30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Globalisasi Menawarkan Peluang

MEDAN-Anggota DPD RI, DR H Rahmat Shah mengingatkan kalangan mahasiswa untuk tidak menolak globalisasi secara mutlak.  Walau diakui, globalisasi selalu hadir dengan dua sisi, positif dan negatif. Kedua sisi ini terjadi pada segenap aspek kehidupan, sisi sosial, ekonomi, budaya, pertahanan, keamanan dan lainnya.

Hal tersebut dinyatakan Rahmat saat menjadi pembicara pada seminar mengenai dampak globalisasi terhadap nasionalisme yang diselenggarakaan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU, berlangsung di Gedung Pertemuan Fakultas Ekonomi Universtas Sumatera Utara, Rabu, (27/04).

Lebih jauh Rahmat mengungkapkan bahwa globalisasi jelas membawa pengaruh kepada nasionalisme. Selain itu fenomena globalisasi akan mampu membuka cakrawala masyarakat secara global sehingga apa yang di luar negeri dianggap baik, memberi aspirasi kepada masyarakat untuk diterapkan di negara Indonesia. “Permasalahannya, apakah semua  yang dilihat baik tersebut, baik dan cocok untuk diterapkan di negara kita ini,” ujarnya.

Menurut Rahmat, dengan demikian, globalisasi selalu menawarkan peluang dan tantangan. Rahmat mencontohkan, dengan globalisasi, akan terbuka pasar internasional, pasar bebas, dan akan membuka peluang bagi bursa tenaga kerja serta peluang devisa.

“Namun di sisi lain, Indonesia juga akan diserbu dengan arus komoditas dengan harga yang cukup murah sehingga dapat mematikan sentra-sentra produksi di negara ini,” tambahnya.

Dalam kaitan ini Rahmat menguraikan beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan oleh generasi muda, khususnya, kalangan mahasiwa. Langkah-langkah tersebut yakni penguatan wawasan nusantara yang dilakukan dengan penjelajahan negeri dan mempelajari segenap aspeknya.

Selanjutnya adalah memperkuat budaya, yakni dengan mempertahankan kebiasaaan ramah tamah, gotong-royong dan saling tolong menolong. Hal berikutnya adalah pengamalan agama dengan usaha menjaga toleransi dan kedamaian.Lalu penegakan supremasi hukum yang diwujudkan dengan sikap berani dan terakhir adalah bersikap kritis terhadap pengaruh globalisasi. (*/ila)

MEDAN-Anggota DPD RI, DR H Rahmat Shah mengingatkan kalangan mahasiswa untuk tidak menolak globalisasi secara mutlak.  Walau diakui, globalisasi selalu hadir dengan dua sisi, positif dan negatif. Kedua sisi ini terjadi pada segenap aspek kehidupan, sisi sosial, ekonomi, budaya, pertahanan, keamanan dan lainnya.

Hal tersebut dinyatakan Rahmat saat menjadi pembicara pada seminar mengenai dampak globalisasi terhadap nasionalisme yang diselenggarakaan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU, berlangsung di Gedung Pertemuan Fakultas Ekonomi Universtas Sumatera Utara, Rabu, (27/04).

Lebih jauh Rahmat mengungkapkan bahwa globalisasi jelas membawa pengaruh kepada nasionalisme. Selain itu fenomena globalisasi akan mampu membuka cakrawala masyarakat secara global sehingga apa yang di luar negeri dianggap baik, memberi aspirasi kepada masyarakat untuk diterapkan di negara Indonesia. “Permasalahannya, apakah semua  yang dilihat baik tersebut, baik dan cocok untuk diterapkan di negara kita ini,” ujarnya.

Menurut Rahmat, dengan demikian, globalisasi selalu menawarkan peluang dan tantangan. Rahmat mencontohkan, dengan globalisasi, akan terbuka pasar internasional, pasar bebas, dan akan membuka peluang bagi bursa tenaga kerja serta peluang devisa.

“Namun di sisi lain, Indonesia juga akan diserbu dengan arus komoditas dengan harga yang cukup murah sehingga dapat mematikan sentra-sentra produksi di negara ini,” tambahnya.

Dalam kaitan ini Rahmat menguraikan beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan oleh generasi muda, khususnya, kalangan mahasiwa. Langkah-langkah tersebut yakni penguatan wawasan nusantara yang dilakukan dengan penjelajahan negeri dan mempelajari segenap aspeknya.

Selanjutnya adalah memperkuat budaya, yakni dengan mempertahankan kebiasaaan ramah tamah, gotong-royong dan saling tolong menolong. Hal berikutnya adalah pengamalan agama dengan usaha menjaga toleransi dan kedamaian.Lalu penegakan supremasi hukum yang diwujudkan dengan sikap berani dan terakhir adalah bersikap kritis terhadap pengaruh globalisasi. (*/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/