27 C
Medan
Sunday, November 10, 2024
spot_img

841 Lulusan Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan Ikuti Yudicium

SUMUTPOS.CO – SEBANYAK 841 lulusan Program Studi (Prodi) Kebidanan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan mengikuti yudisium, pelantikan dan pengambilan sumpah janji bidan di aula perguruan tinggi tersebut, Sabtu (20/7).

Pengumuman hasil evaluasi akhir program, penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) dan pemberian medali dilakukan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDK) Dinas Kesehatan Provsu Yetti Syahriani Siahaan SKM MKes bersama Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes.

Sedangkan pembacaan sumpah janji dipimpin Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumut Betty Mangkuji SST MKeb. Turut hadir para rohaniawan yakni H Hoirul Amru Siregar SAg (Islam), Erapparnenge Tenta Manik STh (Protestan), Pastor Shan Efran Sinaga (Katolik) dan Karma Perangin-angin (Hindu).

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Mitra Husada Medan Dr Imran Saputra Surbakti MM, Ketua Senat STIKes Mitra Husada Medan Febriana Sari SST MKeb, pimpinan/perwakilan wahana praktik dan undangan lainnya.

Kabid SDK STIKes Mitra Husada Medan Yetti Syahriani Siahaan SKM MKes mengatakan bahwa saat ini jumlah bidan di Indonesia hampir 26 ribu orang yang berperan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Yetti Syahriani Siahaan SKM MKes menjelaskan di Sumut terdapat 212 rumah sakit termasuk 73 rumah sakit daerah. Terdapat pula 618 Puskesmas di Sumut. ”Di Jepang dan Dubai juga membutuhkan banyak tenaga kesehatan,” sebutnya.

Ia juga berpesan agar setelah tamat kuliah jangan diam. ”Tingkatkan kompetensi, keluasan dan kemampuan berkomunikasi,” kata Kabid SDK STIKes Mitra Husada Medan seraya mengapresiasi keseriusan pengelolaan STIKes Mitra Husada Medan yang banyak meraih penghargaan nasional maupun internasional.

Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes mengingatkan para lulusan untuk service excellent. ”Harus ada budaya Profesional, Acuntabel, Collaborative, Emphathy dan Reliability (PACER). Acuntabel berarti harus bisa bertanggung jawab dan bertanggung gugat,” sebut ketua.

Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes juga mengingatkan pentingnya berkolaborasi dalam hal apapun. ”Sepintar apapun kita, kalau tak mampu berkolaborasi disekitar kita maka kita bukanlah pemenang. Pemenang itu selalu berbudaya PACER. Orang hebat adalah orang tepat dan cepat melangkah. Inovatif terhadap diri dan pekerjaan,” ungkapnya.

Kenapa banyak warga Indonesia berobat keluar negeri? Ketua STIKes Mitra Husada Medan menegaskan perlu peningkatan pelayanan. Kalau semua tenaga kesehatan melakukan dengan baik termasuk ada emphathy dan bisa melakukan tindakan segera, ia yakin nantinya masyarakat dunia yang justru akan datang berobat ke Indonesia.

Wakil Ketua Bidang Akademik STIKes Mitra Husada Medan Marliani SST MKM dalam laporan pendidikan mengutarakan bahwa sistem pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Karakteristik pembelajaran interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa.

”Dihasilkan lulusan bidan yang unggul, service excellent dalam pelayanan kebidanan dan mampu melaksanakan praktik asuhan kebidanan secara mandiri yang inovatif, berintegritas tinggi dan berdaya saing nasional dan internasional,” katanya.

Oktavania, mewakili peserta yudicium dan memiliki indeks prestasi 4.00 yang banyak meraih prestasi nasional dan internasional mengucapkan terima kasih pada ketua yayasan dan dosen STIKes Mitra Husada Medan. ”Mahasiswa dapat merasakan sarana dan prasarana kampus yang baik hingga bisa menjadi sarjana kebidanan,” ucapnya. (dmp)

SUMUTPOS.CO – SEBANYAK 841 lulusan Program Studi (Prodi) Kebidanan Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan mengikuti yudisium, pelantikan dan pengambilan sumpah janji bidan di aula perguruan tinggi tersebut, Sabtu (20/7).

