30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tetap Berjuang Lawan Korupsi

HUT ke-5 Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI)

Lahir dengan semangat antikorupsi, Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) terus menunjukkan komitmen. Di usianya yang masih 5 tahun, MPI tumbuh menjadi organisasi yang solid, tangguh, dan konsisten melawan budaya laten yang disebut korupsi.

PERIKSA BARISAN- Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI), Meher Ban Shah, memeriksa barisan ribuan kader MPI, saat perayaan HUT -5 MPI,  Lapangan Benteng Medan, Kamis (22/11).
PERIKSA BARISAN- Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI), Meher Ban Shah, memeriksa barisan ribuan kader MPI, saat perayaan HUT ke-5 MPI, di Lapangan Benteng Medan, Kamis (22/11).

MAKA, pada perayaan HUT ke 5 yang digelar di Lapangan Benteng Medan, Kamis (22/11) lalu, diusung satu tema besar bahwa MPI tetap anti korupsi.

Dalam acara yang digelar khidmat tersebut, Ketua Umum MPI; Meher Ban Shah yang bertindak selaku pembina upacara, ‘membakar’ semangat ribuan masyarakat MPI yang terdiri dari Brigade Pelajar, Brigade Mahasiswa, Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota, serta seluruh simpatisan MPI memenuhi lapangan.

Pada kesempatan itu, Kemek-sapaan akrab Meher Ban Shah- mengumandangkan suara lantangnya bahwa korupsi merupakan musuh besar bangsa ini. Untuk itu, masyarakat MPI diminta terus mempertahankan semangat antikorupsi.
“Ulang tahun MPI kelima ini ibarat jari tangan kita. Jari-jarinya siap menampar koruptor. Jika dikepal, akan membentuk tinju. Tinju itu untuk ‘memukul’ koruptor. Lima tahun MPI berdiri, MPI tetap anti korupsi. Meskipun pada prakteknya, para koruptor itu menggunakan berbagai macam cara untuk korupsi. Bersedekah seolah-olah orang suci,” seru Kemek dari atas altar.

Untuk itu, Kemek mengingatkan kepada segenap masyarakat MPI untuk terus menyuarakan dengan lantang anti korupsi. Tak hanya di Sumatera Utara saja, tapi di seluruh Indonesia. Menurutnya, MPI sangat malu dengan kondisi yang ada saat ini, bahwa Sumatera Utara yang merupakan pusat kedudukan MPI, menjadi sorotan utama masalah korupsi.

“Hingga saat ini, pemerintahan di Sumatera Utara tak mampu menunjukkan keseriusannya memberantas korupsi. Itu dikarenakan, oknum penegak hukumnya bermain mata dengan koruptor. Apa mereka tidak malu, atau mereka tidak berani untuk tegas? Kalau tidak mampu, biar MPI yang menghajar para koruptor. Biar miskin dikasih Tuhan, daripada kaya dari korupsi,” lanjutnya di hadapan masyarakat MPI dari berbagai propinsi; Sumatera Barat, Riau, NAD, Bengkulu, Lampung, DKI, Bandung, Surabaya, Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia Bagian Timur.

Kepada Brigade Pelajar dan Brigade Mahasiswa MPI, Kemek juga menyatakan rasa bangganya melihat semangat muda yang telah membayar lunas kepercayaan dengan menyelenggarakan acara ulang tahun tersebut dengan sukses. Tak lupa, Kemek berpesan agar Brigade Pelajar dan Brigade Mahasiswa MPI, menjadi generasi penerus yang mengemban semangat anti korupsi demi keselamatan dan kemaslahatan bangsa ini di masa depan.
“Kepada Brigade Pelajar dan Brigade Mahasiswa MPI, saya berpesan agar tetaplah jujur dalam menjalani hidup. Patuhi pesan dan ajaran agama, orang tua dan guru karena kalianlah generasi emas bangsa. Kalian memang mutiara tanah air. Di tangan kalian masa depan bangsa ini akan ditentukan. Jika kalian melihat hari ini, para pemimpin dan yang punya jabatan di negeri ini otaknya dipenuhi pikiran kotor korupsi, maka kalianlah yang memperbaiki ini semua. Kalian adalah ‘Mutiara Merah Putih’,” ujarnya.

