25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sampai Jumpa Medan

Monang Situmorang SH,MSi, menjabat sebagai Kapolresta Medan sejak 26 Januari 2012 silam. Kini, Perwira melati tiga di pundak itu, bakal pindah tugas meninggalkan kota terbesar ke 3 di Indonesia ini.

Monang Situmorang SH,MSi
Monang Situmorang SH,MSi

Seperti apa pengalaman Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang dalam menjaga kondusifitas Kota Medan selama bertugas di Medan? Berikut pernyataan Monang Situmorang saat diwawancarai wartawan Sumut Pos Parlindungan Harahap, kemarin (8/6).

Selama bertugas di Kota Medan, apa yang Anda rasakan?

Orang Medan berwatak keras dan pantang menyerah. Selalu bertahan dengan hal yang dianggapnya benar. Tidak saya pungkiri juga, terkadang watak itu muncul pada diri saya, karena saya juga memang putra asli Sumatera Utara. Namun, budaya saling menghargai dan menjaga silaturahmi, juga menjadi kelebihan bagi orang Medan, sehingga menjadi inspirasi yang sangat berharga bagi saya.

Secara pribadi maupun pekerjaan, pengalaman apa yang paling berkesan bagi Anda selama bertugas di Medan ?

Sejak saya menjabat sebagai Kapolresta Medan, saya akui sungguh banyak cobaan dan rintangan yang saya hadapi. Tidak tanggung, mulai dari kasus kejahatan yang besar hingga isu sara, pernah terjadi. Namun, saya bersyukur semua itu bisa saya lalui dengan baik.

Strategi apa yang Anda terapkan dalam memimpin sehingga situasi Kota Medan tetapkondusif ?

Belajar dari pengalaman, saya memulai pekerjaan dengan mengenali pekerjaan itu. Setelah saya sadar kalau orang Medan masih menjunjung silaturahmi dan saling menghargai, maka saya masuk melalui jalur pendekatan dan komunikasi yang baik serta terjaga, merupakan modal besar dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.

Mengapa Anda jarang muncul di media masa, apa  ada hubungannya dengan basic Anda ?

Pada dasarnya, tampil di media massa menjadi pilihan yang baik bagi saya selaku pemimpin. Namun, semua itu bukan karena saya orang Intel makanya saya jarang tampil. Begitu juga dengan strategi menjaga kondusifitas Kota Medan.

Kesibukan, serta jadwal yang padat, merupakan salah satu kendala saya untuk tampil di media masa. Oleh karena itu, saya wewenang penuh diserahkan kepada anak buah saya yang berkompeten.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang begitu besar, bagaimana Anda mengatur waktu ?

Jujur, waktu saya kerap disita oleh pekerjaan. Sekalipun ada waktu senggang, sering membuat saya merasa tidak nyaman dan terasa terganjal, bila ada pekerjaan yang belum terselesaikan. Rasa tanggung jawab atas profesi yang saya cintai ini, terkadang membuat saya malu kalau harus duduk diam di tengah pekerjaan dan tanggung jawaab saya yang belum selesai.

Oleh karena itu, saya sangat bersukur dengan keluarga yang dititipkan Tuhan pada saya. Baik isteri dan kedua anak saya, sangat memahami profesi saya. Mereka tidak pernah mengeluh dan menuntut macam-macam. Bahkan, pengertian mereka itu yang terkadang menyentuh saya sehingga membuat saya mengajak mereka makan di luar bila ada waktu.

Kelulusan Anda di Sekolah Perwira Tinggi tentu memakan waktu dan energi, bagaimana Anda mempersiapkan diri dengan waktu yang sempit?

Untuk belajar, pastinya akan saya sisihkan waktu. Sekalipun itu sempatnya saat di mobil, istirahat sejenak di kantor, atau sebelum tidur. Cara saya belajar tidak sulit, karena bagia saya, membaca merupakan cara paling jitu untuk menambah pengetahuan.

Bacaan yang paling saya sukai, tidak terlepas dengan profesi saya yaitu membaca buku-buku berkaitan dengan hokum. Artinya, dengan apa yang kita baca pada teori itu, akan semakin kuat ketika kita melihat langsung implementasinya saat bekerja. Dengan demikian, profesional kita dalam bekerja akan semakin bertambah.

Apakah menjadi seorang Jendral Polisi, merupakan cita-cita Anda ?

