33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Moderasi Beragama Itu adalah Pemahaman Agama yang Menjunjung Tinggi Kearifan Lokal

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr H Syahrin Harahap MA mengapresiasi atas perhelatan adat Melayu, Banjar dan Mandailing pada kegiatan kenduri syukuran pernikahan putra sulung Kepala Dinas Pendidikan Provsu Dr H Asren Nasution MA.

Apresiasi ini disampaikan Prof Dr H Syahrin Harahap MA didampingi Dr H Sakhira Zandi MSi dan Dr HM Joharis Lubis MM MPd tatkala menghadiri kenduri syukuran pernikahan Mohd Sholahuddin Nasution SE MSi (Han) dengan Dinda Tasnym Anggraini SE, Sabtu (6/8).

Kenduri syukuran pernikahan juga dihadiri Gubsu H Edy Rahmayadi bersama sejumlah guru besar dan rektor dari berbagai perguruan tinggi, tokoh nasional, kepala daerah, kepala SMA dari berbagai kabupaten/kota dan masyarakat.

”Kita sedang mengembangkan moderasi beragama di Indonesia. Moderasi beragama itu adalah pemahaman agama yang menjunjung tinggi kearifan lokal. Kearifan lokal itu termasuk adat-adat yang dilaksanakan pada kenduri syukuran pernikahan,” kata rektor.

Guna melihat penampilan adat tiga daerah pada syukuran kenduri tersebut, kata Prof Dr H Syahrin Harahap MA, dirinya pun secara langsung hadir ke lokasi pesta di Jalan Eka Suka XIV Medanjohor.

Rektor UIN Sumatera Utara ini pun mengapresiasi Dr H Asren Nasution MA yang menggelar syukuran kenduri dengan menampilkan kearifan lokal bangsa Indonesia. ”Pak Dr H Asren Nasution MA adalah tentara yang kini melanjutkan pengabdian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumut,” katanya.

Dimata Rektor UIN Sumatera Utara, figur kepala Dinas Pendidikan Provsu ini adalah seorang ahli agama yang juga memiliki komitmen yang kuat pada kearifan lokal. ”Kita melihat syukuran kenduri pernikahan ini adalah bagian dari upaya untuk mengaktualisasikan kearifan lokal,” puji rektor.

Meskipun sebagai guru besar bidang agama, lanjut Prof Dr H Syahrin Harahap MA, dirinya sangat menjunjung tinggi adat dalam kehidupan sehari-hari. ”Saya dibesarkan dalam situasi adat dan agama. Orangtua Saya adalah tokoh adat dan menjadi kepala desa selama 33 tahun,” terangnya.

Kemudian anak Prof Dr H Syahrin Harahap MA juga diadati. Sama seperti yang dilakukan Dr H Asren Nasution MA terhadap anaknya. ”Sehingga ini jadi upaya kita untuk menjunjung tinggi kearifan lokal. Agama yang kita junjung tinggi adalah agama yang menghargai setinggi-tingginya kearifan lokal dan adat istiadat,” tegas rektor UIN Sumatera Utara. (dmp)

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr H Syahrin Harahap MA mengapresiasi atas perhelatan adat Melayu, Banjar dan Mandailing pada kegiatan kenduri syukuran pernikahan putra sulung Kepala Dinas Pendidikan Provsu Dr H Asren Nasution MA.

Apresiasi ini disampaikan Prof Dr H Syahrin Harahap MA didampingi Dr H Sakhira Zandi MSi dan Dr HM Joharis Lubis MM MPd tatkala menghadiri kenduri syukuran pernikahan Mohd Sholahuddin Nasution SE MSi (Han) dengan Dinda Tasnym Anggraini SE, Sabtu (6/8).

Kenduri syukuran pernikahan juga dihadiri Gubsu H Edy Rahmayadi bersama sejumlah guru besar dan rektor dari berbagai perguruan tinggi, tokoh nasional, kepala daerah, kepala SMA dari berbagai kabupaten/kota dan masyarakat.

”Kita sedang mengembangkan moderasi beragama di Indonesia. Moderasi beragama itu adalah pemahaman agama yang menjunjung tinggi kearifan lokal. Kearifan lokal itu termasuk adat-adat yang dilaksanakan pada kenduri syukuran pernikahan,” kata rektor.

Guna melihat penampilan adat tiga daerah pada syukuran kenduri tersebut, kata Prof Dr H Syahrin Harahap MA, dirinya pun secara langsung hadir ke lokasi pesta di Jalan Eka Suka XIV Medanjohor.

Rektor UIN Sumatera Utara ini pun mengapresiasi Dr H Asren Nasution MA yang menggelar syukuran kenduri dengan menampilkan kearifan lokal bangsa Indonesia. ”Pak Dr H Asren Nasution MA adalah tentara yang kini melanjutkan pengabdian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumut,” katanya.

Dimata Rektor UIN Sumatera Utara, figur kepala Dinas Pendidikan Provsu ini adalah seorang ahli agama yang juga memiliki komitmen yang kuat pada kearifan lokal. ”Kita melihat syukuran kenduri pernikahan ini adalah bagian dari upaya untuk mengaktualisasikan kearifan lokal,” puji rektor.

Meskipun sebagai guru besar bidang agama, lanjut Prof Dr H Syahrin Harahap MA, dirinya sangat menjunjung tinggi adat dalam kehidupan sehari-hari. ”Saya dibesarkan dalam situasi adat dan agama. Orangtua Saya adalah tokoh adat dan menjadi kepala desa selama 33 tahun,” terangnya.

Kemudian anak Prof Dr H Syahrin Harahap MA juga diadati. Sama seperti yang dilakukan Dr H Asren Nasution MA terhadap anaknya. ”Sehingga ini jadi upaya kita untuk menjunjung tinggi kearifan lokal. Agama yang kita junjung tinggi adalah agama yang menghargai setinggi-tingginya kearifan lokal dan adat istiadat,” tegas rektor UIN Sumatera Utara. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/