Hashim Djoyohadikusumo Saksikan Pelantikan Klub Catur dan Baksos
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Hashim Djoyohadikusumo mengemukakan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan di Indonesia yang berdasar hasil survei internasional pada 50 negara di dunia, Indonesia menempati posisi terakhir sedangkan terbaik adalah Finlandia dan Korea Selatan.
Untuk itu, adik Prabowo Subianto ini berharap peran Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia bersama lembaga pendidikan di tanah air dapat terus mempelopori kebangkitan pendidikan Indonesia. Harapan ini disampaikan Hashim usai menyaksikan pelantikan klub catur Sari Mutiara dan Pedagang Tradisional Sumut di kampus USM Indonesia Jalan Kapten Muslim Medan, akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan ini, Hashim mengingatkan semua pihak akan pentingnya peningkatan mutu pendidikan untuk dapat memperbaiki taraf kehidupan masyarakat di Indonesia yang kaya dengan potensi sumber daya alam.
Adik Prabowo ini memberi apresiasi atas kiprah Yayasan Sari Mutiara dalam bidang pendidikan dan kesehatan di Sumut. Hashim bercerita bahwa ibunya juga merupakan seorang juru rawat di Belanda dimana sang ibu pun berkenalan dengan ayah Hashim di salah satu RSU di Belanda hingga melangsung jenjang pernikahan.
Sementara itu Dewan Pembina Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba SH MM melaporkan pembentukan klub catur pedagang dan lingkungan lembaga pendidikan merupakan amanat Ketua Umum PB Percasi kepada pengurus Percasi Sumut yang dipimpinnya. Disebutkan Parlindungan, di Medan saja terdapat 52 pasar dengan lebih 200 ribu pedagang yang kedepan juga akan dibentuk klub catur dimana hanya orang yang pandai dan pintar yang bisa bermain catur.
Untuk penyerahan kursi roda, Parlindungan menegaskan sebagai komitmen Sari Mutiara untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Sumut. Ia bercerita klinik Sari Mutiara yang didirkan Bidan Sauria Sitanggang bersama Drs Washington Purba (orangtuanya) terus berkembangan menjadi beberapa rumah sakit dan klinik termasuk mendirikan lembaga pendidikan.
Sedangkan Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes mengungkapkan lahirnya USM Indonesia di awal tahun 2013. USM Indonesia sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mutiara Indonesia berperan selama tiga dasawarsa untuk memajukan pendidikan di Sumut.
Acara ini dihadiri mantan Gubsu Drs Rudolf M Pardede, Anggota DPR RI Martin Hutabarat, Ketua Yayasan Sari Mutiara Drs Washington Purba, Dewan Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI dan Ketua Percasi Sumut Parlindungan Purba SH MM. Hadir juga Direktur Utama RSU Sari Mutiara dr Tuahman Franciscus Purba MKes SpAn, Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes bersama dosen dan mahasiswa USM Indonesia, Anggota DPRD Sumut yang juga Ketua Percasi Medan Sony Firdaus, Anggota DPRD Medan Irwanto Tampubolon, serta pengurus Toga Simamora, dan undangan lain. (*)