26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Istana Maimun Bakal Jadi Ikon Kota Medan

MEDAN- Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut terus berbenah diri menjadi besar, maju dan moderen menuju Kota Metropolitan. Infrastruktur moderen menopang Kota Medan untuk menjadi kota besar Megapolitan. Namun, ikon Kota Medan sebagai kota besar sama sekali tidak dimiliki yang dapat mencerminkan sebuah kota.

“Perkembangan kota Medan tidak dapat semata-mata memprioritaskan hanya pada infrastruktur fisik saja namun harus memperhatikan infrastruktur sosial lain termasuk budaya agar mengantarkan kota ini menjadi Kota Metropolitan. Dalam infrastruktur budaya salah satu ciri penting kota adalah penanda atau ikon kota yang menarik secara kuat perhatian visual masyarakat dan menjadi cerminan kota,” kata Ketua DPRD Medan H Amiruddin dalam sambutannya sekaligus membuka Acara Seminar Brainstorming Identifikasi Ikon Kota Medan di Hotel Garuda Plaza, kemarin (24/12).

Dikatakannya, secara umum yang dianggap sebagai penanda, lambang atau ikon kota adalah bersifat suci, agung dan memiliki makna mendalam dalam kehidupan bersama. Penanda, lambang atau ikon itu merupakan bagian integral dan inheren dari sebuah kota karena akan dapat menolong publik untuk mengenal kota secara utuh, sehingga keberadaan kota akan lebih mudah diingat dan dikenang publik.

“Kota Paris terkenal dengan ikon Menara Eiffel-nya, Amerika terkenal dengan Patung Liberty-nya dan Jakarta terkenal dengan Tugu Monas-nya. Jika di negara atau daerah lain terdapat ikon, simbol atau lambang kota, meski menjadi salah satu kota terbesar sampai sekarang ini Medan belum memiliki ikon kota. Belum adanya ikon kota ini lebih terkait dengan pluralitas masyarakat di wilayah ini,” ujarnya.

Dia menilai sangat apresiasi dan menyambut gembira atas digelarnyua seminar curah pendapat identifikasi ikon Kota Medan ini menuju Kota Metropolitan. Dia berharap dengan seminar yang digelar High Level Policy Forum (HLPF), Medan City Metropolitan (MCM) dan Disbudpar Kota Medan bekerjasama dengan PT Jamsostek itu dapat menemukan ikon Kota Medan yang selama ini tidak ada.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap diwakili oleh Kepala Bappeda Kota Medan Zulkarnain menyambut baik digelarnya acara sumbang saran itu. Zul menilai perlu dipikirkan bersama mengenai ikon Kota Medan yang sampai saat ini masih belum ada.”Apresiasi yang besar disampaikan Walikota Medan dengan digelarnya kegiatan ini. Perlu bersama-sama memikirkan ikon Kota Medan kita tercinta ini. Ikon tersebut dapat mencerminkan kota dan masyarakatnya secara umum. Selain itu, dalam kesempatan ini juga saya memperkenalkan motto Kota Medan yang baru yakni Medan Metropolitan, Medanku Medan Medan Mantap! ,” jelas Zul membacakan sambutan Wali Kota yang diikuti peserta lain saat mencetuskan motto Kota Medan.

Sementara itu, hadir sebagai narasumber antara lain Ketua Dewan Kota/Pemerintahan Afiffudin Lubis, Antropolog Dr Fikarwin, Sejarahwan Dr Budi Agustono, Ekonom Prof Zulkarnain Lubis PHD, Dr Bisara Tobing MPH. Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Kota Afiffuddin Lubis menegaskan, bahwa Istana Maimun sangat cocok dijadikan ikon Kota Medan.

“Dengan nilai historis dan sejarahnya, kalau menurut saya Istana Maimun yang paling cocok dijadikan ikon Kota Medan,” saran Afiffudin Lubis. (adl)

MEDAN- Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut terus berbenah diri menjadi besar, maju dan moderen menuju Kota Metropolitan. Infrastruktur moderen menopang Kota Medan untuk menjadi kota besar Megapolitan. Namun, ikon Kota Medan sebagai kota besar sama sekali tidak dimiliki yang dapat mencerminkan sebuah kota.

“Perkembangan kota Medan tidak dapat semata-mata memprioritaskan hanya pada infrastruktur fisik saja namun harus memperhatikan infrastruktur sosial lain termasuk budaya agar mengantarkan kota ini menjadi Kota Metropolitan. Dalam infrastruktur budaya salah satu ciri penting kota adalah penanda atau ikon kota yang menarik secara kuat perhatian visual masyarakat dan menjadi cerminan kota,” kata Ketua DPRD Medan H Amiruddin dalam sambutannya sekaligus membuka Acara Seminar Brainstorming Identifikasi Ikon Kota Medan di Hotel Garuda Plaza, kemarin (24/12).

Dikatakannya, secara umum yang dianggap sebagai penanda, lambang atau ikon kota adalah bersifat suci, agung dan memiliki makna mendalam dalam kehidupan bersama. Penanda, lambang atau ikon itu merupakan bagian integral dan inheren dari sebuah kota karena akan dapat menolong publik untuk mengenal kota secara utuh, sehingga keberadaan kota akan lebih mudah diingat dan dikenang publik.

“Kota Paris terkenal dengan ikon Menara Eiffel-nya, Amerika terkenal dengan Patung Liberty-nya dan Jakarta terkenal dengan Tugu Monas-nya. Jika di negara atau daerah lain terdapat ikon, simbol atau lambang kota, meski menjadi salah satu kota terbesar sampai sekarang ini Medan belum memiliki ikon kota. Belum adanya ikon kota ini lebih terkait dengan pluralitas masyarakat di wilayah ini,” ujarnya.

Dia menilai sangat apresiasi dan menyambut gembira atas digelarnyua seminar curah pendapat identifikasi ikon Kota Medan ini menuju Kota Metropolitan. Dia berharap dengan seminar yang digelar High Level Policy Forum (HLPF), Medan City Metropolitan (MCM) dan Disbudpar Kota Medan bekerjasama dengan PT Jamsostek itu dapat menemukan ikon Kota Medan yang selama ini tidak ada.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap diwakili oleh Kepala Bappeda Kota Medan Zulkarnain menyambut baik digelarnya acara sumbang saran itu. Zul menilai perlu dipikirkan bersama mengenai ikon Kota Medan yang sampai saat ini masih belum ada.”Apresiasi yang besar disampaikan Walikota Medan dengan digelarnya kegiatan ini. Perlu bersama-sama memikirkan ikon Kota Medan kita tercinta ini. Ikon tersebut dapat mencerminkan kota dan masyarakatnya secara umum. Selain itu, dalam kesempatan ini juga saya memperkenalkan motto Kota Medan yang baru yakni Medan Metropolitan, Medanku Medan Medan Mantap! ,” jelas Zul membacakan sambutan Wali Kota yang diikuti peserta lain saat mencetuskan motto Kota Medan.

Sementara itu, hadir sebagai narasumber antara lain Ketua Dewan Kota/Pemerintahan Afiffudin Lubis, Antropolog Dr Fikarwin, Sejarahwan Dr Budi Agustono, Ekonom Prof Zulkarnain Lubis PHD, Dr Bisara Tobing MPH. Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Kota Afiffuddin Lubis menegaskan, bahwa Istana Maimun sangat cocok dijadikan ikon Kota Medan.

“Dengan nilai historis dan sejarahnya, kalau menurut saya Istana Maimun yang paling cocok dijadikan ikon Kota Medan,” saran Afiffudin Lubis. (adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/