25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kenalkan Keunggulan Budaya di Medan

Parade Budaya yang digelar untuk memeriahkan Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil)  I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Jalan Pulau Pinang, Rabu (24/4), mendapat sambutan hangat dari warga Kota Medan. Mereka sangat antusias, sehingga Jalan Pulau Pinang dipenuhi warga.

pakaian adat Nias: Peserta karnaval berseragam pakaian adat Nias turut meramaikan Parade Budaya  Kenderaan Antik memeriahkan Raker Komwil I APEKSI 2013  Medan.
pakaian adat Nias: Peserta karnaval berseragam pakaian adat Nias turut meramaikan Parade Budaya dan Kenderaan Antik memeriahkan Raker Komwil I APEKSI 2013 di Medan.

Parade Budaya diawali dengan penyambutan para wali kota yang menjadi peserta APEKSI. Para wali kota tamu pun diulosi oleh masing-masing kepada SKPD di jajaran Pemko Medan. Diawali wali kota Lhoksoumawe, kemudian diikuti oleh wali kota Banda Aceh, Padang Panjang, Solok, Langsa, Sawah Lunto, Pariaman, Bukit Tinggi, Tanjungbalai, Batam, Pekanbaru, Paya Kumbuh, Tanjung Pinang, Padang, Tebingtinggi dan diakhiri wali kota Ichikawa, Jepang.

Setelah itu, digelar pawai mobil budaya. Mobil budaya Tapanuli Selatan menjadi terdepan, disusul oleh mobil budaya dari Karo, Nias, Simalungun, Batak Toba, Tionghoa dan Hindustan. Selain itu, mobil budaya ini diikuti oleh tarian etnis di belakangnya. Tidak ketinggalan juga digelar mobil antik, sepeda motor antik dan sepeda ontel.

Selain itu, juga digelar tarian kolosal yang diperagakan oleh siswa-siswi SMP di Kota Medan. Juga ada tarian multi etnis dan peragaan busana etnis di Kota Medan. Peserta sempat takjub melihat adanya peragawati memakai baju durian, burung beo dan baju sawit. “Ini merupakan ciri khas Kota Medan, sebagai penghasil durian dan kepala sawit yang terkenal seluruh Indonesia,” ungkap pembawa acara.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, parade budaya ini, Pemko Medan ingin mengenalkan budaya-budaya yang ada di Kota Medan kepada wali kota-wali kota peserta APEKSI. “Kita ingin memperkenalkan budaya kita kepada wali kota dari daerah lain,” ungkapnya.

Selain itu, juga digelar pameran UMKM 2013 Medan City. Melalui pameran ini, Pemko Medan ingin menggiatkan usaha kecil menengah di Kota Medan.

Dan, dia juga ingin mengenalkan usaha kecil menengah di Kota Medan kepada walikota peserta APEKSI. “Kita akan menjajaki kerjasama bisnis usaha kecil menengah dengan daerah lain,” ungkapnya. (mag-7)

Parade Budaya yang digelar untuk memeriahkan Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil)  I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Jalan Pulau Pinang, Rabu (24/4), mendapat sambutan hangat dari warga Kota Medan. Mereka sangat antusias, sehingga Jalan Pulau Pinang dipenuhi warga.

pakaian adat Nias: Peserta karnaval berseragam pakaian adat Nias turut meramaikan Parade Budaya  Kenderaan Antik memeriahkan Raker Komwil I APEKSI 2013  Medan.
pakaian adat Nias: Peserta karnaval berseragam pakaian adat Nias turut meramaikan Parade Budaya dan Kenderaan Antik memeriahkan Raker Komwil I APEKSI 2013 di Medan.

Parade Budaya diawali dengan penyambutan para wali kota yang menjadi peserta APEKSI. Para wali kota tamu pun diulosi oleh masing-masing kepada SKPD di jajaran Pemko Medan. Diawali wali kota Lhoksoumawe, kemudian diikuti oleh wali kota Banda Aceh, Padang Panjang, Solok, Langsa, Sawah Lunto, Pariaman, Bukit Tinggi, Tanjungbalai, Batam, Pekanbaru, Paya Kumbuh, Tanjung Pinang, Padang, Tebingtinggi dan diakhiri wali kota Ichikawa, Jepang.

Setelah itu, digelar pawai mobil budaya. Mobil budaya Tapanuli Selatan menjadi terdepan, disusul oleh mobil budaya dari Karo, Nias, Simalungun, Batak Toba, Tionghoa dan Hindustan. Selain itu, mobil budaya ini diikuti oleh tarian etnis di belakangnya. Tidak ketinggalan juga digelar mobil antik, sepeda motor antik dan sepeda ontel.

Selain itu, juga digelar tarian kolosal yang diperagakan oleh siswa-siswi SMP di Kota Medan. Juga ada tarian multi etnis dan peragaan busana etnis di Kota Medan. Peserta sempat takjub melihat adanya peragawati memakai baju durian, burung beo dan baju sawit. “Ini merupakan ciri khas Kota Medan, sebagai penghasil durian dan kepala sawit yang terkenal seluruh Indonesia,” ungkap pembawa acara.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, parade budaya ini, Pemko Medan ingin mengenalkan budaya-budaya yang ada di Kota Medan kepada wali kota-wali kota peserta APEKSI. “Kita ingin memperkenalkan budaya kita kepada wali kota dari daerah lain,” ungkapnya.

Selain itu, juga digelar pameran UMKM 2013 Medan City. Melalui pameran ini, Pemko Medan ingin menggiatkan usaha kecil menengah di Kota Medan.

Dan, dia juga ingin mengenalkan usaha kecil menengah di Kota Medan kepada walikota peserta APEKSI. “Kita akan menjajaki kerjasama bisnis usaha kecil menengah dengan daerah lain,” ungkapnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/