SUMUTPOS.CO – SEKOLAH Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan menggelar wisuda bersama Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, Kebidanan Program Sarjana, Kebidanan Program Diploma Tiga dan Keperawatan Program Diploma Tiga pada 9-10 Agustus di Aula STIKes Mitra Husada Medan. Wisuda hari pertama diikuti 747 lulusan dan wisuda hari kedua diikuti 838 lulusan.
Acara dihadiri Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya MKM, Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia dr Yuli Farianti MEpid dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provsu Apt Sri Suriani Purnamawati SSi.
Turut hadir Direktur RSUP H Adam Malik Medan diwakili Kasubagdiklit Deni Roslina SPsi MPsi, Direktur Utama RS Haji Medan Provsu dr Rehulina Ginting MKes dan Ketua Pengurus Yayasan STIKes Mitra Husada Medan Dr Imran Saputra Surbakti MM.
Kemudian Kepala LLDikti Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD, Ketua ABPPTSI Sumut Prof Dr Bahdin Nur Tanjung MM, Wakil Ketua Aptisi Sumut Dr Wardayani MSi dan Sekretaris Aptisi Sumut SP MSi.
Selanjutnya Kabid SDK Dinkes Provsu Yetty Syahriany S SKM MKes, Ketua PD IBI Sumut Betty Mangkuji SST MKeb, Idau Ginting SST MKes, Ketua DPW PPNI Sumut Al Hazkiyani SKep Ns, Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Muhammad Ildrem Provsu diwakili Kasubbag Pendidikan dan Penelitian Kariawati Telaumbanua AMd Farm dan Direktur RSP Prof dr Chairuddin P Lubis USU diwakili Kasub Diklat Bincar Halomoan SKep Ners MKes.
Pada wisuda hari kedua, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya MKM melantik para lulusan. Sedangkan Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia dr Yuli Farianti MEpid menyerahkan surat tanda registrasi (STR) seumur hidup kepada para lulusan bidan dan perawat.
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI mengingatkan pentingnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan yang dihasilkan perguruan tinggi. Sebab terdapat dua juta penduduk Indonesia pergi berobat ke luar negeri setiap tahun.
”Tentu kita harus belajar, kenapa mereka memilih ke Malaysia yang tiket pesawatnya dari Medan murah. Dari kajian kita, disana pelayanan kesehatan lebih murah dan hospitality mereka lebih baik. Melayani dengan sigap dan profesional,” ungkapnya.
Tentu ini jadi PR bagi kita semua termasuk perguruan tinggi agar sejak awal bisa mendidik calon tenaga kesehatan yang memiliki pelayanan yang excellent. ”Peran perguruan tinggi sangat besar agar tenaga kesehatan dapat teamwork. Interprofesional collaboration bukan sekadar diucapkan tetap harus diimplementasikan,” sebut drg Arianti Anaya MKM.
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI berharap perguruan tinggi meningkatkan pembelajaran dan kurikulum. ”Berinovasilah. Kalau kita tak mau berubah, kita akan tetap seperti itu. Itu ngak bisa hanya tugas pemerintah saja,” katanya.
drg Arianti Anaya MKM mengapresiasi STIKes Mitra Husada Medan karena banyak menghasilkan tenaga kesehatan dengan uji kompetensi (Ukom) diatas 90 persen. ”Ukom ini nasional. Berarti lulusan STIKes Mitra Husada Medan sangat baik karena Ukom sudah diatas 90 persen,” ujarnya.
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI juga berharap STIKes Mitra Husada Medan harus terus melakukan transformasi yang dilakukan Kemenkes RI. ”Kementerian sedang giat-giatnya untuk melengkapi alat-alat kesehatan untuk stroke, jantung, ginjal dan kanker. Kita sudah mengirim dokter-dokter spesialis untuk bisa memanfaatkan alat kesehatan yang akan disebar di seluruh kabupaten/kota. Dokter ini harus diikuti perawat spesialis,” jelasnya.
Untuk itu, Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI meminta STIKes Mitra Husada Medan meningkatkan jenjang pendidikan perawat menjadi perawat spesialis.
Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes mengutarakan bahwa perguruan tinggi ini menghasilkan mutu dan kompetensi teknis keprofesian tenaga kesehatan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional menuju Asia.
Ia menyampaikan selamat pada para lulusan yang diharapkan dapat terus melanjutkan jenjang pendidikannya. Dalam kesempatan ini juga diserahkan award technopreneur kepada lulusan profesi bidan yang mampu mengimplementasikan salah satu profil lulusan yaitu entrepneur. Penghargaan juga diberikan pada para lulusan terbaik dan berprestasi. (dmp)