Akademi Keperawatan (Akper) dan Akademi Kebidanan (Akbid) Dewi Maya merupakan yayasan pendidikan yang berdiri sejak 1992 silam. Terletak di Jalan Ringroad/Gagak Hitam, Akper Dewi Maya mulai menamatkan mahasiswanya pada 1995.
Kini, lebih dari 20 tahun Akper Dewi Maya telah mencetak tenaga kesehatan, perawat dan bidan, yang terdidik dan terlatih. Mereka didik berdasar ilmu pengetahuan profesi yang memiliki budi pekerti luhur, menjunjung etika dan norma, serta senantiasa mengembangkan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang keperawatan dan kebidanan bertaraf Nasional maupun Internasional.
Pembina Yayasan, Kompol Jonius Taripar Hutabarat MSi, mengatakan, hingga kini jumlah alumni yang tamat telah mencapai 18 angkatan dengan jumlah alumni lebih dari 1.000 orang. “Alumni kami tersebar di dalam dan di luar negeri, seperti Jerman, Jepang, dan Arab Saudi. Di dalam negeri tersebar di seluruh Indonesia, seperti di perusahaan Freeport Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan pulau Jawa,” paparnya.
Ia juga mengatakan, di Jawa alumninya ada yang bekerja di RS Pertamina, RS Mitra Keluarga, dan RS Angkatan Darat. “Selain menjadi perawat, alumni banyak juga yang menjadi PNS, dan ada juga yang membuka praktek sendiri. Mahasiswa Dewi Maya berasal dari berbagai daerah, seperti dari Aceh, Riau, Jambi, dan ada dari Jawa,” tutur Jonius.
Selain kegiatan kuliah di Kampus, ada juga kegiatan ekstrakulikuler seperti, Futsal, Bola Voli, Tenis Meja, Renang, Bulu Tangkis, Senam, dan Kesenian. Lalu ada juga kegiatan keagamaan seperti perayaan hari-hari besar Islam, dan Kristen.
Untuk kegiatan bakti sosial pihak Akper Dewi Maya bekerja sama dengan Yayasan Surya Kebidanan Internasional. Bakti sosial sudah sering digelar, seperti di Helvetia, Medan Selayang, Perumnas Mandala, Tanjung Mulia, dan Balai Kemasyarakatan Tanjung Gusta.
Dalam menjalankan program akademiknya, Akper Dewi Maya menyediakan dosen pengajar yang profesional. Selain dari Keperawatan, staf pengajar juga banyak dari berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti dokter dan psikolog. “Kemudian ada pelatihan dosen ke Jakarta, Depkes. Seperti pelatihan BCTLS dan ICU,” bebernya.
Jonius menyebutkan, di Akper Dewi Maya Sering juga datang kunjungan dari luar negeri untuk memberikan materi, seperti dari Australia. Dengan memberikan kuliah umum yang mengangkat topik penyakit Asma dan TB Paru-paru serta penanganannya. “Partnership kami ada banyak, seperti di RSU Pirngadi Medan, RS Putri Hijau, RSU Bhayangkara, RSU Bunda Thamrin, RS Ibu dan Anak, Klinik Bersalin, Puskesmas, dan RSP Jiwa Sumut,” tuturnya.
Program ke depan Akper dan Akbid Dewi Maya akan membimbing mahasiswa untuk dikirim ke luar negeri. “Kami akan membuat program pelatihan bahasa Inggris, dengan memasukkannya ke dalam kurikulum. Kemudian kami akan membangun laboratorium bahasa. Dalam hal ini kami akan bekerja sama dengan Kamboja,” jelas Jonius.
Akper dan Akbid Dewi Maya memiliki gedung sendiri, yakni kampus I yang berada di Jalan Ringroad dan kampus II di Jalan dr Mansyur, tepat di samping kampus USU. “Nantinya kampus Ringroad akan dibangun klinik bersalin atau balai pengobaatan, untuk pasien yang kurang mampu. Sekaligus membuka lahan praktek di RS Pirngadi Medan,” jelas Jonius lagi.
Dalam meningkatakan kualitas yang sudah ada dan seiring dengan kemajauan teknologi, menurut Jonius, Dewi Maya kini hadir melalui manajemen baru dengan motto ‘Profesionalisme, Integritas dan Excelellent Service’. “Karena itu kami berani berkomitmen memberikan pelayanan institusi dengan metode yang menarik dan pembelajaran berbasis kompetensi,” tandasnya. (*)