32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Meriahkan Pekan Informasi Nasional 2013

peserta juara 1
peserta juara 1

FESTIVAL pantun pembangunan ini dilaksanakan memeriahkan rangkaian Pekan Informasi Nasional (PIN) 2013 dan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-105.
Dalam perlombaan sehari yang diikuti 25 tim, tampil sebagai juara I Deli Company (Medan), juara II Serumpun (Deliserdang), juara IIILemang Batok (Tebingtinggi), juara harapan I Cermin Teater (Serdangbedagai), Kerang Daguk (Tanjungbalai) dan Makcik Pakcik (Langkat).

Gubsu diwakili Asisten IV Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu H Hasban Ritonga SH memberi apresiasi terhadap even strategis untuk melestarikan seni  budaya daerah.
‘’Karena itu, saya terus mendukung segala peran serta dari kita semua untuk kembali mengembangkan seni budaya tradisi yang ada, khususnya di Sumut untuk lebih maju dan dikenal,’’ kata Gubsu.

Ia menyadari pantun kini terasa jauh ketika budaya popular makin menjadi primadona dalam industri hiburan.
Disebutkan Gubsu, pantun memiliki fungsi strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Diantaranya sebagai alat pendidikan masyarakat, pemelihara bahasa dan melestarikan budaya santun.

Selain itu, lanjutnya, pantun berperan sebagai media pembangunan dan media komunikasi maupun informasi pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat.

‘’Apa guna orang bertenun? Untuk membuat pakaian adat. Apa guna  orang berpantun? Untuk memberi petuah amanat,’’ kata Gubsu sambil berpantun.
Gubsu mengemukakan, banyak hal yang menyebabkan fungsi dan peran pantun dalam masyarakat merosot. ‘’Antara lain karena kalah beraing dengan berbagai  jenis hiburan modern dan informasi lain,’’ terangnya.

Petinggi Pemprovsu ini berpesan agar Pemkab maupun Pemko di Sumut terus melakukan inovasi dan terobosan agar pantun mampu bangkit dan merebut hati publik.

‘’Kemas sedemikian rupa sehingga sesuai dengan selera publik pada zamannya dan mampu merebut pasar tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya kearifan lokal,’’  ucapnya.

Berkaitan dengan Harkitnas 2013, Gubsu mengajak semua pihak intropeksi agar momentum Harkitnas ke-105 menjadi ajang kebangkitan bangsa Indonesia dalam  melestarikan seni budaya.

Sedangkan Kepala Dinas Kominfo Sumut diwakili Kepala Bidang Sarana Komunikasi Diseminasi Informasi (SKDI) Hj Rosmidar S Ag MPd melaporkan festival pantun pembangunan merupakan bagian dari pelaksanaan PIN 2013 untuk menggali bentuk-bentuk budaya sebagai sarana komunikasi dan informasi dinamika pembangunan.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberdayakan masyarakat, sebagai wadah kreativitas masyarakat khususnya generasi muda dan pelajar untuk berpartisipasi dalam pembangunan. ‘’Acara ini mengangkat tema melalui pantun kita tingkatkan  peranserta masyarakat dalam mengoptimalkan komunikasi dan informasi pembangunan Sumut,’’ katanya. (*)

peserta juara 1
peserta juara 1

FESTIVAL pantun pembangunan ini dilaksanakan memeriahkan rangkaian Pekan Informasi Nasional (PIN) 2013 dan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-105.
Dalam perlombaan sehari yang diikuti 25 tim, tampil sebagai juara I Deli Company (Medan), juara II Serumpun (Deliserdang), juara IIILemang Batok (Tebingtinggi), juara harapan I Cermin Teater (Serdangbedagai), Kerang Daguk (Tanjungbalai) dan Makcik Pakcik (Langkat).

Gubsu diwakili Asisten IV Administrasi Umum dan Aset Setdaprovsu H Hasban Ritonga SH memberi apresiasi terhadap even strategis untuk melestarikan seni  budaya daerah.
‘’Karena itu, saya terus mendukung segala peran serta dari kita semua untuk kembali mengembangkan seni budaya tradisi yang ada, khususnya di Sumut untuk lebih maju dan dikenal,’’ kata Gubsu.

Ia menyadari pantun kini terasa jauh ketika budaya popular makin menjadi primadona dalam industri hiburan.
Disebutkan Gubsu, pantun memiliki fungsi strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Diantaranya sebagai alat pendidikan masyarakat, pemelihara bahasa dan melestarikan budaya santun.

Selain itu, lanjutnya, pantun berperan sebagai media pembangunan dan media komunikasi maupun informasi pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat.

‘’Apa guna orang bertenun? Untuk membuat pakaian adat. Apa guna  orang berpantun? Untuk memberi petuah amanat,’’ kata Gubsu sambil berpantun.
Gubsu mengemukakan, banyak hal yang menyebabkan fungsi dan peran pantun dalam masyarakat merosot. ‘’Antara lain karena kalah beraing dengan berbagai  jenis hiburan modern dan informasi lain,’’ terangnya.

Petinggi Pemprovsu ini berpesan agar Pemkab maupun Pemko di Sumut terus melakukan inovasi dan terobosan agar pantun mampu bangkit dan merebut hati publik.

‘’Kemas sedemikian rupa sehingga sesuai dengan selera publik pada zamannya dan mampu merebut pasar tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya kearifan lokal,’’  ucapnya.

Berkaitan dengan Harkitnas 2013, Gubsu mengajak semua pihak intropeksi agar momentum Harkitnas ke-105 menjadi ajang kebangkitan bangsa Indonesia dalam  melestarikan seni budaya.

Sedangkan Kepala Dinas Kominfo Sumut diwakili Kepala Bidang Sarana Komunikasi Diseminasi Informasi (SKDI) Hj Rosmidar S Ag MPd melaporkan festival pantun pembangunan merupakan bagian dari pelaksanaan PIN 2013 untuk menggali bentuk-bentuk budaya sebagai sarana komunikasi dan informasi dinamika pembangunan.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberdayakan masyarakat, sebagai wadah kreativitas masyarakat khususnya generasi muda dan pelajar untuk berpartisipasi dalam pembangunan. ‘’Acara ini mengangkat tema melalui pantun kita tingkatkan  peranserta masyarakat dalam mengoptimalkan komunikasi dan informasi pembangunan Sumut,’’ katanya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/