26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ketua TP PKK Kota Binjai, Hj Lisa Andriani Lubis, Sosok Emak yang Perfect

Ketua TP PKK Kota Binjai Hj Lisa Andriani Lubis siap bersaing meraih kursi Binjai 1 pada Pilkada Serentak September 2020 Mendatang.
Ketua TP PKK Kota Binjai Hj Lisa Andriani Lubis siap bersaing meraih kursi Binjai 1 pada Pilkada Serentak September 2020 Mendatang.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu memiliki peranan strategis dalam keluarga. Mulai dari manajemen, membina, mengayomi hingga memberi kasih sayang yang tulus kepada anak-anaknya. Alquran, kitab suci umat Islam, juga menuliskan kalau surga di bawah telapak kaki ibu. Ya, ibu.

Di Sumut, seperti Binjai atau Medan, ragam sebutan anak-anak milenial untuk memanggil ibu kandung yang melahirkannya. Bisa ibu, mama, bunda. Juga emak. Terkadang omak.

Belakangan ini, beranda media sosial warga Binjai ramai dipenuhi tulisan emak kerap dibubuhi tanda pagar (tagar) #emak. #emak diketahui, dipakai oleh simpatisan pendukung Hj Lisa Andriani Lubisn

Sebab, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kota Binjai ini ikut bersaing meraih kursi Binjai 1 yang pemungutan suaranya dilakukan pada September 2020 Mendatang.

Sejumlah nyinyiran tak terlewatkan. Salah satunya soal dinasti. Pun demikian, yang mendukung agar Lisa maju tetap ada.

Pilkada 2018 kemarin saja, ada 14 kepala daerah tingkat kota/kabupaten maupun provinsi yang berjenis kelamin perempuan, terpilih di Indonesia. Satu di antaranya Kabupaten Purwakarta.

Anne Ratna Mustika, salah seorang kepala daerah terpilih. Anne merupakan istri Bupati Purwakarta dua periode (2010-2015/2015-2020), Dedi Mulyadi.

Selama sang suami menjabat, Anne kerap ikut terjun langsung ke masyarakat. Sematan Ambu Anne pun diberikan kepadanya.

Tak ubahnya dengan Hj Lisa. Wanita kelahiran Medan 8 Agustus 1976 ini pun begitu. Terus mendampingi sang suami hingga Kota Binjai terkenal dengan smart city. Alhasil, sebutan Emak Binjai melekat padanya.

Selama 10 tahun kurang lebih memimpin TP PKK Kota Binjai, Lisa dikenal sebagai sosok emak yang perfect (sempurna) di mata kader. Kepiawaiannya mencatatkan prestasi untuk organisasi yang bergerak di bidang kesejahteraan perempuan dan keluarga tersebut. Baik tingkat provinsi maupun pusat.

Data dari TP PKK Binjai, tercatat 52 penghargaan tingkat provinsi sudah ditorehkan. Sementara tingkat pusat, ada 5 penghargaan.

“Ibu Lisa adalah sosok ibu di keluarga kami, TP PKK. Ibu itu orangnya tertib sekali administrasi, beliau itu sangat perfect orangnya. Selain administrasi tertib, penampilannya juga. Perfect dari segala bidang. Disiplin juga. Dia maunya tertata semua sesuai dengan prosedur di setiap bidang kami yang ada di TP PKK,” ujar Wakil Ketua I TP PKK Binjai Timur, Rosniar Zahira membuka obrolan kepada Sumut Pos di ruang kerja Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan, belum lama ini.

Karenanya, TP PKK pernah meraih penghargaan Pakarti Utama Satu dalam Lomba Tertib Administrasi kategori kota pada 2019 kemarin. Bagi dia, Lisa disebut sebagai sosok pengayom ke para kader.

“TP PKK Kelurahan Sumber Karya yang mendapatkan itu (penghargaan tertib administrasi). Prosesnya dari 2018 kemarin waktu dievaluasi dari tingkat kelurahan yang kemudian naik ke kecamatan, kota hingga provinsi. Bahkan ke nasional. Prestasi ini tak terlepas dari peran Ibu Lisa, yang mampu mendorong agar dinas terkait yang ada mendukungnya. Kami sangat terbantu dengan langkah Ibu Lisa (dan dukungan dinas terkait),” sambung Ketua TP PKK Kelurahan Sumber Karya, Heni Windayati di tempat yang sama.

Sejumlah prestasi yang bergengsi tadi membuat TP PKK dari provinsi, kabupaten dan kota lain di Indonesia datang ke Kota Rambutan. “Dari Provinsi Sumbar kemarin yang terdiri dari kabupaten atau kota, Solok, Agam dan Sawah Lunto datang kemari untuk studi banding. Yang dari Sumut juga tak ketinggalan, seperti Batubara, Nias dan Simalungun. Bahkan dari Riau dan Aceh juga sudah,” tambah Rosniar yang akrab disapa Ibu Ros.

