25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Utamakan Kenyamanan dan Tingkatkan Minat Baca

Pustaka RSUD dr Pirngadi Medan Raih Predikat Terbaik Katagori Perpustakaan Khusus se-Sumut

FOTO BERSAMA: Kepala Perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan Dra Latifah Hanim (ketiga dari kiri), foto bersama dewan juri  pemenang lainnya,  Hotel Madani Medan.//Dokumen Pustaka RSUD dr Pingadi Medan/sumutpos
FOTO BERSAMA: Kepala Perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan Dra Latifah Hanim (ketiga dari kiri), foto bersama dewan juri dan pemenang lainnya, di Hotel Madani Medan.//Dokumen Pustaka RSUD dr Pingadi Medan/sumutpos

Pustaka RSUD dr Pringadi Medan mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perpustakaan yang bisa dijadikan rujukan bagi intansi pemerintah yang ada di Sumatera Utara. Hal itu dibuktikannnya lewat sebuah prestasi meyakinkan, yakni menasbihkan diri sebagai yang terbaik untuk katagori perpustakaan khusus, tingkat Sumatera Utara.

Bahkan dengan raihan itu, perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan mampu mengalahkan lima pesaingnya yang tergabung dari perkantoran seperti BPK RI, Balitbang, Hukum dan HAM, Kajati Asahan dan Depag Madina.

“Dari sepuluh instansi yang terlibat dalam penilaian, ada enam besar yang masuk dalam katagori terbaik termasuk Pustaka RS Pirngadi. Di enam besar itu, saya diminta untuk presentase tentang perpustakaan khusus dan alhamdulillah Pustaka RSUD dr Pirngadi Medan mampu meraih juara I tingkat Provinsi Sumut, dengan menyisihkan peserta lainnya yang mewakili masing-masing kabupaten/kota,” ujar Kepala Perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan Dra Latifah Hanim, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/7).

Masih menurut Latifah, ada beberapa kriteria yang membuat Pustaka RSUD dr Pirngadi lebih unggul dibanding peserta lainnnya. Di antaranya, selain memiliki taman bacaan, Pustaka RSUD dr Pirngadi juga mampu memanage klasifikasi buku dan kerapian dengan menyertakan kode buku dan klasifikasi warna sehingga memudahkan anggota untuk mencari buku yang diinginkan.

Saat ini, bilang Latifah, setidaknya ada sekitar 2.710 judul buku yang berasal dari hibah dan dibeli manajemen, yang tersedia di perpustakaan RSUD dr Pirngadi. “Karena ini rumah sakit dan banyak mahasiswa kedokteran dan kesehatan, maka bukunya dominan lebih banyak tentang masalah kesehatan atau kedokteran,” terangnya.
Kini, kata Latifah, RSUD dr Pirngadi terus mengembangkan perpustakaan tersebut. Salah satunya, dengan adanya rencana pemasangan jaringan internet dengan fasilitas WiFi.

Program lainnya, tambah Latifah, mereka juga akan membuat semacam pustaka keliling dengan cara membawa buku dengan troli ke ruang-ruang perawatan untuk membuat pasien dan keluarganya agar lebih nyaman di samping menambah ilmu pengetahuan dengan meningkatkan minat baca.
Namun, Latifah Hanim berkeinginan, kedepannya lokasi ruang baca perpustakaan bisa diperluas untuk memberikan kenyamanan anggota perpustakaan dan masyarakat yang datang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan dr Amran Lubis SpJP, memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih tim Pustaka RSUD dr Pirngadi. Akan tetapi, Amran berharap prestasi ini bisa dipertahankan bahkan dikembangkan untuk menjadi pustaka yang lebih baik dengan literatur bacaan yang lebih diperkaya.

“Sebagai rumah sakit pendidikan, wajar jika kita terpilih sebagai yang terbaik di Sumatera Utara. Ke depannya kita akan dukung pustaka ini untuk terus berkembang dengan menciptakan design yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Untuk mendukung terwujudnya hal tersebut, Amran juga berencana mewajibkan kepada seluruh mahasiswa yang menjalani pendidikan di rumah sakit Pirngadi untuk menyumbangkan sebuah buku. Hal ini dilakukan untuk menambah khasanah buku-buku bacaan di rumah sakit tersebut.

