30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menteri Kominfo Buka Pekan Informasi Nasional 2013

Tifatul sembiring
Tifatul sembiring

Bangsa Indonesia saat ini memiliki tiga penyakit yang sukar dihilangkan. Yakni, kurang pandai bersyukur, hobi menghujat, dan suka mencari kesalahan serta gemar mengeluarkan kalimat yang tidak baik.
Hal ini terbukti dalam pemberitaan sejumlah media massa dan media sosial.

Moral bangsa ini sudah mengarah kepada kerusakan. Bangsa Indonesia yang terkenal santun dengan budaya ketimurannya hampir tidak terlihat. Bangsa ini kurang bersyukur, gemar menghujat, dan sering mencari kesalahan orang lain,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia Tifatul Sembiring, saat membuka Pekan Informasi Nasional (PIN) 2013 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (25/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan alat musik Gordang Sambilan, diiringi pelepasan balon yang diikuti pengguntingan pita, tanda dibukannya stand pameran yang akan berlangsung 24-28 Mei.

Lebih lanjut, Menkominfo mengatakan, media memiliki peran penting dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Namun media juga dapat memecah-belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia menilai saat ini banyak media yang dimanfaatkan oknum tertentu untuk memecah belah NKRI. Tetapi tidak satupun di antaranya yang mencoba mengehentikannya. “Apakah harus menunggu hancur dulu negara ini baru kita sadar akan pentingnya persatuan?” katanya mengingatkan.

Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen yang harus bersatu dalam kera-gaman serta membangun silaturrahmi agar bangsa lain tidak mudah memecah belah NKRI. Tifatul juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar dalam penyampaian aspirasi kepada peme-rintah, selalu menggunakan aturan yang ada. Pasalnya penyampaian aspirasi melalui orasi dan dialog yang dilakukan selama ini, cenderung disalah artikan. Akibatnya demokrasi terpimpin yang dimaksud sering keluar dari koridor .

Untuk itulah Tiffatul juga berharap kepada masyarakat Indonesia, agar demokrasi yang sudah berjalan ja-ngan menjadi liberalisasi. Sebab, negara ini punya batasan dalam ucapan dan tindakan dengan selalu me-ngacu kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi dalam sambutan selamat datangnya mengatakan, seluruh warga sangat bangga karena Kota Medan kembali dipercaya menjadi tuan rumah salah satu even besar berskala Nasional ini. Hal ini tidak terlepas karena Medan sebagai salah satu kota tujuan MICE di Indonesia.

“Di samping itu Medan sering disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Sebab kota ini merupakan kota multikultural, multietnis dengan harmonisasi sosial budaya yang sejuk, nyaman, aman dan terbuka kepada para pendatang. Ditambah lagi Kota Medan selama ini sa-ngat aman dan kondusif,” kata Eldin.

Terkait dengan pene-rapan teknologi informasi dan komunikasi, Eldin mengungkapkan Kota Medan telah melakukannya. Sebab, teknologi informasi dan komunikasi kini telah menjadi salah satu kebutuhan mendasar dalam berbagai dimensi kehidupan baik soial masyarakat, bisnis, pemerintahan, maupun lainnya.

Namun, kata Eldin, teknologi harus dapat dioptimalkan sehingga menjadi sesuatu yang memberikan nilai dan manfaat yang besar. Dengan peng-optimalan yang dilakukan, Kota Me-dan telah mendapat apresiasi yang cukup baik dari Menteri Kominfo Republik Indonesia dalam bentuk penghargaan ICT Puta tahun 2011 serta ICT Pura dan USO Award tahun 2012.

Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST menilai, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat berperan pen-ting bagi kehidupan manusia sekarang ini. Dengan TIK dapat mendistribusikan informasi secara cepat dari satu tempat ke tempat lainnya yang berjauhan.
Usai memberikan kata sambutan, Menteri Kominfo didampingi Gubsu, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan serta Dirjen Komunikasi dan Informatika memukul Gordang Sambilan sebagai tanda dibukanya PIN 2013 di-sertai dengan pelepasan balon.

Setelah itu Tifatul melakukan teleconfrence dari Lapangan Merdeka dengan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita tanda dibuka-nya stand pameran PIN tahun 2013. Saat pemoto-ngan pita berlangsung, Tifatul didampingi Gatot dan Eldin yang diteruskan dengan peninjauan sejumlah stand.

