mereka terpanggil untuk lebih menyayangi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup dan satwa liar sebagai anugerah yang tidak ternilai dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Rahmat juga mengulas tentang keberadaan Monumen Nasional Keadilan yang berada di selasar museum. Monumen itu sendiri beberapa waktu lalu diresmikan oleh Ketua DPD RI, Irman Gusman, SE, MBA dan Ketua MK RI, Prof Dr Moh Mahfud MD pada bulan Maret 2011 lalu.
Menurut Rahmat, dirinya sebagai pribadi dan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah utusan Sumatera Utara sangat peduli dengan upaya-upaya menentang kezaliman yang terjadi dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di bidang hukum, termasuk di dalamnya kasus-kasus yang banyak memakan korban seperti kasus pertanahan. Karenanya dengan mempelajari, menghayati dan memaknai Monumen Nasional Keadilan, diharapkan akan tumbuh pula rasa empati dan rasa perjuangan untuk membela keadilan menentang kezaliman yang terjadi di antara sesama.
Dalam pertemuan dengan para mahasiswa tersebut Rahmat juga menjelaskan tentang peran dan fungsi DPD RI beserta program-program yang telah dicapai serta upaya untuk mensosialisasikan gagasan amandemen kelima UUD NRI 1945. (*/ila)