Dari keluarga saya, tidak seorang pun yang menjadi Polisi. Oleh karena itu, sejak duduk di bangku SMP, saya sudah bercita-cita menjadi seorang Polisi. Memang, kalau untuk menjadi seorang Jendral, saya sempat berpikir kalu hal itu terlalu muluk-muluk. Namun, setelah saya jalani hingga akhirnya saya sampai di tingkat ini, menurut saya, tidak salah kalau saya bercita-cita untuk menjadi seorang Jendral Polisi.

Meski demikian, saya tetap kembalikan semuanya pada Allah. Bagi saya, apa yang diberikan Tuhan pada kita, itu merupakan yang terbaik bagi kita. Pastinya, dalam menerima apa yang telah dititipkan Tuhan pada kita, harus tetap berlandaskan motivasi positif.

Sebelum meninggalkan Medan, apa yang ingin Anda sampaikan pada personel Polisi dan masyarakat Kota Medan ?

Dalam kepemimpinan saya, selalu saya tekankan kepada anggota untuk ikhlas dalam bekerja. Hanya dengan keikhlasan, membuat kita dapat menyelesaikan perkerjaan dengan sukses. Namun, profesional kerja juga tidak boleh dikesampingkan sehingg membuat kita lebih berwibawa. Khusus untuk Polisi, waspada dan hati-hati juga harus diingat saat menjalankan tugas.

Kepada masyarakat Medan khususnya, kembali saya imbau untuk dapat bekerjasama dalam memberantas kejahatan. Paling tidak, mulailah dengan menjadi Polisi bagi diri sendiri dengan selalu waspada dan mengantisipasi kejahatan.

Setelah masa tugas Anda berakhir di Mapolresta Medan, kemana Anda akan pindah?

Selaku abdi negara, saya siap untuk ditempatkan di mana saja. Sya juga tidak muluk-muluk dapat jabatan strategiss, dimana saja saya siap ditempatkan. Tapi, namanya orang Medan, pasti ingin kembali ke Medan. Sebelum saya beranjak dari Tanah Deli ini, saya ingin menyampaikan ‘sampai jumpa Medan’. (*)

[table caption=”Biodata” delimiter=”:”]
Nama: Kombes Pol Monang Situmorang SH. MSi
Tempat/tanggal lahir : Tebing Tinggi, 28 Januari 1966
Agama: Islam
Iistri : Farida Muslimin.
Anak : Muhammad Guru Firmansyah
:Nurul Gendis Maharani.
[/table]
[table caption=”Pendidikan
1979 ,SD
1982 ,SMP
1985,SMA

DIKPOL [attr colspan=”2″]
1989,AKABRI
2000 ,SELAPA
2007,SESPIM II

DIKJUR [attr colspan=”2″]
,DASPA BRIMOB
,LANPA PAMMASBAN
[/table]
[table caption=”PANGKAT”]
IPDA ,22 Juli 1989
IPTU , 01 April 1993
AKP ,01 Oktober 1996
KOMPOL ,01 Januari 2001
AKBP ,01 Juli 2005
KOMBES , 01 Juli 2011
[/table]

[table caption=”Riwayat Jabatan”]
19 – 09 – 2009, Pamapta Polres Donggala Polda Sulteng
12 – 01 – 1991, Kasat Sabhara Polres Donggala
14 – 07 – 1992, Kapolsek Damsol Polres Donggala
06 – 09 – 1993, Kasubbag Bin Ops IPP Polwil Sulteng Polda Sulteng
8 – 06 – 1995, Kanit Pammasbang Dit Intel Polda Sulteng
01 – 06 -1999, Kabag Pamasbang Dit Intel Polda Sulteng
10 – 07 -2000, Kasubbag Dastik Bag Bin Ops Puskodal Ops Polda Sumut
10 – 08 -2001, Kasubbagrestik Dit Restik Dit Reskrim Poldasu
21 – 08 -2002, Wakapolres Madina Poldasu
26 – 08 -2003, Kasat Intelkam Poltabes MS
10 – 11-2004, Kapolres Samosir
01 – 08-2005, Kakorsis SPN Sampali Poldasu
09 – 02-2006, Kapolres Serdang Bedagai
14 – 09-2006, Kabag Bin Ops Roops Polda Sumut
13 – 12-2007, Pamen Polda Papua
05 – 06-2008, Kapolres Mappi Polda Papua
13 – 02-2009, Kabid Propam Polda Sulteng
01 – 04-2011, Dir Pamobvit Polda Riau
26 – 01-2012, Kapolresta Medan
[/table]

 

Monang Situmorang SH,MSi, menjabat sebagai Kapolresta Medan sejak 26 Januari 2012 silam. Kini, Perwira melati tiga di pundak itu, bakal pindah tugas meninggalkan kota terbesar ke 3 di Indonesia ini.

