25 C
Medan
Wednesday, October 16, 2024
spot_img

SPAN Medan Jalin Kerjasama dengan Industri Penerbangan di Malaysia

SMK Penerbangan Angkasa Nasional (SPAN) Medan merupakan satu-satunya sekolah penerbangan di Kota Medan yang fokus dalam mendidik para taruna dan taruni untuk berdisiplin, cerdas, dan siap kerja.

Dalam studi banding yang dilakukan SPAN Medan beberapa waktu lalu ke industri perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara yang ada di Malaysia, terjalin kerjasama dengan industri penerbangan di negara jiran tersebut agar taruna dan taruni SPAN Medan mendapat kesempatan job training yang tentunya jika mereka mampu dan benar-benar meningkatkan diri sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku antara kedua negara.

“Beberapa waktu lalu, taruna dan taruni mengadakan studi banding ke industri perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara yang ada di Malaysia di antaranya PT Airod Sdn.Bhd di Subang Selangor, PT AirAsia Bhd, PT Malaysia Airlines System (MAS) serta kunjungan ke KBRI di Kuala Lumpur. Ini sangat bermanfaat dan memberikan wawasan luas kepada para peserta seperti yang diharapkan Komandan Lanud Medan Kolonel Pnb A. Rasyid Jauhari dan Kepala Dinas Pendidikan Medan Rajab Lubis saat pelepasan peserta di Polonia,” kata Ketua Yayasan SPAN Medan, Drs H Lamizar Yoena, SH MH, Jumat (27/4).

Kunjungan itu juga mendapat sambutan hangat dari Atase Pendidikan KBRI di Kuala Lumpur Prof Rusdi MA, PhD serta Atase Pertahanan Penerbangan Kolonel Fajar Satrio. “Para peserta studi banding mendapatkan pengetahuan nyata di lapangan yang jarang ditemui di sekolah. Mereka melihat dari dekat bagaimana para teknisi melakukan perbaikan serta pemeliharaan pesawat udara. Kita harap itu bisa menjadi perbandingan antara teori yang dipelajari di sekolah dengan di lapangan. Dari kunjungan itu, peserta khususnya taruna dan taruni diwajibkan membuat laporan setelah kembali ke tanah air,” sambungnya.

Diterangkannya, lapisan masyarakat harusnya memahami pengetahuan penerbangan kedirgantaraan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi yang memacu pertumbuhan penggunaan pesawat udara. Pihaknya berharap pemerintah memberi perhatian lebih serius terhadap SPAN Medan untuk mewujudkan motto SMK itu bisa dan sesuai dengan program Dinas Pendidikan bahwa sekolah kejuruan harus imbang 70 persen dan 30 persen dari SMA.
SPAN Medan juga telah menjalin kerjasama dengan Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat di Semarang, PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Sekadron Teknik 21 Sena Puspenerbangan Pondok Cabe Jakarta, PT Aero Nusantara Indonesia (ANI) di Tangerang, Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan Garuda Maintenance Facility (GMF) Jakarta.

Sementara, Sekretaris Pelaksana SPAN Medan, Komariah ,SPsi menambahkan setiap tahunnya para lulusan SPAN Medan dapat diterima menjadi tenaga kerja yang siap dimanfaatkan oleh berbagai institusi penerbangan. Dengan begitu, SPAN Medan juga mendukung program pemerintah di bidang pendidikan nasional khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahwa tamatan sekolah SMK diharapkan mampu menjadi tenaga kerja yang siap bekerja.

“Sudah banyak lulusan SPAN Medan yang direkrut untuk bekerja di perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia. Ini menunjukkan lulusan SPAN Medan mampu bersaing dan ditempah untuk siap kerja,” urainya. (*)

SMK Penerbangan Angkasa Nasional (SPAN) Medan merupakan satu-satunya sekolah penerbangan di Kota Medan yang fokus dalam mendidik para taruna dan taruni untuk berdisiplin, cerdas, dan siap kerja.

Dalam studi banding yang dilakukan SPAN Medan beberapa waktu lalu ke industri perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara yang ada di Malaysia, terjalin kerjasama dengan industri penerbangan di negara jiran tersebut agar taruna dan taruni SPAN Medan mendapat kesempatan job training yang tentunya jika mereka mampu dan benar-benar meningkatkan diri sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku antara kedua negara.

“Beberapa waktu lalu, taruna dan taruni mengadakan studi banding ke industri perbaikan dan pemeliharaan pesawat udara yang ada di Malaysia di antaranya PT Airod Sdn.Bhd di Subang Selangor, PT AirAsia Bhd, PT Malaysia Airlines System (MAS) serta kunjungan ke KBRI di Kuala Lumpur. Ini sangat bermanfaat dan memberikan wawasan luas kepada para peserta seperti yang diharapkan Komandan Lanud Medan Kolonel Pnb A. Rasyid Jauhari dan Kepala Dinas Pendidikan Medan Rajab Lubis saat pelepasan peserta di Polonia,” kata Ketua Yayasan SPAN Medan, Drs H Lamizar Yoena, SH MH, Jumat (27/4).

Kunjungan itu juga mendapat sambutan hangat dari Atase Pendidikan KBRI di Kuala Lumpur Prof Rusdi MA, PhD serta Atase Pertahanan Penerbangan Kolonel Fajar Satrio. “Para peserta studi banding mendapatkan pengetahuan nyata di lapangan yang jarang ditemui di sekolah. Mereka melihat dari dekat bagaimana para teknisi melakukan perbaikan serta pemeliharaan pesawat udara. Kita harap itu bisa menjadi perbandingan antara teori yang dipelajari di sekolah dengan di lapangan. Dari kunjungan itu, peserta khususnya taruna dan taruni diwajibkan membuat laporan setelah kembali ke tanah air,” sambungnya.

Diterangkannya, lapisan masyarakat harusnya memahami pengetahuan penerbangan kedirgantaraan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi yang memacu pertumbuhan penggunaan pesawat udara. Pihaknya berharap pemerintah memberi perhatian lebih serius terhadap SPAN Medan untuk mewujudkan motto SMK itu bisa dan sesuai dengan program Dinas Pendidikan bahwa sekolah kejuruan harus imbang 70 persen dan 30 persen dari SMA.
SPAN Medan juga telah menjalin kerjasama dengan Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat di Semarang, PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Sekadron Teknik 21 Sena Puspenerbangan Pondok Cabe Jakarta, PT Aero Nusantara Indonesia (ANI) di Tangerang, Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan Garuda Maintenance Facility (GMF) Jakarta.

Sementara, Sekretaris Pelaksana SPAN Medan, Komariah ,SPsi menambahkan setiap tahunnya para lulusan SPAN Medan dapat diterima menjadi tenaga kerja yang siap dimanfaatkan oleh berbagai institusi penerbangan. Dengan begitu, SPAN Medan juga mendukung program pemerintah di bidang pendidikan nasional khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahwa tamatan sekolah SMK diharapkan mampu menjadi tenaga kerja yang siap bekerja.

“Sudah banyak lulusan SPAN Medan yang direkrut untuk bekerja di perusahaan penerbangan yang ada di Indonesia. Ini menunjukkan lulusan SPAN Medan mampu bersaing dan ditempah untuk siap kerja,” urainya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/