Selain itu Amran juga berencana menjalin kerjasama dengan rumah sakit luar negeri dalam memperkaya literatur bacaan sesuai harapan. “Untuk mengaplikasikannnya, kita akan mulai dari yang paling kecil yakni menyediakan sarana WiFi di ruang bacaan putaka, untuk memudahkan petugas mendapatkan akses yang terus berkembang. Selain itu juga membiasakan petugas pustaka untuk mengikuti pelatihan tentang managemen pustaka yang baik untuk bisa mengikuti perkembangan zaman,”sebut Amran mengakhiri.(*)

Pustaka RSUD dr Pirngadi Medan Raih Predikat Terbaik Katagori Perpustakaan Khusus se-Sumut

FOTO BERSAMA: Kepala Perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan Dra Latifah Hanim (ketiga dari kiri), foto bersama dewan juri  pemenang lainnya,  Hotel Madani Medan.//Dokumen Pustaka RSUD dr Pingadi Medan/sumutpos
FOTO BERSAMA: Kepala Perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan Dra Latifah Hanim (ketiga dari kiri), foto bersama dewan juri dan pemenang lainnya, di Hotel Madani Medan.//Dokumen Pustaka RSUD dr Pingadi Medan/sumutpos

Pustaka RSUD dr Pringadi Medan mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perpustakaan yang bisa dijadikan rujukan bagi intansi pemerintah yang ada di Sumatera Utara. Hal itu dibuktikannnya lewat sebuah prestasi meyakinkan, yakni menasbihkan diri sebagai yang terbaik untuk katagori perpustakaan khusus, tingkat Sumatera Utara.

Bahkan dengan raihan itu, perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan mampu mengalahkan lima pesaingnya yang tergabung dari perkantoran seperti BPK RI, Balitbang, Hukum dan HAM, Kajati Asahan dan Depag Madina.

“Dari sepuluh instansi yang terlibat dalam penilaian, ada enam besar yang masuk dalam katagori terbaik termasuk Pustaka RS Pirngadi. Di enam besar itu, saya diminta untuk presentase tentang perpustakaan khusus dan alhamdulillah Pustaka RSUD dr Pirngadi Medan mampu meraih juara I tingkat Provinsi Sumut, dengan menyisihkan peserta lainnya yang mewakili masing-masing kabupaten/kota,” ujar Kepala Perpustakaan RSUD dr Pirngadi Medan Dra Latifah Hanim, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/7).

Masih menurut Latifah, ada beberapa kriteria yang membuat Pustaka RSUD dr Pirngadi lebih unggul dibanding peserta lainnnya. Di antaranya, selain memiliki taman bacaan, Pustaka RSUD dr Pirngadi juga mampu memanage klasifikasi buku dan kerapian dengan menyertakan kode buku dan klasifikasi warna sehingga memudahkan anggota untuk mencari buku yang diinginkan.

Saat ini, bilang Latifah, setidaknya ada sekitar 2.710 judul buku yang berasal dari hibah dan dibeli manajemen, yang tersedia di perpustakaan RSUD dr Pirngadi. “Karena ini rumah sakit dan banyak mahasiswa kedokteran dan kesehatan, maka bukunya dominan lebih banyak tentang masalah kesehatan atau kedokteran,” terangnya.
Kini, kata Latifah, RSUD dr Pirngadi terus mengembangkan perpustakaan tersebut. Salah satunya, dengan adanya rencana pemasangan jaringan internet dengan fasilitas WiFi.

Program lainnya, tambah Latifah, mereka juga akan membuat semacam pustaka keliling dengan cara membawa buku dengan troli ke ruang-ruang perawatan untuk membuat pasien dan keluarganya agar lebih nyaman di samping menambah ilmu pengetahuan dengan meningkatkan minat baca.
Namun, Latifah Hanim berkeinginan, kedepannya lokasi ruang baca perpustakaan bisa diperluas untuk memberikan kenyamanan anggota perpustakaan dan masyarakat yang datang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan dr Amran Lubis SpJP, memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih tim Pustaka RSUD dr Pirngadi. Akan tetapi, Amran berharap prestasi ini bisa dipertahankan bahkan dikembangkan untuk menjadi pustaka yang lebih baik dengan literatur bacaan yang lebih diperkaya.

“Sebagai rumah sakit pendidikan, wajar jika kita terpilih sebagai yang terbaik di Sumatera Utara. Ke depannya kita akan dukung pustaka ini untuk terus berkembang dengan menciptakan design yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Untuk mendukung terwujudnya hal tersebut, Amran juga berencana mewajibkan kepada seluruh mahasiswa yang menjalani pendidikan di rumah sakit Pirngadi untuk menyumbangkan sebuah buku. Hal ini dilakukan untuk menambah khasanah buku-buku bacaan di rumah sakit tersebut.

Selain itu Amran juga berencana menjalin kerjasama dengan rumah sakit luar negeri dalam memperkaya literatur bacaan sesuai harapan. “Untuk mengaplikasikannnya, kita akan mulai dari yang paling kecil yakni menyediakan sarana WiFi di ruang bacaan putaka, untuk memudahkan petugas mendapatkan akses yang terus berkembang. Selain itu juga membiasakan petugas pustaka untuk mengikuti pelatihan tentang managemen pustaka yang baik untuk bisa mengikuti perkembangan zaman,”sebut Amran mengakhiri.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/