Monang Situmorang SH,MSi
Monang Situmorang SH,MSi

Seperti apa pengalaman Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang dalam menjaga kondusifitas Kota Medan selama bertugas di Medan? Berikut pernyataan Monang Situmorang saat diwawancarai wartawan Sumut Pos Parlindungan Harahap, kemarin (8/6).

Selama bertugas di Kota Medan, apa yang Anda rasakan?

Orang Medan berwatak keras dan pantang menyerah. Selalu bertahan dengan hal yang dianggapnya benar. Tidak saya pungkiri juga, terkadang watak itu muncul pada diri saya, karena saya juga memang putra asli Sumatera Utara. Namun, budaya saling menghargai dan menjaga silaturahmi, juga menjadi kelebihan bagi orang Medan, sehingga menjadi inspirasi yang sangat berharga bagi saya.

Secara pribadi maupun pekerjaan, pengalaman apa yang paling berkesan bagi Anda selama bertugas di Medan ?

Sejak saya menjabat sebagai Kapolresta Medan, saya akui sungguh banyak cobaan dan rintangan yang saya hadapi. Tidak tanggung, mulai dari kasus kejahatan yang besar hingga isu sara, pernah terjadi. Namun, saya bersyukur semua itu bisa saya lalui dengan baik.

Strategi apa yang Anda terapkan dalam memimpin sehingga situasi Kota Medan tetapkondusif ?

Belajar dari pengalaman, saya memulai pekerjaan dengan mengenali pekerjaan itu. Setelah saya sadar kalau orang Medan masih menjunjung silaturahmi dan saling menghargai, maka saya masuk melalui jalur pendekatan dan komunikasi yang baik serta terjaga, merupakan modal besar dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.

Mengapa Anda jarang muncul di media masa, apa  ada hubungannya dengan basic Anda ?

Pada dasarnya, tampil di media massa menjadi pilihan yang baik bagi saya selaku pemimpin. Namun, semua itu bukan karena saya orang Intel makanya saya jarang tampil. Begitu juga dengan strategi menjaga kondusifitas Kota Medan.

Kesibukan, serta jadwal yang padat, merupakan salah satu kendala saya untuk tampil di media masa. Oleh karena itu, saya wewenang penuh diserahkan kepada anak buah saya yang berkompeten.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang begitu besar, bagaimana Anda mengatur waktu ?

Jujur, waktu saya kerap disita oleh pekerjaan. Sekalipun ada waktu senggang, sering membuat saya merasa tidak nyaman dan terasa terganjal, bila ada pekerjaan yang belum terselesaikan. Rasa tanggung jawab atas profesi yang saya cintai ini, terkadang membuat saya malu kalau harus duduk diam di tengah pekerjaan dan tanggung jawaab saya yang belum selesai.

Oleh karena itu, saya sangat bersukur dengan keluarga yang dititipkan Tuhan pada saya. Baik isteri dan kedua anak saya, sangat memahami profesi saya. Mereka tidak pernah mengeluh dan menuntut macam-macam. Bahkan, pengertian mereka itu yang terkadang menyentuh saya sehingga membuat saya mengajak mereka makan di luar bila ada waktu.

Kelulusan Anda di Sekolah Perwira Tinggi tentu memakan waktu dan energi, bagaimana Anda mempersiapkan diri dengan waktu yang sempit?

Untuk belajar, pastinya akan saya sisihkan waktu. Sekalipun itu sempatnya saat di mobil, istirahat sejenak di kantor, atau sebelum tidur. Cara saya belajar tidak sulit, karena bagia saya, membaca merupakan cara paling jitu untuk menambah pengetahuan.

Bacaan yang paling saya sukai, tidak terlepas dengan profesi saya yaitu membaca buku-buku berkaitan dengan hokum. Artinya, dengan apa yang kita baca pada teori itu, akan semakin kuat ketika kita melihat langsung implementasinya saat bekerja. Dengan demikian, profesional kita dalam bekerja akan semakin bertambah.

Apakah menjadi seorang Jendral Polisi, merupakan cita-cita Anda ?

