29 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Nyaman dan Bebas Asap Rokok

50 Unit Taksi Nice Diluncurkan

Sebanyak 50 unit Taksi Nice diresmikan untuk mengangkut penumpang dari Medan ke Siantar. Taksi yang dipelopori Pembina Taksi Nice Syamsul Sianturi dan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut Dr Haposan Siallagan ini diresmikan Kamis (4/8).

Peresmian ini sendiri dilakukan Wakapolda Sumut Brigjen Pol S Allagan dan Anggota DPR RI Parlindungan Purba. “Tahap awal ini, baru 50 unit kita luncurkan. Program ini tersambung dengan kereta api nantinya ke Kualanamu. Penumpang yang naik kereta api cukup membeli satu tiket, mereka sudah bisa diantar jemput di rumah,” kata Syamsul Sianturi, Pembina Taksi Nice.

Nantinya, kata dia, pihak manajemen bertekad akan menghadirkan Taksi Nice di 33 kabupaten/kota di Sumut. “Taksi Nice mengusung kenyamanan karena bebas asap rokok,” katanya.

Wakapolda Sumut Brigjen Pol S Allagan dalam peresmiannya mengatakan, Taksi Nice merupakan taksi resmi sebagai inovasi angkutan yang mengutamakan kenyamanan. “Keberadaan taksi liar sangat meresahkan, makanya akan kita tertibkan. Selain tidak memiliki izin taksi liar juga ditengarai tidak menjamin keamanan dan kenyaman penumpang,” kata Wakapolda usai meresmikan moda transportasi Taksi Nice yang menghubungkan antara penumpang kereta api dengan angkutan taksi antarjemput.

Wakapolda berharap, semua manajemen taksi liar yang selama ini beroperasi diharapkan bisa mengelola sistem transportasi dengan resmi. “Kalau resmi, maka masyarakat terjamin. Kalau seandainya ada supir yang nakal, kalau resmi tinggal melapor ke manajemen taksi. Tapi kalau taksi liar bisa dibawa entah kemana dan bisa juga dirampok,” ucap S Allagan.

Begitupun, lanjutnya, karena sudah adanya moda transportasi antarjemput resmi, maka secara perlahan-lahan taksi liar akan ditinggalkan masyarakat. “Masyarakat juga diimbau tidak memakai jasa taksi liar. Karena taksi resmi harganya lebih murah, nyaman dan aman,” ucapnya.

Sementara Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH MM menilai, kehadiran Taksi Nice selain beroperasi membawa penumpang dari dan ke kereta api luar kota dengan antar jemput, juga membawa penumpang dari dan ke kereta api menuju bandara Kualanamu.

Ini merupakan satu keunggulan di Sumatera Utara. Sebab, ini satu bentuk penggabungan moda transportasi kereta api, darat dan udara. “Ini merupakan percobaan menunggu beroperasinya Bandara Kualanamu pada 2012 nanti. Ini bagus dan satu keunggulan bagi Kota Medan. Apalagi nanti Medan telah mencanangkan Visit Medan 2012,” ucap Parlindungan.

Parlindungan berharap, pihak manajemen bisa mempertahankan visi dan misinya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada penumpang selama 24 jam. “Ini beroperasi 24 jam. Kalau siang mungkin tidak masalah, tapi kalau malam, orang perlu merasa yakin keamanannya,” ungkap Ketua Apindo Sumut tersebut.

Selain itu, Parlindungan juga mengaku, kehadiran taksi resmi akan menjadi solusi untuk menertibkan taksi liar. “Selama ini saya memang menutup mata terhadap taksi liar, karena mereka juga butuh makan. Di sisi lain, mereka juga menjadi solusi yang dibutuhkan. Sekarang, sudah ada taksi resmi, maka kita harapkan manajemen taksi liar yang selama ini ada diharapkan membuat izin,” sebut Parlindungan Purba. (*/sih)

50 Unit Taksi Nice Diluncurkan

Sebanyak 50 unit Taksi Nice diresmikan untuk mengangkut penumpang dari Medan ke Siantar. Taksi yang dipelopori Pembina Taksi Nice Syamsul Sianturi dan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut Dr Haposan Siallagan ini diresmikan Kamis (4/8).

Peresmian ini sendiri dilakukan Wakapolda Sumut Brigjen Pol S Allagan dan Anggota DPR RI Parlindungan Purba. “Tahap awal ini, baru 50 unit kita luncurkan. Program ini tersambung dengan kereta api nantinya ke Kualanamu. Penumpang yang naik kereta api cukup membeli satu tiket, mereka sudah bisa diantar jemput di rumah,” kata Syamsul Sianturi, Pembina Taksi Nice.

Nantinya, kata dia, pihak manajemen bertekad akan menghadirkan Taksi Nice di 33 kabupaten/kota di Sumut. “Taksi Nice mengusung kenyamanan karena bebas asap rokok,” katanya.

Wakapolda Sumut Brigjen Pol S Allagan dalam peresmiannya mengatakan, Taksi Nice merupakan taksi resmi sebagai inovasi angkutan yang mengutamakan kenyamanan. “Keberadaan taksi liar sangat meresahkan, makanya akan kita tertibkan. Selain tidak memiliki izin taksi liar juga ditengarai tidak menjamin keamanan dan kenyaman penumpang,” kata Wakapolda usai meresmikan moda transportasi Taksi Nice yang menghubungkan antara penumpang kereta api dengan angkutan taksi antarjemput.

Wakapolda berharap, semua manajemen taksi liar yang selama ini beroperasi diharapkan bisa mengelola sistem transportasi dengan resmi. “Kalau resmi, maka masyarakat terjamin. Kalau seandainya ada supir yang nakal, kalau resmi tinggal melapor ke manajemen taksi. Tapi kalau taksi liar bisa dibawa entah kemana dan bisa juga dirampok,” ucap S Allagan.

Begitupun, lanjutnya, karena sudah adanya moda transportasi antarjemput resmi, maka secara perlahan-lahan taksi liar akan ditinggalkan masyarakat. “Masyarakat juga diimbau tidak memakai jasa taksi liar. Karena taksi resmi harganya lebih murah, nyaman dan aman,” ucapnya.

Sementara Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH MM menilai, kehadiran Taksi Nice selain beroperasi membawa penumpang dari dan ke kereta api luar kota dengan antar jemput, juga membawa penumpang dari dan ke kereta api menuju bandara Kualanamu.

Ini merupakan satu keunggulan di Sumatera Utara. Sebab, ini satu bentuk penggabungan moda transportasi kereta api, darat dan udara. “Ini merupakan percobaan menunggu beroperasinya Bandara Kualanamu pada 2012 nanti. Ini bagus dan satu keunggulan bagi Kota Medan. Apalagi nanti Medan telah mencanangkan Visit Medan 2012,” ucap Parlindungan.

Parlindungan berharap, pihak manajemen bisa mempertahankan visi dan misinya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada penumpang selama 24 jam. “Ini beroperasi 24 jam. Kalau siang mungkin tidak masalah, tapi kalau malam, orang perlu merasa yakin keamanannya,” ungkap Ketua Apindo Sumut tersebut.

Selain itu, Parlindungan juga mengaku, kehadiran taksi resmi akan menjadi solusi untuk menertibkan taksi liar. “Selama ini saya memang menutup mata terhadap taksi liar, karena mereka juga butuh makan. Di sisi lain, mereka juga menjadi solusi yang dibutuhkan. Sekarang, sudah ada taksi resmi, maka kita harapkan manajemen taksi liar yang selama ini ada diharapkan membuat izin,” sebut Parlindungan Purba. (*/sih)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/