Menurut Ros, tamu dari daerah luar termotivasi setelah mendengar sejumlah terobosan maupun inovasi dari TP PKK Binjai. “Karena mereka membandingkan kalau mereka punya anggaran. Sementara kami di sini, tidak ada anggaran khusus. Makanya heran, kok bisa,” urai ibu anak 4 ini yang mulanya sempat menolak bergabung dengan Organisasi TP PKK tersebut.

“Saya kenal dengan Ibu Lisa bukan di lima tahun belakangan ini. Dari kemarin-kemarin, Ibu Lisa selalu mengajak saya untuk bergabung. Tapi saya menolak terus. Akhirnya Pak Camat yang baru menjabat sebulan, membujuk saya untuk bergabung,” beber wanita berusia 43 tahun ini.

“Ternyata asyik. Karena apa yang dilakukan kami ini untuk masyarakat. Sejalan dengan Ibu Lisa, artinya ada nilai ibadah yang diperoleh. Bukan materi (didapat), tapi ada kepuasan tersendiri dari dalam hati,” sambungnya menjelaskan dengan nada semangat.

Kepada seluruh kader PKK, menurut dia, Ibu Wali Kota Binjai HM Idaham kerap menanamkan semua yang dilakukan adalah ibadah. Bukan mencari materi.

“Beliau merupakan perempuan tangguh di sebuah keluarga PKK. Selalu memberikan pendidikan ke kader,” ujar dia.

Di matanya, Bacalon Wali Kota Binjai periode 2020-2025 yang sudah memberikan keturunan 2 anak laki-laki itu adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi dan ringan tangan. “Jangan ada dusta di antara kita. Itu pesan Ibu. Artinya begini, kalau mau ada penilaian, yang ditimbulkan atau ditunjukkan ke tim penilai sesuai fakta saja. Jangan dibuat-dibuat atau rekayasa, jangan ada sulapan,” sahut Camat Binjai Timur tiba-tiba.

“Ya itu,” kata Ros mengamini. “Ibu Lisa sangat peduli sekali dengan warga yang sakit, apalagi kanker. Karena korbannya paling banyak perempuan,” beber dia.

“Ibu Lisa tidak suka bersosialita (bermewah-mewahan), enggak suka banyak aksesoris,” tambah dia.

“Kita harus selalu dapat dekat dengan masyarakat. Kalau kita sudah berpenampilan wah, masyarakat tentu menolak untuk dekat,” sambung Ros menirukan ucapan Hj Lisa.

Tahun 2020 ini, Hj Lisa memberi motivasi kepada kader untuk tidak berhenti berprestasi. Sebab, mempertahankan memang lebih sulit daripada merebutnya.

“Pernah suatu ketika ada kegiatan terkait sampah, kalau ga salah untuk menjaga sampah plastik. Kami kaget kalau saat itu, Ibu Ketua PKK sudah punya sampah plastik rumah tangga yang dikumpulkannya. Seorang Ibu wali saja tidak sungkan untuk mengumpulkan botol kosong. Itu bukti nyata salah satunya. Saya dan ibu-ibu lainnya malu melihat Ibu Wali yang sudah berbuat,” kenang Heni sebelum menutup obrolan.

Bukti nyata TP PKK Kota Binjai selama kurang lebih 10 tahun belakangan adalah melahirkan program satu-satunya di Indonesia. Adalah, program calon pengantin yang harus diperiksa dulu air seninya sebelum menikah.

Langkah ini diambil untuk melahirkan sebuah keluarga muda yang beriman dan takwa kepada Tuhan yang maha esa. Paling penting, mengurangi angka penceraian pada usia pernikahan yang masih seumur jagung.

Pejabat tingkat pusat pun kagum terhadap program tes urin sebelum nikah. Hingga kini, program tersebut masih berjalan.

Hj Lisa membawa visi dari kepala daerah terdahulunya. Adalah, terwujudnya Binjai Cerdas menuju Kota Mandiri.

“Terima kasih, semua yang dilakukan hanya sebagai tanggung jawab sebagai pemimpin dan untuk kemaslahatan. Semoga yang baik menjadi ibadah,” pungkas Hj Lisa menanggapi.