Sekaligus Ultah Kemek

Ternyata ulang tahun Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) ke 5 ini, berbarengan dengan ulang tahun Ketua Umum MPI; Meher Ban Shah ke 52. Pada kesempatan itu, seorang sahabatnya dari kecil; Prof Dr Subilhar menapaktilas memori mereka sewaktu masih kecil dulu.

Subilhar mengatakan, masih segar di ingatannya bahwa Kemek merupakan pribadi yang rendah hati dan jujur dalam bergaul. Hal itu telah ditunjukkan Kemek sejak mereka masih anak-anak dulu. Menurut Subilhar, pribadi Kemek dibentuk dari didikan orang tuanya yang telah menanamkan nilai-nilai moral melalui pendidikan rohaniah dan taat beragama. Hal itu pula yang diyakini sebagai fondasi karakter Kemek yang tegas untuk menentang ketidakadilan.
“Saya pikir, sahabat saya dari kecil ini (Meher Ban Shah/Kemek), memang sejak dari dulu berbeda dengan yang lain. Sikapnya yang fleksibel namun tegas, merupakan hasil pendidikan agama yang kuat dari orang tuanya. Saya baru tahu bahwa Meher Ban Shah itu artinya adalah orang yang selalu bersyukur. Makanya dia sangat membenci koruptor yang sifatnya tamak dan rakus. Saya bangga dengan sahabat saya ini. Ternyata, dia adalah orang yang sangat langka di negeri ini, karena dia memusuhi koruptor. Jayalah MPI dan selamat ulang tahun juga buat sahabat kami; Kemek,” kata Subilhar. (*)

HUT ke-5 Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI)

Lahir dengan semangat antikorupsi, Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) terus menunjukkan komitmen. Di usianya yang masih 5 tahun, MPI tumbuh menjadi organisasi yang solid, tangguh, dan konsisten melawan budaya laten yang disebut korupsi.

PERIKSA BARISAN- Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI), Meher Ban Shah, memeriksa barisan ribuan kader MPI, saat perayaan HUT -5 MPI,  Lapangan Benteng Medan, Kamis (22/11).
PERIKSA BARISAN- Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI), Meher Ban Shah, memeriksa barisan ribuan kader MPI, saat perayaan HUT ke-5 MPI, di Lapangan Benteng Medan, Kamis (22/11).

MAKA, pada perayaan HUT ke 5 yang digelar di Lapangan Benteng Medan, Kamis (22/11) lalu, diusung satu tema besar bahwa MPI tetap anti korupsi.

Dalam acara yang digelar khidmat tersebut, Ketua Umum MPI; Meher Ban Shah yang bertindak selaku pembina upacara, ‘membakar’ semangat ribuan masyarakat MPI yang terdiri dari Brigade Pelajar, Brigade Mahasiswa, Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota, serta seluruh simpatisan MPI memenuhi lapangan.

Pada kesempatan itu, Kemek-sapaan akrab Meher Ban Shah- mengumandangkan suara lantangnya bahwa korupsi merupakan musuh besar bangsa ini. Untuk itu, masyarakat MPI diminta terus mempertahankan semangat antikorupsi.
“Ulang tahun MPI kelima ini ibarat jari tangan kita. Jari-jarinya siap menampar koruptor. Jika dikepal, akan membentuk tinju. Tinju itu untuk ‘memukul’ koruptor. Lima tahun MPI berdiri, MPI tetap anti korupsi. Meskipun pada prakteknya, para koruptor itu menggunakan berbagai macam cara untuk korupsi. Bersedekah seolah-olah orang suci,” seru Kemek dari atas altar.

