SEKOLAH Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna melaunching dua program studi baru yakni S1 Pendidikan Guru untuk Sekolah Luar Biasa/Anak Berkebutuhan Khusus dan S2 Magister Pendidikan Jasmani. Peresmian program studi baru ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan wisuda 196 sarjana lulusan STOK Bina Guna, Kamis (22/8).
Launching dan wisuda yang digelar di Tiara Convention Medan ini dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Prof H Saiful Anwar Matondang MA PhD dan Kepala Dinas Pendidikan Provsu diwakili Kabid PTK Dinas Pendidikan Provsu Drs Yeddi Efendi Sipayung MPd.
Turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Binjai H Iwan Setiawan SE MPd, pengurus Aptisi Sumut Dr H Yanhar Jamaluddin MAP, Pembina Yayasan STOK Bina Guna Ir Bobby Indra SPd, senat dan dosen STOK Bina Guna, keluarga wisudawan/wisudawati serta undangan lainnya.
STOK Bina Guna merupakan salah satu perguruan tinggi yang terkemuka di Sumut sejak tahun 1976. Saat ini mengasuh tiga program studi S1 dan satu program studi S2.
Yakni S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), S1 Ilmu Keolahragaan, S1 Pendidikan Guru untuk Sekolah Luar Biasa/Anak Berkebutuhan Khusus dan S2 Magister Pendidikan Jasmani.
Pelantikan dan wisuda para sarjana serta launching dua program studi baru ini dipimpin Ketua STOK Bina Guna Dr dr Hj Liliana Puspa Sari MKes.
Pengurus Aptisi Sumut Ir H Yanhar Jamaluddin MAP, Kabid PTK Dinas Pendidikan Provsu Drs Yeddi Efendi Sipayung MPd dan Kepala LLDikti Wilayah I Prof H Saiful Anwar Matondang MA PhD mengapresiasi peran penting STOK Bina Guna dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Diungkapkan bahwa saat ini Sumut banyak membutuhkan banyak tenaga guru terutama guru pendidikan khusus. STOK Bina Guna yang telah membuka program studi magister juga mendapatkan apresiasi. Bahkan LLDikti Wilayah I terus memberikan dukungan untuk kemajuan STOK Bina Guna yang hasilkan guru olahraga dan atlet.
Dalam kesempatan ini diserahkan penghargaan pada para wisudawan dan wisudawati berprestasi. Diantaranya, Nurul Shahnaz Umairha Sianipar (skripsi terbaik dalam Bahasa Inggris), Mercy Sarumaha (IPK tertinggi 3,99) dan Alan Sastra Ginting (medali emas Peparnas Papua, medali emas ASEAN Paragames Singapura, medali emas Grandprix Dubai, medali perunggu Asian Paragmes Korea Selatan, medali emas Grandprix China, medali emas Grandprix Tunisia dan medali emas ASEAN Paragames Malaysia).
Siti Nuraisyah Asikin (juara 2 tolak peluru, juara 2 lempar lembing dan juara 2 lempar cakram pada Peparnas Papua tahun 2021, juara 2 tolak peluru, juara 3 lempar lembing dan juara 2 lempar cakram pada ASEAN Paragames Solo tahun 2020 serta juara 2 tolak peluru dan juara 2 lempar lembing pada Kejurda Senior tahun 2024). Rustika Sibagariang (juara 2 Porprovsu tahun 2022, juara 2 Pomnas tahun 2022, juara 1 Pomnas tahun 2023, juara 2 Jateng Open tahun 2024 dan juara 1 Kejurda Sumut).
Kennedi Sihombing (juara One Pride MMA kelas 48 kg, medali emas wushu Piala Kapoldasu, medali emas Piala SBBC Sumut dan medali perak wushu Kejurda Sumut). Nugi Septiawan Pasaribu (medali perak pencak silat internasional Tanjungpinang Kepri dan medali perak kejuaraan antar-bangsa di Penang).
Riadi Saputra-tolak peluru (2 emas dan 1 perak Peparnas Riau, 1 emas dan 1 perak ASEAN Paragames Myanmar, 1 emas dan 2 perak Paragames Singapura, 3 emas Kejurnas Solo, 2 emas dan 1 perak Peparnas Jawa Barat, 1 emas dan 1 perak Paragames Malaysia, 1 emas Kejurnas Surakarta, 1 emas Peparnas Papua, 1 emas dan 1 perak ASEAN Paragames Solo serta 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu ASEAN Paragames Kamboja).
Susilawati-tenis meja (1 emas Peparnas Palembang, 1 emas dan 1 perak Peparnas Kalimantan Timur, 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu ASEAN Paragames Indonesia, 2 perak Peparnas Riau, 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu ASEAN Paragames Myanmar, 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu ASEAN Paragames Singapura, 1 emas Kejurnas Solo, 1 emas dan 1 perak Peparnas Jawa Barat, 1 emas ASEAN Paragmes Malaysia, 1 emas Kejurnas Surakarta serta 1 perunggu Peparnas Papua).
Sofyan-tenis meja (1 perunggu Peparnas Jawa Barat, 1 emas individu dan 1 emas beregu Kejurnas Jawa Barat, 1 emas individu dan 1 emas beregu Kejurnas Surakarta, 1 perunggu Peparnas Papua). Bahder Johan Harahap-tenis meja (1 perunggu Peparnas Kalimantan Timur, 1 perak dan 1 perunggu Peparnas Riau, 1 perak dan 1 perunggu Kejurnas Solo, 2 perak dan 1 perunggu Peparnas Jawa Barat, 1 emas beregu dan 1 perak Kejurnas Jawa Barat serta 1 emas dan 1 emas beregu Kejurnas Surakarta).
Muamar Habibila-lompat jauh jarak pendek (1 perak Peparnas Jawa Barat, 1 emas dan 2 perak Kejurnas Jawa Barat, 1 emas Kejurnas Surakarta, 2 perak Peparnas Papua, 2 emas dan 2 perak ASEAN Paragames Solo serta 2 emas dan 1 perak ASEAN Paragames Kamboja). Nina Gusmita-balap kursi roda (1 emas Kejurnas Surakarta, 3 emas Peparnas Papua, 3 perunggu ASEAN Paragames Solo serta 1 perak ASEAN Paragames Kamboja). Pamelus Giawa-jarak menengah jauh (1 perak dan 1 perunggu Peparnas Jawa Barat, 2 emas Kejurnas Jawa Barat, 1 emas Kejurnas Surakarta serta 1 perak dan 2 perunggu Peparnas Papua). Ricky Bustami-tolak lempar (1 perunggu Asia Open Sitting Volley Ball Cheonan China, 1 perak dan 1 perunggu cabor para atletik Peparnas Papua serta 1 perak cabor voli duduk ASEAN Paragames Kamboja).
(dmp)