Sejumlah parpol di Kota Binjai yang meraih kursi berdasarkan hasil Pileg 2019, sudah mulai melakukan proses penjaringan bacalon wali kota. Hj Lisa, Sarjana Psikologi lulusan Universitas Medan Area tahun 2014 lalu ini, sudah mengikuti proses penjaringan yang dilakukan oleh parpol. (ted)

Ketua TP PKK Kota Binjai Hj Lisa Andriani Lubis siap bersaing meraih kursi Binjai 1 pada Pilkada Serentak September 2020 Mendatang.
Ketua TP PKK Kota Binjai Hj Lisa Andriani Lubis siap bersaing meraih kursi Binjai 1 pada Pilkada Serentak September 2020 Mendatang.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu memiliki peranan strategis dalam keluarga. Mulai dari manajemen, membina, mengayomi hingga memberi kasih sayang yang tulus kepada anak-anaknya. Alquran, kitab suci umat Islam, juga menuliskan kalau surga di bawah telapak kaki ibu. Ya, ibu.

Di Sumut, seperti Binjai atau Medan, ragam sebutan anak-anak milenial untuk memanggil ibu kandung yang melahirkannya. Bisa ibu, mama, bunda. Juga emak. Terkadang omak.

Belakangan ini, beranda media sosial warga Binjai ramai dipenuhi tulisan emak kerap dibubuhi tanda pagar (tagar) #emak. #emak diketahui, dipakai oleh simpatisan pendukung Hj Lisa Andriani Lubisn

Sebab, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kota Binjai ini ikut bersaing meraih kursi Binjai 1 yang pemungutan suaranya dilakukan pada September 2020 Mendatang.

Sejumlah nyinyiran tak terlewatkan. Salah satunya soal dinasti. Pun demikian, yang mendukung agar Lisa maju tetap ada.

Pilkada 2018 kemarin saja, ada 14 kepala daerah tingkat kota/kabupaten maupun provinsi yang berjenis kelamin perempuan, terpilih di Indonesia. Satu di antaranya Kabupaten Purwakarta.

Anne Ratna Mustika, salah seorang kepala daerah terpilih. Anne merupakan istri Bupati Purwakarta dua periode (2010-2015/2015-2020), Dedi Mulyadi.

Selama sang suami menjabat, Anne kerap ikut terjun langsung ke masyarakat. Sematan Ambu Anne pun diberikan kepadanya.

Tak ubahnya dengan Hj Lisa. Wanita kelahiran Medan 8 Agustus 1976 ini pun begitu. Terus mendampingi sang suami hingga Kota Binjai terkenal dengan smart city. Alhasil, sebutan Emak Binjai melekat padanya.

Selama 10 tahun kurang lebih memimpin TP PKK Kota Binjai, Lisa dikenal sebagai sosok emak yang perfect (sempurna) di mata kader. Kepiawaiannya mencatatkan prestasi untuk organisasi yang bergerak di bidang kesejahteraan perempuan dan keluarga tersebut. Baik tingkat provinsi maupun pusat.

Data dari TP PKK Binjai, tercatat 52 penghargaan tingkat provinsi sudah ditorehkan. Sementara tingkat pusat, ada 5 penghargaan.

“Ibu Lisa adalah sosok ibu di keluarga kami, TP PKK. Ibu itu orangnya tertib sekali administrasi, beliau itu sangat perfect orangnya. Selain administrasi tertib, penampilannya juga. Perfect dari segala bidang. Disiplin juga. Dia maunya tertata semua sesuai dengan prosedur di setiap bidang kami yang ada di TP PKK,” ujar Wakil Ketua I TP PKK Binjai Timur, Rosniar Zahira membuka obrolan kepada Sumut Pos di ruang kerja Camat Binjai Timur, Hardiansyah Putra Pohan, belum lama ini.

Karenanya, TP PKK pernah meraih penghargaan Pakarti Utama Satu dalam Lomba Tertib Administrasi kategori kota pada 2019 kemarin. Bagi dia, Lisa disebut sebagai sosok pengayom ke para kader.

“TP PKK Kelurahan Sumber Karya yang mendapatkan itu (penghargaan tertib administrasi). Prosesnya dari 2018 kemarin waktu dievaluasi dari tingkat kelurahan yang kemudian naik ke kecamatan, kota hingga provinsi. Bahkan ke nasional. Prestasi ini tak terlepas dari peran Ibu Lisa, yang mampu mendorong agar dinas terkait yang ada mendukungnya. Kami sangat terbantu dengan langkah Ibu Lisa (dan dukungan dinas terkait),” sambung Ketua TP PKK Kelurahan Sumber Karya, Heni Windayati di tempat yang sama.

Sejumlah prestasi yang bergengsi tadi membuat TP PKK dari provinsi, kabupaten dan kota lain di Indonesia datang ke Kota Rambutan. “Dari Provinsi Sumbar kemarin yang terdiri dari kabupaten atau kota, Solok, Agam dan Sawah Lunto datang kemari untuk studi banding. Yang dari Sumut juga tak ketinggalan, seperti Batubara, Nias dan Simalungun. Bahkan dari Riau dan Aceh juga sudah,” tambah Rosniar yang akrab disapa Ibu Ros.