Pengumuman hasil evaluasi akhir program, penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) dan pemberian medali dilakukan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (Kabid SDK) Dinas Kesehatan Provsu Yetti Syahriani Siahaan SKM MKes bersama Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes.

Sedangkan pembacaan sumpah janji dipimpin Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumut Betty Mangkuji SST MKeb. Turut hadir para rohaniawan yakni H Hoirul Amru Siregar SAg (Islam), Erapparnenge Tenta Manik STh (Protestan), Pastor Shan Efran Sinaga (Katolik) dan Karma Perangin-angin (Hindu).

Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Mitra Husada Medan Dr Imran Saputra Surbakti MM, Ketua Senat STIKes Mitra Husada Medan Febriana Sari SST MKeb, pimpinan/perwakilan wahana praktik dan undangan lainnya.

Kabid SDK STIKes Mitra Husada Medan Yetti Syahriani Siahaan SKM MKes mengatakan bahwa saat ini jumlah bidan di Indonesia hampir 26 ribu orang yang berperan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Yetti Syahriani Siahaan SKM MKes menjelaskan di Sumut terdapat 212 rumah sakit termasuk 73 rumah sakit daerah. Terdapat pula 618 Puskesmas di Sumut. ”Di Jepang dan Dubai juga membutuhkan banyak tenaga kesehatan,” sebutnya.

Ia juga berpesan agar setelah tamat kuliah jangan diam. ”Tingkatkan kompetensi, keluasan dan kemampuan berkomunikasi,” kata Kabid SDK STIKes Mitra Husada Medan seraya mengapresiasi keseriusan pengelolaan STIKes Mitra Husada Medan yang banyak meraih penghargaan nasional maupun internasional.

Ketua STIKes Mitra Husada Medan Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes mengingatkan para lulusan untuk service excellent. ”Harus ada budaya Profesional, Acuntabel, Collaborative, Emphathy dan Reliability (PACER). Acuntabel berarti harus bisa bertanggung jawab dan bertanggung gugat,” sebut ketua.

Dr Siti Nurmawan Sinaga MKes juga mengingatkan pentingnya berkolaborasi dalam hal apapun. ”Sepintar apapun kita, kalau tak mampu berkolaborasi disekitar kita maka kita bukanlah pemenang. Pemenang itu selalu berbudaya PACER. Orang hebat adalah orang tepat dan cepat melangkah. Inovatif terhadap diri dan pekerjaan,” ungkapnya.

Kenapa banyak warga Indonesia berobat keluar negeri? Ketua STIKes Mitra Husada Medan menegaskan perlu peningkatan pelayanan. Kalau semua tenaga kesehatan melakukan dengan baik termasuk ada emphathy dan bisa melakukan tindakan segera, ia yakin nantinya masyarakat dunia yang justru akan datang berobat ke Indonesia.

Wakil Ketua Bidang Akademik STIKes Mitra Husada Medan Marliani SST MKM dalam laporan pendidikan mengutarakan bahwa sistem pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Karakteristik pembelajaran interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa.

”Dihasilkan lulusan bidan yang unggul, service excellent dalam pelayanan kebidanan dan mampu melaksanakan praktik asuhan kebidanan secara mandiri yang inovatif, berintegritas tinggi dan berdaya saing nasional dan internasional,” katanya.

Oktavania, mewakili peserta yudicium dan memiliki indeks prestasi 4.00 yang banyak meraih prestasi nasional dan internasional mengucapkan terima kasih pada ketua yayasan dan dosen STIKes Mitra Husada Medan. ”Mahasiswa dapat merasakan sarana dan prasarana kampus yang baik hingga bisa menjadi sarjana kebidanan,” ucapnya. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/