Mengikuti Kegiatan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Medan dan Langkat
Akhir pekan lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan meluangkan waktunya untuk berbaur dengan masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Selain mengisi kuliah umum di UMSU dan Polmed, mantan Dirut PLN ini juga menyempatkan diri mengikuti kegiatan zikir dan bermalam di perkampungan suluk tariqat Naqshabandiyah di Kecamatan TanjungPura, Langkat. Seperti apa kegiatannya?
Minggu (18/11) pagi, sekitar pukul 06.40 WIB, Dahlan Iskan tiba di kampus Politeknik Negeri Medan (Polmed). Dengan kemeja putih yang biasa dikenakannya dan celana kain hitam. Pria berkacamata ini pun langsung menjadi pusat perhatian.
Hari itu, Polmed mengundang Dahlan untuk senam pagi bersama. Usai mengganti pakaian, senam pun dimulai. Dipandu instruktur, Dahlan yang sebelumnya melakukan pemanasan kecil lalu turut mengikuti gerakan instruktur. Cukup lincah dan bersemangat. Senyum tak pernah lupa ia lemparkan. Namun baru 10 menit berjalan, musik tiba-tiba berhenti. Para instruktur bingung dan terlihat panik. Ternyata ada gangguan. Dahlan tidak panik, dia malah terus bergerak tanpa musik.
“Ikut saya,” teriaknya, langsung mengambil alih jabatan instruktur.
Lalu ia melakukan gerakan-gerakan dengan tangan dan goyangan tubuhnya. Terlihat asing bagi peserta senam karena itu diiringi dengan keheranan dan gelak tawa. “Ini senam saraf,” kata Dahlan yang diikuti tawa peserta.
Sekitar pukul 07.30 WIB, Dahlan pun izin untuk pamit karena harus mengikuti kegiatan lain yang padat. Siang harinya Dahlan sudah ada di Masjid Raya Al Mahsun.
Dia menghadiri zikir bersama yang diadakan Majelis zikir Tazkira Sumatera Utara (Sumut). Acara ini bertujuan untuk menentramkan hati yang dihadiri 3.000 umat Islam se-Sumut.
Sebelumnya, Sabtu (17/11) malam, Dahlan Iskan mengunjungi perkampungan suluk tariqat Naqshabandiyah di Kecamatan TanjungPura, Langkat, untuk bersilaturahim dengan tuan guru Syech H Hasyim Syarwani. Dahlan bersama rombongan tiba sekitar pukul 22.03 WIB di perkampungan suluk setelah mengikuti suatu kegiatan di Medan. Seakan menjadi kebiasaannya, mantan Dirut PLN ini meminta diperkenankan menginap untuk beristirahat (tidur) malam di kompleks tersebut.
Tanpa agenda resmi dan membicarakan sesuatu materi yang urgen, Dahlan dan Tuan Guru Babussalam dalam hitungan menit saling bertukar cerita tentang ajaran tariqat.
“Apabila tuan guru tidak keberatan, saya bersama rekan-rekan kiranya diperkenankan malam ini beristirahat atau menginap di kompleks persulukan ini. Selepas salat subuh, kita harus sudah sampai ke Medan lagi mengikuti suatu kegiatan,” tutur Dahlan saat berhadapan dengan Tuan Guru Syech H Hasyim Syarwani. Permintaan itupun diamini Tuan Guru Babussalam.
“Bapak menteri malam ini tidur di rumah saya saja, tidak apa-apa. Namun, sebelum bertolak ke Medan ba’da subuh nanti harus sarapan dulu karena sudah dipersiapkan,” ucap Tuan Guru Babussalam.
Tanpa protokoler maupun pengawalan layaknya pejabat negara, Dahlan yang sebelumnya mohon waktu melihat-lihat lokasi madrasah besar seketika mengarahkan ke makam Syeikh Abdul Wahab Rokan. Usai diperkenankan memasuki area makam Syeikh Abdul Wahab Rokan, Dahlan langsung memimpin tahlilan persis di sisi pusara pendiri tariqat tersebut. (*)