Menurut Ros, tamu dari daerah luar termotivasi setelah mendengar sejumlah terobosan maupun inovasi dari TP PKK Binjai. “Karena mereka membandingkan kalau mereka punya anggaran. Sementara kami di sini, tidak ada anggaran khusus. Makanya heran, kok bisa,” urai ibu anak 4 ini yang mulanya sempat menolak bergabung dengan Organisasi TP PKK tersebut.

“Saya kenal dengan Ibu Lisa bukan di lima tahun belakangan ini. Dari kemarin-kemarin, Ibu Lisa selalu mengajak saya untuk bergabung. Tapi saya menolak terus. Akhirnya Pak Camat yang baru menjabat sebulan, membujuk saya untuk bergabung,” beber wanita berusia 43 tahun ini.

“Ternyata asyik. Karena apa yang dilakukan kami ini untuk masyarakat. Sejalan dengan Ibu Lisa, artinya ada nilai ibadah yang diperoleh. Bukan materi (didapat), tapi ada kepuasan tersendiri dari dalam hati,” sambungnya menjelaskan dengan nada semangat.

Kepada seluruh kader PKK, menurut dia, Ibu Wali Kota Binjai HM Idaham kerap menanamkan semua yang dilakukan adalah ibadah. Bukan mencari materi.

“Beliau merupakan perempuan tangguh di sebuah keluarga PKK. Selalu memberikan pendidikan ke kader,” ujar dia.

Di matanya, Bacalon Wali Kota Binjai periode 2020-2025 yang sudah memberikan keturunan 2 anak laki-laki itu adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi dan ringan tangan. “Jangan ada dusta di antara kita. Itu pesan Ibu. Artinya begini, kalau mau ada penilaian, yang ditimbulkan atau ditunjukkan ke tim penilai sesuai fakta saja. Jangan dibuat-dibuat atau rekayasa, jangan ada sulapan,” sahut Camat Binjai Timur tiba-tiba.

“Ya itu,” kata Ros mengamini. “Ibu Lisa sangat peduli sekali dengan warga yang sakit, apalagi kanker. Karena korbannya paling banyak perempuan,” beber dia.

“Ibu Lisa tidak suka bersosialita (bermewah-mewahan), enggak suka banyak aksesoris,” tambah dia.

“Kita harus selalu dapat dekat dengan masyarakat. Kalau kita sudah berpenampilan wah, masyarakat tentu menolak untuk dekat,” sambung Ros menirukan ucapan Hj Lisa.

Tahun 2020 ini, Hj Lisa memberi motivasi kepada kader untuk tidak berhenti berprestasi. Sebab, mempertahankan memang lebih sulit daripada merebutnya.

“Pernah suatu ketika ada kegiatan terkait sampah, kalau ga salah untuk menjaga sampah plastik. Kami kaget kalau saat itu, Ibu Ketua PKK sudah punya sampah plastik rumah tangga yang dikumpulkannya. Seorang Ibu wali saja tidak sungkan untuk mengumpulkan botol kosong. Itu bukti nyata salah satunya. Saya dan ibu-ibu lainnya malu melihat Ibu Wali yang sudah berbuat,” kenang Heni sebelum menutup obrolan.

Bukti nyata TP PKK Kota Binjai selama kurang lebih 10 tahun belakangan adalah melahirkan program satu-satunya di Indonesia. Adalah, program calon pengantin yang harus diperiksa dulu air seninya sebelum menikah.

Langkah ini diambil untuk melahirkan sebuah keluarga muda yang beriman dan takwa kepada Tuhan yang maha esa. Paling penting, mengurangi angka penceraian pada usia pernikahan yang masih seumur jagung.

Pejabat tingkat pusat pun kagum terhadap program tes urin sebelum nikah. Hingga kini, program tersebut masih berjalan.

Hj Lisa membawa visi dari kepala daerah terdahulunya. Adalah, terwujudnya Binjai Cerdas menuju Kota Mandiri.

“Terima kasih, semua yang dilakukan hanya sebagai tanggung jawab sebagai pemimpin dan untuk kemaslahatan. Semoga yang baik menjadi ibadah,” pungkas Hj Lisa menanggapi.

Sejumlah parpol di Kota Binjai yang meraih kursi berdasarkan hasil Pileg 2019, sudah mulai melakukan proses penjaringan bacalon wali kota. Hj Lisa, Sarjana Psikologi lulusan Universitas Medan Area tahun 2014 lalu ini, sudah mengikuti proses penjaringan yang dilakukan oleh parpol. (ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/