Untuk itu, Kemek mengingatkan kepada segenap masyarakat MPI untuk terus menyuarakan dengan lantang anti korupsi. Tak hanya di Sumatera Utara saja, tapi di seluruh Indonesia. Menurutnya, MPI sangat malu dengan kondisi yang ada saat ini, bahwa Sumatera Utara yang merupakan pusat kedudukan MPI, menjadi sorotan utama masalah korupsi.

“Hingga saat ini, pemerintahan di Sumatera Utara tak mampu menunjukkan keseriusannya memberantas korupsi. Itu dikarenakan, oknum penegak hukumnya bermain mata dengan koruptor. Apa mereka tidak malu, atau mereka tidak berani untuk tegas? Kalau tidak mampu, biar MPI yang menghajar para koruptor. Biar miskin dikasih Tuhan, daripada kaya dari korupsi,” lanjutnya di hadapan masyarakat MPI dari berbagai propinsi; Sumatera Barat, Riau, NAD, Bengkulu, Lampung, DKI, Bandung, Surabaya, Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia Bagian Timur.

Kepada Brigade Pelajar dan Brigade Mahasiswa MPI, Kemek juga menyatakan rasa bangganya melihat semangat muda yang telah membayar lunas kepercayaan dengan menyelenggarakan acara ulang tahun tersebut dengan sukses. Tak lupa, Kemek berpesan agar Brigade Pelajar dan Brigade Mahasiswa MPI, menjadi generasi penerus yang mengemban semangat anti korupsi demi keselamatan dan kemaslahatan bangsa ini di masa depan.
“Kepada Brigade Pelajar dan Brigade Mahasiswa MPI, saya berpesan agar tetaplah jujur dalam menjalani hidup. Patuhi pesan dan ajaran agama, orang tua dan guru karena kalianlah generasi emas bangsa. Kalian memang mutiara tanah air. Di tangan kalian masa depan bangsa ini akan ditentukan. Jika kalian melihat hari ini, para pemimpin dan yang punya jabatan di negeri ini otaknya dipenuhi pikiran kotor korupsi, maka kalianlah yang memperbaiki ini semua. Kalian adalah ‘Mutiara Merah Putih’,” ujarnya.

Sekaligus Ultah Kemek

Ternyata ulang tahun Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) ke 5 ini, berbarengan dengan ulang tahun Ketua Umum MPI; Meher Ban Shah ke 52. Pada kesempatan itu, seorang sahabatnya dari kecil; Prof Dr Subilhar menapaktilas memori mereka sewaktu masih kecil dulu.

Subilhar mengatakan, masih segar di ingatannya bahwa Kemek merupakan pribadi yang rendah hati dan jujur dalam bergaul. Hal itu telah ditunjukkan Kemek sejak mereka masih anak-anak dulu. Menurut Subilhar, pribadi Kemek dibentuk dari didikan orang tuanya yang telah menanamkan nilai-nilai moral melalui pendidikan rohaniah dan taat beragama. Hal itu pula yang diyakini sebagai fondasi karakter Kemek yang tegas untuk menentang ketidakadilan.
“Saya pikir, sahabat saya dari kecil ini (Meher Ban Shah/Kemek), memang sejak dari dulu berbeda dengan yang lain. Sikapnya yang fleksibel namun tegas, merupakan hasil pendidikan agama yang kuat dari orang tuanya. Saya baru tahu bahwa Meher Ban Shah itu artinya adalah orang yang selalu bersyukur. Makanya dia sangat membenci koruptor yang sifatnya tamak dan rakus. Saya bangga dengan sahabat saya ini. Ternyata, dia adalah orang yang sangat langka di negeri ini, karena dia memusuhi koruptor. Jayalah MPI dan selamat ulang tahun juga buat sahabat kami; Kemek,” kata Subilhar. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/