Dari keluarga saya, tidak seorang pun yang menjadi Polisi. Oleh karena itu, sejak duduk di bangku SMP, saya sudah bercita-cita menjadi seorang Polisi. Memang, kalau untuk menjadi seorang Jendral, saya sempat berpikir kalu hal itu terlalu muluk-muluk. Namun, setelah saya jalani hingga akhirnya saya sampai di tingkat ini, menurut saya, tidak salah kalau saya bercita-cita untuk menjadi seorang Jendral Polisi.

Meski demikian, saya tetap kembalikan semuanya pada Allah. Bagi saya, apa yang diberikan Tuhan pada kita, itu merupakan yang terbaik bagi kita. Pastinya, dalam menerima apa yang telah dititipkan Tuhan pada kita, harus tetap berlandaskan motivasi positif.

Sebelum meninggalkan Medan, apa yang ingin Anda sampaikan pada personel Polisi dan masyarakat Kota Medan ?

Dalam kepemimpinan saya, selalu saya tekankan kepada anggota untuk ikhlas dalam bekerja. Hanya dengan keikhlasan, membuat kita dapat menyelesaikan perkerjaan dengan sukses. Namun, profesional kerja juga tidak boleh dikesampingkan sehingg membuat kita lebih berwibawa. Khusus untuk Polisi, waspada dan hati-hati juga harus diingat saat menjalankan tugas.

Kepada masyarakat Medan khususnya, kembali saya imbau untuk dapat bekerjasama dalam memberantas kejahatan. Paling tidak, mulailah dengan menjadi Polisi bagi diri sendiri dengan selalu waspada dan mengantisipasi kejahatan.

Setelah masa tugas Anda berakhir di Mapolresta Medan, kemana Anda akan pindah?

Selaku abdi negara, saya siap untuk ditempatkan di mana saja. Sya juga tidak muluk-muluk dapat jabatan strategiss, dimana saja saya siap ditempatkan. Tapi, namanya orang Medan, pasti ingin kembali ke Medan. Sebelum saya beranjak dari Tanah Deli ini, saya ingin menyampaikan ‘sampai jumpa Medan’. (*)

[table caption=”Biodata” delimiter=”:”]
Nama: Kombes Pol Monang Situmorang SH. MSi
Tempat/tanggal lahir : Tebing Tinggi, 28 Januari 1966
Agama: Islam
Iistri : Farida Muslimin.
Anak : Muhammad Guru Firmansyah
:Nurul Gendis Maharani.
[/table]
[table caption=”Pendidikan
1979 ,SD
1982 ,SMP
1985,SMA

DIKPOL [attr colspan=”2″]
1989,AKABRI
2000 ,SELAPA
2007,SESPIM II

DIKJUR [attr colspan=”2″]
,DASPA BRIMOB
,LANPA PAMMASBAN
[/table]
[table caption=”PANGKAT”]
IPDA ,22 Juli 1989
IPTU , 01 April 1993
AKP ,01 Oktober 1996
KOMPOL ,01 Januari 2001
AKBP ,01 Juli 2005
KOMBES , 01 Juli 2011
[/table]

[table caption=”Riwayat Jabatan”]
19 – 09 – 2009, Pamapta Polres Donggala Polda Sulteng
12 – 01 – 1991, Kasat Sabhara Polres Donggala
14 – 07 – 1992, Kapolsek Damsol Polres Donggala
06 – 09 – 1993, Kasubbag Bin Ops IPP Polwil Sulteng Polda Sulteng
8 – 06 – 1995, Kanit Pammasbang Dit Intel Polda Sulteng
01 – 06 -1999, Kabag Pamasbang Dit Intel Polda Sulteng
10 – 07 -2000, Kasubbag Dastik Bag Bin Ops Puskodal Ops Polda Sumut
10 – 08 -2001, Kasubbagrestik Dit Restik Dit Reskrim Poldasu
21 – 08 -2002, Wakapolres Madina Poldasu
26 – 08 -2003, Kasat Intelkam Poltabes MS
10 – 11-2004, Kapolres Samosir
01 – 08-2005, Kakorsis SPN Sampali Poldasu
09 – 02-2006, Kapolres Serdang Bedagai
14 – 09-2006, Kabag Bin Ops Roops Polda Sumut
13 – 12-2007, Pamen Polda Papua
05 – 06-2008, Kapolres Mappi Polda Papua
13 – 02-2009, Kabid Propam Polda Sulteng
01 – 04-2011, Dir Pamobvit Polda Riau
26 – 01-2012, Kapolresta Medan
[/table]

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/