Sebelum membuka PIN, Menteri Kominfo didam-pingi Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, Dirjen Irfomasi dan Komunikasi (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Freddy H Tulung, Konjen Malaysia untuk Medan Noor Azhar Hajis, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis MM, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sumatera Utara dan Kota Medan melepas kirab budaya. (mag-7)

 

Tifatul sembiring
Tifatul sembiring

Bangsa Indonesia saat ini memiliki tiga penyakit yang sukar dihilangkan. Yakni, kurang pandai bersyukur, hobi menghujat, dan suka mencari kesalahan serta gemar mengeluarkan kalimat yang tidak baik.
Hal ini terbukti dalam pemberitaan sejumlah media massa dan media sosial.

Moral bangsa ini sudah mengarah kepada kerusakan. Bangsa Indonesia yang terkenal santun dengan budaya ketimurannya hampir tidak terlihat. Bangsa ini kurang bersyukur, gemar menghujat, dan sering mencari kesalahan orang lain,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia Tifatul Sembiring, saat membuka Pekan Informasi Nasional (PIN) 2013 di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (25/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan alat musik Gordang Sambilan, diiringi pelepasan balon yang diikuti pengguntingan pita, tanda dibukannya stand pameran yang akan berlangsung 24-28 Mei.

Lebih lanjut, Menkominfo mengatakan, media memiliki peran penting dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Namun media juga dapat memecah-belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia menilai saat ini banyak media yang dimanfaatkan oknum tertentu untuk memecah belah NKRI. Tetapi tidak satupun di antaranya yang mencoba mengehentikannya. “Apakah harus menunggu hancur dulu negara ini baru kita sadar akan pentingnya persatuan?” katanya mengingatkan.

Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen yang harus bersatu dalam kera-gaman serta membangun silaturrahmi agar bangsa lain tidak mudah memecah belah NKRI. Tifatul juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar dalam penyampaian aspirasi kepada peme-rintah, selalu menggunakan aturan yang ada. Pasalnya penyampaian aspirasi melalui orasi dan dialog yang dilakukan selama ini, cenderung disalah artikan. Akibatnya demokrasi terpimpin yang dimaksud sering keluar dari koridor .

Untuk itulah Tiffatul juga berharap kepada masyarakat Indonesia, agar demokrasi yang sudah berjalan ja-ngan menjadi liberalisasi. Sebab, negara ini punya batasan dalam ucapan dan tindakan dengan selalu me-ngacu kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi dalam sambutan selamat datangnya mengatakan, seluruh warga sangat bangga karena Kota Medan kembali dipercaya menjadi tuan rumah salah satu even besar berskala Nasional ini. Hal ini tidak terlepas karena Medan sebagai salah satu kota tujuan MICE di Indonesia.

“Di samping itu Medan sering disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Sebab kota ini merupakan kota multikultural, multietnis dengan harmonisasi sosial budaya yang sejuk, nyaman, aman dan terbuka kepada para pendatang. Ditambah lagi Kota Medan selama ini sa-ngat aman dan kondusif,” kata Eldin.

Terkait dengan pene-rapan teknologi informasi dan komunikasi, Eldin mengungkapkan Kota Medan telah melakukannya. Sebab, teknologi informasi dan komunikasi kini telah menjadi salah satu kebutuhan mendasar dalam berbagai dimensi kehidupan baik soial masyarakat, bisnis, pemerintahan, maupun lainnya.

Namun, kata Eldin, teknologi harus dapat dioptimalkan sehingga menjadi sesuatu yang memberikan nilai dan manfaat yang besar. Dengan peng-optimalan yang dilakukan, Kota Me-dan telah mendapat apresiasi yang cukup baik dari Menteri Kominfo Republik Indonesia dalam bentuk penghargaan ICT Puta tahun 2011 serta ICT Pura dan USO Award tahun 2012.

Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST menilai, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat berperan pen-ting bagi kehidupan manusia sekarang ini. Dengan TIK dapat mendistribusikan informasi secara cepat dari satu tempat ke tempat lainnya yang berjauhan.
Usai memberikan kata sambutan, Menteri Kominfo didampingi Gubsu, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan serta Dirjen Komunikasi dan Informatika memukul Gordang Sambilan sebagai tanda dibukanya PIN 2013 di-sertai dengan pelepasan balon.

Setelah itu Tifatul melakukan teleconfrence dari Lapangan Merdeka dengan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita tanda dibuka-nya stand pameran PIN tahun 2013. Saat pemoto-ngan pita berlangsung, Tifatul didampingi Gatot dan Eldin yang diteruskan dengan peninjauan sejumlah stand.

Sebelum membuka PIN, Menteri Kominfo didam-pingi Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, Dirjen Irfomasi dan Komunikasi (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Freddy H Tulung, Konjen Malaysia untuk Medan Noor Azhar Hajis, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis MM, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sumatera Utara dan Kota Medan melepas kirab budaya. (mag-7)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/