26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Revitalisasi Peran Tenaga Kesehatan

Seminar dan Workshop Siaga Bencana Nasional

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mutiara Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes mengatakan, tenaga kesehatan masyarakat memiliki banyak peran terutama dalam penanganan bencana di Indonesia.Hal ini dikemukakan Ivan saat membuka Seminar Siaga Bencana Nasional di Kampus  STIKes Mutiara Indonesia, Selasa (5/6).

Seminar ini berlanjut dengan workshop di  Bapelkes Sumut Jalan Bunga Lau Medan 5-8 Juni 2012. Menurut Ivan, Indonesia yang sering mengalami bencana alam baik banjir, gempa dan lain yang harus disikapi secara bersama-sama oleh semua lapisan masyarakat termasuk tenaga kesehatan masyarakat. ‘’Dari 33 provibnsi di Indonesia, 26 provinsi rawan bencana.

Medis berperan di awal bencana namun mengatasi dampak berkelanjutan pasca bencana termasuk gangguan jiwa para korban bencana dibutuhkan peran tenaga kesehatan  masyarakat,’’ katanya.

Ia berharap melalui seminar dan workshop ini akan mengurangi kepanikan dalam menghadapi bencana. ‘’Pemerintah jangan hanya fokus pada medis aja,’’ katanya.

Dalam kesempatan ini, lanjut Ivan, juga dikukuhkan Anggota Mahasiswa Siaga Bencana (Hagana) STIKes Mutiara Indonesia Medan. Mereka adalah Suprapto SKM MKes, Heriyanto Nababan SKM, Mido Ester Sitorus SKM, Supriatno Nainggolan, Tri Nurhayati, Jonathan Sianturi, Riphai Pandapotan, Galvani, Denald Parman Pasaribu dan Seventria Sinaga.

‘’Hagana mendapat pelatihan penanggulangan bencana. Ini juga bagian dari pendidikan berkarakter untuk peduli dan berempati kepada korban bencana,’’ jelasnya.

Seminar ini menampilkan tiga pemakalah yang memberi materi ceramah yakni Drs Sigit Padmono Dewo MSi (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dr Arifin (Pusat Penanggulangan Krisis  Kemenkes RI) dan Dr Adang Bachtiar MD MPH DSc (Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat atau IAKMI).

Adang Bachtiar memberi apresiasi terhadap peran STIKes Mutiara Indonesia dalam menggelar seminar dan workshop siaga bencana nasional termasuk pembentukan Hagana.
Sedangkan Sigit bilang, diperlukan serangkaian kegiatan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian  dan langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Peserta seminar dan workshop berasal dari IAKMI Sumut dan Jakarta, pimpinan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unpri Medan, STIKes Helvetia, STIKes Sumut, STIKes Medistra Lubuk Pakam dan STIKes Nauli Husada Sibolga.

Hadir juga perwakilan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) dari STIKes Mutiara Indonesia, Universitas Teuku Umar, Universitas Serambi Mekah, USU, STIKes Helvetia Medan, STIKes Nauli Husada Sibolga, Universitas Andalas, Universitas Ratu Samban Bengkulu Utara, STIKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu dan Universitas Indonesia Jakarta. (*)

Seminar dan Workshop Siaga Bencana Nasional

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mutiara Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes mengatakan, tenaga kesehatan masyarakat memiliki banyak peran terutama dalam penanganan bencana di Indonesia.Hal ini dikemukakan Ivan saat membuka Seminar Siaga Bencana Nasional di Kampus  STIKes Mutiara Indonesia, Selasa (5/6).

Seminar ini berlanjut dengan workshop di  Bapelkes Sumut Jalan Bunga Lau Medan 5-8 Juni 2012. Menurut Ivan, Indonesia yang sering mengalami bencana alam baik banjir, gempa dan lain yang harus disikapi secara bersama-sama oleh semua lapisan masyarakat termasuk tenaga kesehatan masyarakat. ‘’Dari 33 provibnsi di Indonesia, 26 provinsi rawan bencana.

Medis berperan di awal bencana namun mengatasi dampak berkelanjutan pasca bencana termasuk gangguan jiwa para korban bencana dibutuhkan peran tenaga kesehatan  masyarakat,’’ katanya.

Ia berharap melalui seminar dan workshop ini akan mengurangi kepanikan dalam menghadapi bencana. ‘’Pemerintah jangan hanya fokus pada medis aja,’’ katanya.

Dalam kesempatan ini, lanjut Ivan, juga dikukuhkan Anggota Mahasiswa Siaga Bencana (Hagana) STIKes Mutiara Indonesia Medan. Mereka adalah Suprapto SKM MKes, Heriyanto Nababan SKM, Mido Ester Sitorus SKM, Supriatno Nainggolan, Tri Nurhayati, Jonathan Sianturi, Riphai Pandapotan, Galvani, Denald Parman Pasaribu dan Seventria Sinaga.

‘’Hagana mendapat pelatihan penanggulangan bencana. Ini juga bagian dari pendidikan berkarakter untuk peduli dan berempati kepada korban bencana,’’ jelasnya.

Seminar ini menampilkan tiga pemakalah yang memberi materi ceramah yakni Drs Sigit Padmono Dewo MSi (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dr Arifin (Pusat Penanggulangan Krisis  Kemenkes RI) dan Dr Adang Bachtiar MD MPH DSc (Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat atau IAKMI).

Adang Bachtiar memberi apresiasi terhadap peran STIKes Mutiara Indonesia dalam menggelar seminar dan workshop siaga bencana nasional termasuk pembentukan Hagana.
Sedangkan Sigit bilang, diperlukan serangkaian kegiatan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian  dan langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Peserta seminar dan workshop berasal dari IAKMI Sumut dan Jakarta, pimpinan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unpri Medan, STIKes Helvetia, STIKes Sumut, STIKes Medistra Lubuk Pakam dan STIKes Nauli Husada Sibolga.

Hadir juga perwakilan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) dari STIKes Mutiara Indonesia, Universitas Teuku Umar, Universitas Serambi Mekah, USU, STIKes Helvetia Medan, STIKes Nauli Husada Sibolga, Universitas Andalas, Universitas Ratu Samban Bengkulu Utara, STIKes Tri Mandiri Sakti Bengkulu dan Universitas Indonesia Jakarta. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/