Memaknai Tahun Baru Hijrah
MEDAN-Anggota DPD RI DR H Rahmat Shah menekankan pentingnya arti Hijrah bagi peradaban manusia. Dalam situasi dan kondisi tertentu, Hijrah menjadi sebuah keniscayaan. Hijrah dari sisi buruk menuju sisi yang lebih baik. Hijrah dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang serta hijrah dari keterpurukan menuju ketinggian moral dan akhlak. Oleh karenanya, momentum Tahun Baru Islam merupakan hal yang memiliki arti dan nilai penting bagi umat untuk membentuk kesemangatan baru dalam menapaki hari-hari yang akan datang.
Hal ini disampaikan Rahmat kepada media, melalui Staff Ahli DPD RI Bechta Perkasa Asky, MA dalam rangka menyambut datangnya Muharram sebagai bulan pertama tahun 1433 H yang jatuh bertepatan pada hari Minggu, 27 November 2011. Dalam sejarah, penandaan awal tahun baru Hijriah dikaitkan dengan peristiwa hijrah (berpindahnya) Rasulullah SAW dari kota Mekkah ke kota Madinah lebih dari 1400 tahun yang lalu. Menurut Rahmat, hijrah bermakna kesinambungan sebuah perjuangan. Dalam konteks perjuangan membela kebenaran dan menegakkan keadilan, tidak ada kata berhenti dan menyerah. Yang dapat dibenarkan, adalah berpindah sementara untuk mempersiapkan sebuah kekuatan baru yang diperlukan untuk meneruskan perjuangan.
Selain itu, lanjutnya, hijrah juga dapat dimaknai sebagai sebuah jalan untuk menuju suatu tujuan. “Bila kita sekarang ini berada dalam kondisi yang kurang beruntung maka hendaklah kita berani dan teguh untuk berhijrah, mengambil jalan untuk berpindah dari kondisi kita yang buruk sekarang ini menuju kondisi yang lebih baik tentunya,” tuturnya.
Rahmat meyakini bahwa saat ini bangsa ini perlu berhijrah dari keburukan moral yang melekat di diri anak bangsa menuju moral dan perilaku yang mulia. Berani dan selalu berbuat kebaikan sekecil apapun, kepada siapapun dan dimanapun berada.
“Bangsa ini hendaknya bertekad kuat untuk berhijrah dari ketidakpedulian kepada kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Hendaknya kita senantiasa berbuat kebaikan dan kebenaran sekecil apapun tapi perbuatan itu ada dan nyata untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai keadilan,” kata Rahmat Shah.
Rahmat yang dalam beberapa kesempatan senantiasa diminta tanggapannya mengenai akar dari segala permasalahan yang ada di tengah-tengah bangsa ini menegaskan, bahwa moral adalah sesuatu yang harus diperbaiki dan dibenahi. Moral merupakan pangkal dari banyak permasalahan yang membelit negara Indonesia.
“Karena, begitu banyak kata-kata yang baik, ucapan-ucapan yang bagus, tulisan, saran, solusi dan janji serta rencana-rencana yang sangat baik dan bagus dari berbagai pihak. Tanpa ada tindakan nyata yang sebenarnya, semua akan sia-sia dan tak bermakna. Dan tanpa moral dari pelaksananya, maka semua itu akan menjadi sebuah kegagalan dan kemunduran,” bilang Rahmat Shah.
Karenanya, Rahmat berharap semangat tahun baru hijriah 1433 H dapat memompakan semangat optimisme baru kepada masyarakat untuk menatap masa depan yang lebih baik dan bermakna. “ Mari kita meningkatkan kebersamaan, menjaga hubungan, memelihara komunikasi dan saling berbagi informasi yang baik serta menghindarkan diri dari kesalahan-kesalahan masa lalu,” pungkas Rahmat (*/ila)